Rabu, 18 Februari 2015

Dimensi Ke-11 Alam Semesta




Perkembangan ilmu pengetahuan memprediksikan bahwa alam semesta memiliki lebih dari tiga ruang dimensi yang disebut Dimensi Ke-11.

Teori String Quantum Modern (Modern Quantum String Theories) menyatakan bahwa ada sebelas dimensi di alam semesta. Tetapi dimensi tambahan mungkin tertutupi di daerah yang sangat kecil (mikroskopis) atau berada di luar deteksi kita. Yang sering kita bayangkan bahwa di jagad raya ini hanya memiliki tiga dimensi, dan pendapat itu sebenarnya sudah dipatahkan sejak Albert Einstein masih hidup.

Artikel kali ini akan menjelaskan teori Albert Einstein yang dikembangkan Ed Witten dari Princeton dan Paul Townsend dari Cambridge, menjadi Teori Terpadu yang dicari Albert Einstein selama 40 tahun terakhir masa hidupnya.

Teori Einstein –Dasar Dimensi Ke-11

Dimensi merupakan atribut sebuah objek dan ruang. Kita tidak sadar bahwa secara fisik “mungkin” sudah melakukan perjalanan di sepanjang dimensi tersebut. Albert Einstein mengatakan bahwa “waktu” merupakan faktor Dimensi ke-4. Sebuah objek dalam ruang memiliki garis waktu sendiri, jejak waktu ataupun sejarah, relatif terhadap yang lain.

Dimensi ke-4 tidak hanya dibayangkan atau diciptakan, selalu ada di depan kita, tapi kita tidak pernah menyadari. Albert Einstein membuktikan secara matematis bahwa jumlah ruang digabung dengan durasi waktu.

Dimensi ke-5 mungkin berkaitan dengan panas atau suhu, dan setiap objek dalam ruang yang memiliki suhu. Kita melakukan perjalanan melalui panas sepanjang waktu atau melalui ruang fisik, bumi terus bergerak melalui Zona Goldilocks yang beriklim ideal dan mengelilingi matahari. Ini merupakan hubungan secara matematis antara panas dan dimensi.

Teori Superstring Mendekati Dimensi Ke-11

Dimensi Ke-11 merupakan karakteristik ruang dan waktu yang memungkinan jawaban atas pertanyaan dalam Teori Superstring. Teori Superstring melibatkan keberadaan 9 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu, jadi semua dimensi berjumlah 10. Dalam argumen ini hanya ada 3 dimensi ruang dan 1 dimensi waktu, 6 dimensi lainnya merupakan ‘Compactified‘.

Teori Superstring menyatakan bahwa semua partikel elementer di alam semesta terdiri dari getaran, objek dimensi dalam matematika yang disebut sebagai ‘string’. Teori ini secara eksplisit tidak menyatakan asal usul string, hal ini dianggap sebagai Geometric Ideals. Setiap string memiliki panjang berkisar 10-35 meter dan sering berukuran lebih kecil dari diameter inti atom. Partikel subatomik tertentu (Hadron) terbuat dari string yang bergetar dan berputar dengan kecepatan cahaya. Sebuah Hadron tertentu mempunyai identitas unik, string berputar dan bergetar sesuai dengan teori relativitas Einstein, dan frekuensi getaran sesuai dengan massa partikel.

Teori Superstring (teori string) mempunyai empat dasar kekuatan ‘fundamental alam’ yaitu gravitasi, elektromagnetis, nuklir kuat dan nuklir lemah. Semua materi merupakan manifestasi yang berbeda dari esensi tunggal.

Kekuatan alam tersebut membuat semua energi dan materi yang diduga terdiri dari bagian terkecil (seratus milyar lebih kecil dari inti atom), string yang bergetar berada dalam multi-dimensi (10 atau 26 dimensi) Hyperspace. Dimensi tambahan yang dianggap ‘Compactified’ berada di kantong kecil dalam ruang yang diamati. Getaran string tertentu dalam Multidimensi Hyperspace diperkirakan sesuai dengan partikel yang membentuk dasar dari semua materi dan energi yang ada.

Ada lima versi berbeda tentang Teori Superstring yang menjelaskan cara kerja partikel sub-atomik. Beberapa fisikawan menyebutkan bahwa ada 11 dimensi, enam dimensi ‘Compactified’ yang secara tidak langsung diamati. Teori Superstring memasukkan Dimensi Ke-11 kedalamnya, teori ini juga disebut Teori M (M-theory) atau Theory Of Everything (TOE).

Teori M (M Theory) Kunci Dimensi Ke-11

M-Theory (singkatan teori Magic, Mystery, Matrix) merupakan adaptasi teori Superstring yang dikembangkan Ed Witten dari Princeton dan Paul Townsend dari Cambridge. Versi Townsend dan Witten berpotensi menjadi teori terpadu yang dicari Albert Einstein selama 40 tahun terakhir. Teori M bisa membuka rahasia alam, memungkinkan teknologi masa depan, pencarian sumber daya baru, dan perjalanan waktu.

Teori ‘M’ akan melengkapi aspek yang tidak sesuai dari Teori Relativitas dan Teori Quantum untuk menjelaskan sifat dan perilaku semua materi dan energi.

Lipatan ruang mempengaruhi semua hal (sekalipun benda mati), ide matematika Archimedes Screw dan Fibonacci Spiral menemukan ‘lengkungan’ yang berfungsi sebagai Spiral dan Helix. Anomali Spiral pernah terjadi di langit malam Norwegia tahun 2009, yaitu ketika sebuah cahaya misteri berputar dengan kecepatan luar biasa. Lipatan ruang merupakan asal usul semua ciptaan, dari Spin Quantum Vacuum membentuk spiral galaksi dan singularitas lubang hitam.

Kita mungkin masih ingat tanggal 11 November 2011 (11-11-11) lalu yang diidentifikasi sebagai tanggal mistis. Uri Geller, seorang pe-sulap menyatakan bahwa seseorang akan mampu mengakses Dimensi Ke-11 pada hari tersebut. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar