Pidato Mahmoud Ahmadinejad di PBB 20 April 2009
Bismillahirrahmanir
rahim. Allahumma ‘Ajjil Liwaliyyikal Faraj Wal’Afiah Wannashr. Waj’alna min
Khairi Ansharihi wa A’wanihi Walmustasyhadina Baina Yadaih. Segala puji dan
syukur khusus milik Allah Yang Adil, Pengasih dan Yang Menginginkan Kebaikan
Hamba-Nya. Salam Allah kepada para nabi ilahi mulai dari Nabi Adam hingga Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan pamungkas para nabi, Muhammad saw. Mereka semua adalah
penyeru monoteisme, persaudaraan, cinta, kehormatan manusia dan keadilan.
Pimpinan sidang,
Sekjen PBB,
Komisi Tinggi HAM,
Ibu dan bapak,
Kita berkumpul di
sini guna melanjutkan konferensi anti rasisme Durban dengan membahas kondisi
kekinian dan solusi praktis dalam perjuangan suci dan manusiawi ini. Dalam
peristiwa di beberapa abad terakhir telah terjadi banyak kezaliman besar
terhadap umat manusia. Di abad pertengahan para ilmuwan dihukum mati. Setelah
itu masuk masa perbudakan dan pemburuan manusia tak berdosa lalu memisahkan
mereka dari keluarganya dengan mengirimkan mereka ke Eropa dan Amerika dalam
kondisi sangat buruk bila dibandingkan jutaan manusia lainnya.
Periode kegelapan
yang dibarengi oleh penjajahan berbagai daerah disertai penjarahan kekayaan
alam dan pembantaian serta mengungsikan dengan paksa warga tak berdosa.
Bertahun-tahun lewat bangsa-bangsa bangkit untuk mengusir para penjajah lalu
mendirikan pemerintah independen dan nasional dengan nyawa jutaan manusia.
Gila kekuasaan dalam
waktu singkat memaksakan dua perang besar di Eropa dan sebagian di Asia dan
Afrika. Perang yang hasilnya mengorbankan ratusan juta nyawa manusia dan
hancurnya lahan-lahan tanah-tanah subur. Mereka yang menang dalam perang
menganggap dirinya sebagai jagoan dan pemenang dunia sementara bangsa-bangsa
lainnya dipandang sebagai pecundang. Mereka lalu membuat undang-undang dan
sistem yang zalim, tidak peduli dan bahkan menistakan hak-hak bangsa lain.
Ibu dan bapak,
Pandang Dewan
Keamanan PBB sebagai warisan Perang Dunia I dan II. Dengan logika apa mereka
mendapatkan keistimewaan dan hak veto? Nilai-nilai kemanusiaan dan ilahi
seperti apa yang bisa menerima logika ini? Dengan keadilan? Dengan persamaan di
hadapan hukum? Dengan kehormatan manusia? Atau diskriminasi, ketidakadilan,
pelanggaran HAM dan ancaman bagi mayoritas bangsa dan negara di dunia? Ini
kondisi dewan tertinggi dan referensi pengambilan keputusan bagi perdamaian dan
keamanan dunia! Ketika diskriminasi ada dan sumber hukum tidak lagi keadilan
dan kebenaran, tapi arogansi dan kekuatan, bagaimana dapat diharapkan
terciptanya keadilan dan perdamaian? Gila kekuasaan dan egoisme sumber rasisme,
diskriminasi, agresi dan kezaliman.
Sekalipun kini
kebanyakan orang-orang rasis juga ikut-ikutan mengecam rasisme dalam slogan dan
ucapan mereka, namun ketika beberapa negara kuat punya hak berdasarkan
kepentingannya mengambil keputusan untuk negara-negara lain, mereka dengan
mudah menginjak-injak hukum dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan hal itu telah
dilakukan oleh mereka.
Setelah Perang Dunia
II dengan alasan orang-orang Yahudi menjadi korban dalam peristiwa holocaust
dan dengan agresi mereka mengungsikan sebuah bangsa dan mereka mengirimkan
orang-orang Yahudi dari Eropa, Amerika dan dari berbagai negara di dunia
tinggal di daerah itu. Mereka akhirnya mendirikan pemerintah yang mutlak
berasaskan rasisme di Palestina Pendudukan. Sejatinya, alasan untuk menebus
kerugian rasisme di Eropa, mereka mendirikan rasisme paling kejam di tempat
lain, yaitu Palestina.
Dewan Keamanan PBB
mengakui pemerintah perampok ini dan selama 60 tahun membelanya serta
memberikan kesempatan rezim ini untuk melakukan segala bentuk kejahatan. Lebih
buruk dari ini, sejumlah negara Barat dan Amerika merasa berkewajiban untuk
membela para rasisme pembantai manusia. Ketika manusia yang masih memiliki hati
nurani bersih menyaksikan pengeboman dan pembantaian yang terjadi di Gaza dan
mengecam aksi tersebut, mereka malah membela para penjahat. Sebelum itu juga
mereka memilih diam di hadapan segala terbongkarnya kejahatan yang dilakukan
rezim ini dan mendukungnya.
Saudara-saudara yang
mulia, ibu dan bapak,
Apa alasan di balik
perang terakhir seperti serangan Amerika ke Irak dan pengiriman besar-besaran
tentara ke Afganistan? Apa alasannya selain arogansi pemerintah Amerika waktu
itu, tekanan para pemodal dan penguasa untuk melebarkan pengaruh dan hegemoni,
menjamin kepentingan para produsen senjata, penghancuran sebuah peradaban
ribuan tahun, menghancurkan bahaya potensial dan aktual negara-negara regional
terhadap Rezim Zionis Israel dan menjarah sumber-sumber energi Irak?
Jujur saja, mengapa ada
satu juta orang tewas dan cidera dan jutaan lainnya harus mengungsi? Jujur
saja, apakah serangan ke Irak dengan rencana Rezim Zionis Israel dan sekutu
mereka di pemerintah Amerika waktu itu yang di satu sisi bersandar pada
kekuasaan dan di sisi lainnya bersandar pada para pemilik perusahaan senjata?
Apakah dengan mengirimkan pasukan ke Afganistan, perdamaian, keamanan,
ketenangan dan kesejahteraan telah kembali di negara ini?
Amerika dan sekutunya
tidak mampu bahkan hanya untuk mencegah produksi narkotika. Kehadiran mereka di
Afganistan kini malah membuat produksinya meningkat berkali-kali lipat!
Pertanyaan pentingnya
adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dan sekutunya waktu itu?
Apakah mereka menjadi wakil-wakil dunia? Apakah mereka pilihan bangsa-bangsa di
dunia? Apakah rakyat di dunia mewakilkan kepada mereka untuk mengintervensi
seluruh dunia (tentunya mereka lebih banyak melakukan intervensi di kawasan
kami)? Apakah aksi-aksi pendudukan Irak dan Afganistan bukan bukti dari
arogansi, rasisme, diskriminasi, penistaan kehormatan dan kemerdekaan
bangsa-bangsa?
Ibu dan bapak,
Siapa penanggung
jawab ekonomi dunia setelah terjadi krisis ekonomi dunia? Krisis bermula dari
mana? Dari Afrika, Asia atau bermula dari Amerika yang kemudian menyebar ke
Eropa dan sekutunya!
Cukup lama mereka
memaksakan undang-undang dan peraturan tidak adil ekonomi dengan kekuatan
politik dalam interaksi politik dan intenasional. Mereka menetapkan sistem moneter
dan keuangan tanpa ada pengawasan internasional. Mereka memaksa seluruh negara
dan bangsa di dunia untuk tidak ikut campur dalam proses dan pengambilan
kebijakan. Mereka bahkan tidak pernah memberikan kesempatan kepada rakyatnya
untuk melakukan pengawasan. Dengan meminggirkan moral dalam berbagai hubungan,
mereka membuat undang-undang dan peraturan yang menguntungkan sebuah kelompok
penguasa dan kaya. Dengan mendefinisikan sendiri pasar bebas dan persaingan,
mereka berhasil menjegal kesempatan pihak lain memindahkan masalah yang
dimilikinya ke pihak lain.
Kini puncak krisis
puluhan ribu miliar hutang dan ribuan miliar defisit anggaran telah kembali
kepada mereka sendiri.
Kini untuk
memperbaiki kondisi mereka mulai menyuntikkan ratusan miliar tanpa pendukung
dari kantong rakyat Amerika sendiri dan dari seluruh dunia kepada bank-bank,
perusahaan-perusaha an besar dan pasar moneter yang hampir bangkrut. Dengan
cara ini mereka kembali membuat rakyatnya semakin banyak hutan dan masalah
menjadi semakin kompleks.
Mereka hanya
memikirkan kekuasaannya saja. Bagi mereka masyarakat internasional, bahkan
rakyat mereka sendiri tidak bernilai.
Pimpinan sidan, ibu
dan bapak,
Akar asli rasisme
kembali pada ketidaktahuan akan hakikat manusia sebagai makhluk terpilih dan
menyimpang dan jalur kehidupan manusia dan tugas manusia dalam penciptaan.
Lalai dari penyembahaan secara sadar kepada Allah dan pemikiran dalam filsafat
kehidupan dan jalur kesempurnaan manusia yang berasal dari hasil alami akibat
komitmen terhadap nilai-nilai ilahi dan manusiawi. Semua ini menyebabkan
tataran cara pandang seorang manusia menjadi turun yang membuatnya hanya
memikirkan kepentingan terbatas dan fana sebagai prinsip dalam berlaku. Dengan
demikian inti kekuatan yang memiliki sifat setan telah terbentuk. Dengan
menghapus kesempatan secara adil bagi pertumbuhan orang lain ia berusaha
mengembangkan diri. Sebagaimana dalam bentuk terburuknya berubah menjadi
rasisme yang tidak lagi memiliki kekangan dan kini menjadi faktor paling
berbahaya yang mengancam perdamaian dunia dan menutup jalan terciptanya
kehidapan damai.
Tidak ragu lagi bahwa
rasisme harus dinilai sebagai simbol kebodohan dalam sejarah dan tanda-tanda
kekolotan di hadapan pertumbuhan manusia umumnya. Dari sini diharapkan kita mencari
pengejawantahan rasisme dalam penyebaran kondisi kemiskinan akan ilmu dan
ketiadaan pemahaman bagi masyarakat.
Oleh karenanya,
solusi asli dalam memerangi fenomena ini adalah menyebarkan pemahaman
masyarakat dan memperdalam pemahaman mereka mengenai filsafat keberadaan
manusia dan hakikat dunia dengan fokus manusia. Hasilnya adalah kembalinya
manusia kepada nilai-nilai spiritual, moral, keutamaan manusia dan
kecenderungan kepada Allah. Masyarakat internasional harus dalam sebuah gerakan
universal budaya demi menjelaskan lebih luas lagi kepada masyarakat yang
terkena penyakit ini dan tentunya mereka terkebelakang. Bila ini dilakukan
simbol keburukan dan kekotoran ini bakal tergerus dengan cepat.
Saudara-saudara yang
terhormat,
Kini masyarakat internasional
menghadapi semacam rasisme yang keburukannya merusak citra manusia di awal
mileniuk ketiga dan mempermalukan umat manusia.
Zionisme
Internasional simbol mutlak rasisme yang berbohong atas nama agama dan
memanfaatkan simpati keagamaan demi menyembunyikan wajah buruknya dari
orang-orang yang tidak punya informasi. Namun yang harus diperhatikan dengan
serius adalah upaya sebagian kekuatan besar dan pemilik kepentingann luas di
dunia dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi, pengaruh politik dan media berusaha
sekuat tenaga mendukung Rezim Zionis Israel dan mengurangi keburukannya. Di
sini sudah bukan masalah kebodohan!
Oleh karenanya, tidak
boleh mencukupkan diri dengan aksi-aksi budaya untuk melawan fenomena buruk
ini, tapi yang harus dilakukan adalah mengakhiri penyalahgunaan Israel dan para
pendukungnya akan lembaga-lembaga internasional sebagai alat politiknya. Dengan
menghormati keinginan bangsa-bangsa lain dan memperkuat tekad negara-negara
untuk mengikis habis rasisme ini serta berani mengambil langkah memperbaiki
hubungan internasional.
Tidak ragu lagi
kalian semua tahu ada upaya besar kekuatan-kekuatan dunia untuk menyelewengkan
tugas penting ini dalam pertemuan ini.
Patut disayangkan
bahwa diplomasi dukungan terhadap Zionis Israel memiliki arti ikut serta secara
transparan dalam setiap aksi kejahatan dan ini menambah tanggung jawab
wakil-wakil terhormat yang hadir untuk membongkar aksi anti manusia dan segera
memperbaiki hubungan dan perilaku. Harus diketahui bahwa mengenyampingkan
kapasitas besar dunia seperti konferensi ini merupakan bukti asli membantu
berlanjutnya keberadaan rasisme paling buruk. Konsekwensi membela HAM saat ini
pertama adalah membela hak bangsa-bangsa untuk bebas dalam mengambil keputusan
penting dunia tanpa campur tangan pihak-pihak lain dan kedua, harus melakukan
langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dan hubungan internasional.
Mencermati hal ini,
konferensi ini menjadi ujian besar dan opini dunia hari ini dan esok akan
menilai apa yang kita lakukan.
Pimpinan sidang, ibu
dan bapak,
Kondisi dunia dengan
cepat tengah mengarah pada perubahan prinsip. Relasi kekuatan tampak sangat
rapuh. Suara patahnya tulang punggung kezaliman dunia telah terdengar. Struktur
politik dan ekonomi makro tengah menuju kehancurannya. Krisis politik dan
keamanan semakin dalam dan krisis ekonomi yang semakin meluas dan tidak ada
secercah harapan untuk untuk memperbaikinya. Berbagai dimensi baik kuantitas
dan kualitas transformasi di berbagai bidang untuk maju sangat menakjubkan.
Saya berkali-kali menekankan agar kembali dari jalur salah dalam mengelola
dunia saat ini dan memperingatkan bila terlambat menyikapi masalah ini. Kini
dalam konferensi internasional tak ternilai kepada kalian dan setiap pemimpin,
pemikir dan kepada semua bangsa di dunia yang haus akan perdamaian, kebebasan,
kemajuan dan kesejahteraan saya ingin mengatakan bahwa pengelolaan tidak adil
yang menguasai dunia telah berakhir!
Kebuntuan ini tidak
dapat dihindarkan karena muncul dari logika pengelolaan yang bersumber dari
pemaksaan zalim. Karena logika gerakan dunia merupakan gerakan transenden,
punya tujuan, manusia sebagai fokus dan kecenderungan kepada Allah. Gerakan
yang akan melawan setiap kebijakan dan program yang tidak memihak kepentingan bangsa-bangsa
dunia. Kemenangan kebenaran atas kebatilan dan masa depan cerah manusia
berdasarkan sistem dunia yang adil merupakan janji Allah dan para nabi, bahkan
harapan seluruh masyarakat dan generasi. Terciptanya masa depan seperti ini
merupakan konsekwensi dari kebijaksanaan dalampenciptaan dan menjadi
kepercayaan semua hati orang yang percaya kepada Allah dan posisi tak ternilai
manusia.
Pembentukan
masyarakat dunia praktis memungkinkan terciptanya sistem bersama dunia dan
dengan ikutnya para ilmuwan, para pemimpin dan masyarakat dunia untuk ikut
serta secara aktif dan adil dalam pengambilan keputusan makro dan prinsip
merupakan jalur pasti dari tujuan besar ini. Kini kapasitas keilmuan, teknik,
dan teknologiinformasi dan komunikasi mampu membentuk pemahaman bersama dan
luas dari masyarakat dunia dan sebagai sarana bagi terciptanya satu sistem
bersama. Kini tanggung jawab besar ini berada di pundak para pendidik, ilmuwan
dan negarawan seluruh dunia yang percaya akan jalan pasti ini mampu memainkan
peran historisnya. Saatnya saya ingin menekankan satu hakikat bahwa Kapitalisme
Barat sama dengan Komunisme telah berakhir karena tidak mampu melihat manusia
sebagai apa adanya dan berusaha untuk memaksakan jalan dan tujuan yang
diciptakan untuk manusia.
Ketimbang
memperhatikan nilai-nilai manusia dan ilahi, keadilan,kebebasan cinta dan
persaudaraan, malah menjadikan persaingan keras guna meraih kepentingan materi,
individu dan kelompok sebagai prinsip hidupnya.
Kini dengan mengambil
pelajaran dari masa lalu dan memahami keharusanmengubah jalan dan kondisi saat
ini, mari kita semua bertekad untuk berusaha di segala bidang. Sekaitan dengan
hal ini dan sebagaipembicaraan terakhir, saya mengajak semua untuk
memperhatikan dua poin penting:
[1] Perubahan kondisi
dunia dan itu pasti bisa dilakukan, namun perludiketahui bahwa hal ini hanya
dapat dilakukan dengan kerjasama seluruh negara dan bangsa. Oleh karenananya,
harus memanfaatkan seluruh kapasitas yang ada untuk kerjasama internasional.
Kehadiran saya dalam konferensi ini sebagai penghormatan atas masalah penting
begitu juga masalah HAM dan pembelaan hak-hak bangsa dalam menghadapi fenomena
buruk rasisme bersama kalian para ilmuwan.
[2] Mencermati tidak
berfungsinya sistem-sistem yang ada dan relasipolitik, ekonomi, keamanan dan
budaya internasional perlu melakukan perubahan dalam struktur yang ada dengan
memperhatikan nilai-nilai ilahi dan manusiawi, analisa yang benar dan realistis
mengenai manusia, berdasarkan keadilan dan memberikan nilai kepada hak semua
manusia di seluruh dunia, para hegemoni harus mengakui kesalahan sebelumnya dan
mengubah cara berpikir dan berlaku. Sekaitan dengan masalah ini, perubahan
segera Dewan Keamanan PBB, menghapus keistimewaan diskriminatif hak veto,
perubahan sistem moneter dan keuangan dunia harus segera dijadikan agenda untuk
dibicarakan. Jelas, tidak memahami pentingnya perubahan segera sama dengan
biaya lebih besar perubahaan itu sendiri.
Saudara-saudara saya
yang terhormat,
Ketahuilah, gerakan
menuju keadilan dan kemulian manusia bak gerak cepat dalam arus air. Jangan
sampai kita melupakan eliksir cinta. Kepastian masa depan cerah bagi manusia
merupakan modal besar yang mampu membuat kita semakin mengerti dan berharap
untuk berusaha menciptakan dunia yang penuh dengan cinta, nikmat, tidak ada
lagi kemiskinan, semua mendapat rahmat Allah dalam kepemimpinan manusia
sempurna. Mari kita berusaha untuk memiliki saham dalam masalah penting ini!
Dengan harapan akan
hari cerah dan indah!
Kepada pemimpin
sidang, Sekjen PBB dan kepada kalian semua yang mendengarkan pidato ini, saya
mengucapkan terima kasih banyak.
Semoga
sukses dan tetap jaya. (Diterjemahkan oleh Saleh
Lapadi)