Hak cipta ©Sulaiman Djaya
Setelah mereka mengalami
sendiri bahwa mereka dapat dikalahkan oleh pasukan khusus dari negeri Farsa
saat menyerang negeri Telaga Kahana itu, atas saran dan usulan dari Mayar
Rother, Jarjus Bushan meminta kepada para jenderalnya untuk membentuk pasukan
khusus dan pasukan mata-mata yang lebih tangguh dan lebih efisien yang akan
dikirim ke negeri Farsa untuk mengumpulkan setiap informasi dan pengetahuan
terkait negeri Farsa.
Pasukan khusus dan pasukan
elite itu, sebagaimana dikehendaki Mayar Rother dan Jarjus Bushan, haruslah
memiliki kemampuan kamuflase dan penyamaran tingkat tinggi. Keinginan untuk
membentuk pasukan dengan kemampuan dan kerahasiaan tingkat tinggi itu tentulah
setelah mereka merasa malu karena kekalahan mereka sekaligus berkat kesadaran
mereka bahwa yang telah mengalahkan mereka bukanlah lawan dan kekuatan yang
boleh dianggap enteng begitu saja.
Sebenarnya mereka telah
memiliki pasukan elit, namun pasukan elit dan pasukan khusus mereka terbukti
kurang efektif saat perang mereka dengan pasukan khusus dari negeri Farsa di
negeri Telaga Kahana itu. Sebelum peperangan itu, mereka juga tidak tahu bahwa
negeri Farsa adalah sekutu dan sahabat negeri Telaga Kahana, negeri yang
berusaha mereka kuasai dan mereka taklukkan itu.
Kali ini mereka tak ingin
salah-hitung lagi atau menganggap lemah negeri Telaga Kahana yang ingin mereka
kuasai dan hendak mereka taklukkan karena memiliki tabungan Kristal di Bukit
Kaf itu. Mereka juga segera mengirim utusan ke negeri sekutu setia mereka,
yaitu negeri Asrail, agar lebih banyak lagi memproduksi senjata canggih dan
menambah kekuatan militernya.
Sesampainya utusan bangsa
Amarik yang bernama Nibur Maya itu di negeri Asrail, ia disambut langsung oleh
pemimpin negeri Asrail, Ziva Kamarin. Berbeda dengan Jarjus Bushan, Ziva
Kamarin terkenal cerdik dan cerdas, meski ia seorang perempuan. Dan sebagaimana
Misyaila, Ziva Kamarin juga memiliki tongkat ajaib yang senantiasa ada di
tangannya.
Secara jarak, dibanding dengan
negeri Amarik, jarak negeri Asrail lebih dekat ke negeri Farsa, karena antara
dua negeri itu hanya dipisahkan oleh negeri Yumnan dan negeri Suryan. Sementara
itu, tetangga negeri Asrail yang menjadi sekutu setia mereka adalah negeri
Najdan. Sebuah negeri yang gemar memancung orang tak bersalah yang diduga ingin
melakukan pemberontakan kepada rejim negeri tersebut. Sebuah negeri yang para
pejabat tingginya suka memperkosa perempuan demi memuaskan nafsu syahwat
mereka.
Hari itu Nibur Maya
dipersilahkan masuk ke ruangan rahasia Ziva Kamarin agar pembicaraan mereka
hanya diketahui oleh mereka berdua saja. Mereka pun tak merasa canggung satu
sama lain karena mereka sama-sama perempuan, dan secara kebetulan pula, mereka
berusia sama. Salah-satu poin pembicaraan mereka adalah Ziva Kamarin sebagai
pemimpin tertinggi negeri Asrail diharuskan menghadiri pertemuan ordo rahasia
pimpinan Mayar Rother yang akan diadakan di sebuah tempat rahasia di negeri
Amarik.
Salah-satu masalah yang
akan dibahas dalam pertemuan ordo rahasia tersebut, berdasarkan pembicaraan
antara Nibur Maya dan Ziva Kamarin di ruangan rahasa itu, adalah rencana untuk
memancing kekuatan bangsa Farsa dengan jalan menyerang negeri-negeri yang
menjadi sekutu negeri Farsa, seperti negeri Suryan dan negeri Yumnan, sebelum
mereka menyerang negeri Farsa sendiri dengan skala dan koalisi besar-besaran di
masa yang akan datang yang hendak mereka rancang dan mereka rencanakan dalam pertemuan
ordo rahasia tersebut.
Masalah itu tentu saja
membutuhkan dukungan banyak kekuatan, setelah mereka sadar dan mengalami
sendiri kekalahan mereka ketika berhadapan dengan pasukan khusus negeri Farsa
yang kala itu dikomandoi Misyaila. Pertemuan ordo rahasia itu juga rencananya
akan dihadiri beberapa petinggi dan pemimpin dari negeri Najdan, selain dari
negeri-negeri lainnya yang merupakan sekutu-sekutu negeri Amarik dan negeri
Asrail, semisal negeri Haland, Franca, dan negeri Angland.
Selain karena telah
mengalami kekalahan ketika melawan dan berhadapan langsung dengan pasukan
khusus dari negeri Farsa itu, ada dua negeri yang sangat kuat namun tak mau
menjadi sekutu mereka, yang kemungkinan besar akan menjadi sekutu bangsa Farsa
di masa yang akan datang, yaitu negeri Rus dan negeri Multan, yang memang banyak
memiliki kesamaan secara watak dengan negeri Farsa, selain negeri Rus dan
negeri Multan juga memiliki sejarah hubungan dengan negeri Farsa di masa silam
mereka. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar