Hak cipta ©Sulaiman Djaya
Sebelum menjadi pemuda
yang gagah dan tampan, Ilias menjalani waktu keseharian di masa remaja dan
kanak-kanaknya dengan menggembalakan binatang-binatang ternak mirip domba, tapi
binatang-binatang itu hanya seukuran kelinci ketika dewasa.
Selain menggembalakan
binatang-binatang ternak tersebut, Ilias juga kadangkala membantu ibunya,
Zipora, menanam dan merawat pohon-pohon ajaib, yang salah-satunya pernah
dimakan bersama Siswi Karina dan Misyaila itu.
Negeri Telaga Kahana
sendiri yang berada di sebuah danau ajaib yang amat luas, merupakan negeri dan
dunia yang sangat berbeda dengan negeri-negeri lain yang ada. Di negeri itu,
empat musim datang dan hadir secara bergantian selama seminggu, dan jika maut
menimpa mereka di negeri itu, maka yang dijemput maut mula-mula menjelma sebentuk
asap sebelum kemudian menghilang ke udara.
Jika salju turun di negeri
ajaib tersebut, para penduduknya akan menyalakan tungku-tungku perapian di
rumah-rumah mereka, dan karena itulah, Ilias pun kadangkala akan membantu
ibunya mengeringkan kayu-kayu bakar sebagai persediaan dan antisipasi bila
salju turun di negeri mereka.
Sementara, Hagar dan
Sophia, kedua adiknya yang sama-sama jelita, mengerjakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan hal ihwal keadaan dan perangkat di dalam rumah mereka.
Begitulah! Satu-satunya
rasa bosan yang mereka alami adalah ketika salju turun di negeri mereka dari
waktu pagi hingga ke pagi esok harinya, yang jika mereka tak menyalakan tungku-tungku
perapian, niscaya mereka akan membeku seperti patung-patung yang terbuat dari
gypsum atau tanah liat.
Namun, setelah itu, mereka
akan mengalami kegembiraan yang luar biasa ketika cahaya yang datang kemudian
segera meluruhkan salju-salju di negeri mereka, yang disusul dengan mekar dan
merekahnya bunga-bunga ajaib dan menakjubkan, yang pada saat bersamaan hadir
pula aneka ragam binatang-binatang bersayap yang tak kalah ajaibnya yang tak
pernah dijumpai Siswi Karina.
Pada saat itulah, Ilias
menggembalakan binatang-binatang ternak yang besar hanya seukuran kelinci
tersebut, sembari bergembira dan bermain-main dengan aneka ragam binatang
bersayap yang ada, sedangkan Zipora akan mencari dan mengumpulkan
ranting-ranting dan dahan-dahan yang jatuh dan patah di antara jejak-jejak
salju yang telah luruh dan telah menjadi udara karena datangnya cahaya yang
menggembirakan mereka setelah mengalami kedinginan selama berjam-jam.
Dan pada saat itu pula, pohon-pohon
yang mereka tanam dan mereka rawat telah berbuah dan akan dapat mereka unduh
dan mereka ambil di sore harinya.
Tapi bukan itu semua yang
membuat Negeri Telaga Kahana begitu sangat istimewa dan sangat berharga di mata
Jarjus Bushan sang pemimpin Negeri Amarik dan di mata Mayar Rother sang ketua
ordo rahasia yang menguasai banyak pabrik senjata super canggih itu. Negeri itu,
sebagaimana juga telah diakui dan diketahui para penduduknya, menyimpan
benih-benih Kristal istimewa yang dapat dijadikan sebagai bahan bagi pembuatan
senjata super canggih yang sangat luar biasa dan tak ada bandingannya.
Benih-benih Kristal
tersebut ada di sebuah bukit bernama Bukit Kaf. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar