Minggu, 17 Mei 2015

Siswi Karina di Negeri Para Peri (Bagian Kedelapan)



Hak cipta ©Sulaiman Djaya

Sebelum menjadi pemuda yang gagah dan tampan, Ilias menjalani waktu keseharian di masa remaja dan kanak-kanaknya dengan menggembalakan binatang-binatang ternak mirip domba, tapi binatang-binatang itu hanya seukuran kelinci ketika dewasa.

Selain menggembalakan binatang-binatang ternak tersebut, Ilias juga kadangkala membantu ibunya, Zipora, menanam dan merawat pohon-pohon ajaib, yang salah-satunya pernah dimakan bersama Siswi Karina dan Misyaila itu.

Negeri Telaga Kahana sendiri yang berada di sebuah danau ajaib yang amat luas, merupakan negeri dan dunia yang sangat berbeda dengan negeri-negeri lain yang ada. Di negeri itu, empat musim datang dan hadir secara bergantian selama seminggu, dan jika maut menimpa mereka di negeri itu, maka yang dijemput maut mula-mula menjelma sebentuk asap sebelum kemudian menghilang ke udara.

Jika salju turun di negeri ajaib tersebut, para penduduknya akan menyalakan tungku-tungku perapian di rumah-rumah mereka, dan karena itulah, Ilias pun kadangkala akan membantu ibunya mengeringkan kayu-kayu bakar sebagai persediaan dan antisipasi bila salju turun di negeri mereka.

Sementara, Hagar dan Sophia, kedua adiknya yang sama-sama jelita, mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal ihwal keadaan dan perangkat di dalam rumah mereka.

Begitulah! Satu-satunya rasa bosan yang mereka alami adalah ketika salju turun di negeri mereka dari waktu pagi hingga ke pagi esok harinya, yang jika mereka tak menyalakan tungku-tungku perapian, niscaya mereka akan membeku seperti patung-patung yang terbuat dari gypsum atau tanah liat.

Namun, setelah itu, mereka akan mengalami kegembiraan yang luar biasa ketika cahaya yang datang kemudian segera meluruhkan salju-salju di negeri mereka, yang disusul dengan mekar dan merekahnya bunga-bunga ajaib dan menakjubkan, yang pada saat bersamaan hadir pula aneka ragam binatang-binatang bersayap yang tak kalah ajaibnya yang tak pernah dijumpai Siswi Karina.

Pada saat itulah, Ilias menggembalakan binatang-binatang ternak yang besar hanya seukuran kelinci tersebut, sembari bergembira dan bermain-main dengan aneka ragam binatang bersayap yang ada, sedangkan Zipora akan mencari dan mengumpulkan ranting-ranting dan dahan-dahan yang jatuh dan patah di antara jejak-jejak salju yang telah luruh dan telah menjadi udara karena datangnya cahaya yang menggembirakan mereka setelah mengalami kedinginan selama berjam-jam.

Dan pada saat itu pula, pohon-pohon yang mereka tanam dan mereka rawat telah berbuah dan akan dapat mereka unduh dan mereka ambil di sore harinya.

Tapi bukan itu semua yang membuat Negeri Telaga Kahana begitu sangat istimewa dan sangat berharga di mata Jarjus Bushan sang pemimpin Negeri Amarik dan di mata Mayar Rother sang ketua ordo rahasia yang menguasai banyak pabrik senjata super canggih itu. Negeri itu, sebagaimana juga telah diakui dan diketahui para penduduknya, menyimpan benih-benih Kristal istimewa yang dapat dijadikan sebagai bahan bagi pembuatan senjata super canggih yang sangat luar biasa dan tak ada bandingannya.

Benih-benih Kristal tersebut ada di sebuah bukit bernama Bukit Kaf. (Bersambung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar