tag:blogger.com,1999:blog-8446392715161108572024-02-19T18:29:34.698-08:00Damar Hujan“KEBAIKAN YANG UTAMA ADALAH MENOLONG ORANG-ORANG YANG TERTINDAS” (Imam Musa al Kadhim as)Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.comBlogger138125tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-44195783125420985562016-09-21T16:24:00.000-07:002016-09-21T16:24:00.904-07:00POTRET PENYAIR oleh Sulaiman Djaya (2006)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkPx82B9xolK7NnoOay_K9NJkEA-kLupioAxFqrTvwztt6S_9rUPIEc_WpEmqfw2S4XRFU9vsdKkGzjGT8mUdSqUN82THSQ253YDZU9TjsO88yaFM53rNzdg4YFR5e1cDYCqgk4K3O22U/s1600/Lukisan+karya+Mikki+Senkarik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkPx82B9xolK7NnoOay_K9NJkEA-kLupioAxFqrTvwztt6S_9rUPIEc_WpEmqfw2S4XRFU9vsdKkGzjGT8mUdSqUN82THSQ253YDZU9TjsO88yaFM53rNzdg4YFR5e1cDYCqgk4K3O22U/s400/Lukisan+karya+Mikki+Senkarik.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Di waktu-waktu malam, di waktu-waktu ia mengembarakan
pikiran, khayalan, dan angan-angan kesepiannya sembari duduk menghadap meja
tempatnya merenung dan menulis itu, ia biasanya akan mencurahkan
kegelisahan-kegelisahan, rasa bosan, dan kegundahan yang merundung hatinya di
lembar-lembar catatan harian kesayangan miliknya, mungkin sebagai topeng dan
selubung untuk menutupi kesepiannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Atau mungkin hanya sekedar mencurahkan agar
tidak menjadi beban hati dan pikirannya yang acapkali terdesak rasa asing tanpa
ia tahu apa sebab sesungguhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Sementara itu, di waktu-waktu pagi dan sore
hari, ia berusaha menyibukkan diri dengan menanam dan menyirami tanaman yang
telah ia tanam. Kesibukan tambahan itu ia lakukan dan ia pilih sebagai
penghiburan diri, mungkin juga untuk mengalihkan kesepian dan kebosanannya agar
ia tidak terlampau menyibukkan diri dengan membaca buku-buku miliknya,
merenung, atau pun menulis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Seringkali juga terpikir di saat-saat ia
membaca, merenung, dan menulis itu, bahwa mungkin saja orang-orang yang selama
ini tidak membaca buku-buku filsafat dan kesusasteraan lebih merasakan
kebahagiaan dalam hidup mereka, yah orang-orang bersahaja seperti para petani
yang sesekali ia perhatikan secara seksama yang menurutnya lebih terlihat tulus
ketika mereka bekerja di sawah-sawah dan di ladang-ladang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Mereka bekerja dari pagi hingga menjelang
siang, dari sore hari hingga di ujung senja. Ia selalu memandangi mereka
bekerja di waktu-waktu jedanya ketika ia sedang menulis atau membaca di gubuk
yang memang tak jauh dari hamparan sawah-sawah itu. Sebagian adalah ibu-ibu dan
beberapa di antara mereka adalah perempuan-perempuan yang masih terhitung muda.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Yah mereka, para petani itu, tentu saja tidak
pernah menyibukkan dirinya dengan persoalan-persoalan epistemologis dan
pertanyaan-pertanyaan axiomatik seperti halnya seorang pemikir atau pun penulis
seperti dirinya. Jikalau pun mereka berpikir, tentu sebatas bagaimana memenuhi
kebutuhan wajib keseharian mereka untuk menghidupi diri dan keluarganya, dan
itu memang sama terhormatnya dengan para sarjana dan penulis yang mencari
nafkah dan gengsi sosial dari pengetahuan dan keterampilan mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Sebenarnya, saat
itu, ia tengah dirundung dan digundahkan sejumlah pertanyaan, yang barangkali
muncul dari kegelisahan dan kebosanannya. Pertanyaan-pertanyaannya itu,
bagaimana pun, muncul silih berganti dalam benaknya ketika ia meragukan apa
yang ia lakukan selama ini dengan menulis dan membaca. Kebuntuan yang tiba-tiba
segera mengingatkannya pada Tukang Batu-nya Rabindranath Tagore:</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">“Kau kira aku anak kecil, Ibu, tapi kau
keliru, sebab aku adalah Noto, tukang batu, dan aku berusia tiga puluh tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Tiap pagi kunaiki kereta dan pergi ke kota
dan kususun batu demi batu dengan semen dan kapur dan kugambar dinding layaknya
gambar menangkapku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kau kira aku bermain rumah-rumahan dengan
kerikil dan batu-batu, tetapi kukatakan padamu aku membangun rumah sungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Ini bukanlah rumah-rumah kecil sebab
kudirikan tiga tingkat dan tiang-tiang yang kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Tetapi bila kau tanyakan padaku kenapa aku
berhenti di sana dan kenapa aku tak meneruskan membangun tingkat demi tingkat
hingga atapnya mencapai bintang-bintang, kuyakin aku tak dapat mengatakannya
padamu dan kuherani diriku sendiri kenapa aku berhenti di mana saja pada
segala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kunaiki perancah saatku suka dan ini adalah
kegembiraan yang lebih besar ketimbang sekedar bermain-main. Kudengar
pekerja-pekerja lelaki dan perempuan bernyanyi-nyanyi dalam bekerja dan
meratakan atap, gerobak-gerobak berderak-derak sepanjang jalan-jalan, dan musik
jalan dari pedagang-pedagang dan para penjual barang logam dan buah-buahan;
pada petang hari bocah-bocah lari pulang dari sekolah dan gagak-gagak terbang
berkoak-koak ke sarang mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kau tahu, Ibu, aku tinggal di dusun kecil di
tepi telaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Tetapi bila kau tanyakan padaku mengapa
kutinggal dalam sebuah gubuk beratap jerami meski kubisa mendirikan rumah-rumah
besar dari batu dan mengapa rumahku tidak akan yang terbesar dari semuanya,
kuyakin aku tiada dapat mengatakan padamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Apa yang
ditulisnya dalam buku catatan harian kesayangannya itu barangkali tak lebih
ikhtiar penghiburan dirinya sendiri di sela-sela waktu menulis dan membaca, di
mana ia dapat menemukan kenyamanan dalam kesendiriannya di waktu malam, pagi,
dan sore hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Ia akan menuliskan
apa saja yang ingin dituliskannya di lembar-lembar bergaris horisontal buku
catatan harian kesayangannya itu kapan pun ia ingin menuliskannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Dengan menulis di lembar-lembar bergaris
horisontal buku catatan harian kesayangannya itu, ia pun menemukan kebebasan
yang paling menyenangkannya. Kadang-kadang ia menuliskannya sembari
mendengarkan musik-musik klasik dan jazz, dan kadang-kadang dalam keadaan
senyap di antara suara kersik daun dan desiran angin yang samar-samar pada
waktu tengah malam hingga subuh menjelang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Ilustrasi: Lukisan karya Mikki Senkarik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguDAd4iMR2Gv3ojOZql5meWgKv2pzpdMjH_vcxlpzBnL375y3Kfz8s8z4Asc2-S5OuDnOVq3EbJBvE9tLyyTr9jKhGMXGUFNcBfYFczX32eGIndHKZCptdEVvL5LM-5I5kz_daXORRm-g/s1600/Sulaiman+Djaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguDAd4iMR2Gv3ojOZql5meWgKv2pzpdMjH_vcxlpzBnL375y3Kfz8s8z4Asc2-S5OuDnOVq3EbJBvE9tLyyTr9jKhGMXGUFNcBfYFczX32eGIndHKZCptdEVvL5LM-5I5kz_daXORRm-g/s400/Sulaiman+Djaya.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-78672029576980218872016-07-28T08:25:00.000-07:002016-07-28T08:25:03.727-07:00Motif Ekonomi Perang Salib<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwV-WMjHmYvlcCeKj7aPSv508IblPncQ4rfzVXN1xTNLOpXT7T-kqp9bnTbK8ko40WTYd3g95hYInTfg8KPL-wxySeAE-GcxmuWWbA4cheXvNp4JXvOmaEE1w5krG2oF9CgfKIlUQUoA/s1600/Kingdom+of+Heaven.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWwV-WMjHmYvlcCeKj7aPSv508IblPncQ4rfzVXN1xTNLOpXT7T-kqp9bnTbK8ko40WTYd3g95hYInTfg8KPL-wxySeAE-GcxmuWWbA4cheXvNp4JXvOmaEE1w5krG2oF9CgfKIlUQUoA/s400/Kingdom+of+Heaven.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Betapapun
banyaknya yang berpandangan bahwa Perang Salib adalah ekspedisi militer yang
dilakukan atas nama iman Kristiani, pada dasarnya motif dan upaya untuk
mendapatkan keuntungan materilah yang menjadi tujuan sesungguhnya. Dalam hal
ini, Perang Salib bisa dibilang sebuah aliansi-invasi, sebagaimana keberingasan
kelompok ISIS dan sekutu mereka saat ini yang dihasut dengan isu ‘Pendirian
Khilafah’ oleh Amerika, NATO dkk itu –sama-sama membajak agama demi agressi dan
invasi dalam rangka penguasaan material dan kepentingan ekonomi politik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Sejarah,
memang, entah kita suka tidak suka, acapkali terulang dalam ‘hukum sirkular’
yang kembali pada pola yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Kala
itu Eropa dilanda kemiskinan dan kesengsaraan yang berat, dan persis pada saat
itulah kemakmuran dan kekayaan bangsa Timur, terutama bangsa Muslim di Timur
Tengah, menarik perhatian bangsa Eropa yang tengah dilanda ‘kebangkrutan’ itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Singkat
kata, meski menggunakan wajah agama (menggunakan klaim-klaim keagamaan), dan
dihiasi dengan simbol-simbol Kristiani, gagasan Perang Salib sebenarnya lahir
dari hasrat akan keuntungan duniawi, motif material, sebagaimana Amerika, NATO
dan sekutu mereka seperti Rezim Saudi Arabia, Qatar dan Turki melakukannya di
Irak, Suriah dan di tempat-tempat lainnya di dunia saat ini –dengan menggunakan
ISIS, Al-Qaeda, Front Al-Nusra dan yang sejenisnya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Sebagaimana
kita tahu, pengagas Perang Salib adalah Paus Urban II (atas desakan Ordo Templar).
Saat itu, tepatnya pada tahun 1095, ia menyelenggarakan Konsili Clermont, di
mana doktrin Kristen sebelumnya yang cinta damai ditinggalkan. Perang suci
diserukan, dengan tujuan (yang sebenarnya isu politis) untuk merebut ‘tanah
suci’ (yang sebenarnya dalam rangka mengeruk bahan material dan kekayaan) dari
tangan bangsa Muslim. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Sebagai
tindak lanjut dari pertemuan konsili, dibentuklah pasukan Pejuang Salib yang
amat besar, terdiri dari para tentara, dan puluhan ribu rakyat biasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Para
ahli sejarah percaya bahwa upaya Urban II didorong oleh keinginannya untuk
merintangi pencalonan seorang pesaingnya dalam kepausan. Sedangkan di balik
sambutan penuh semangat dari para raja, pangeran, dan bangsawan Eropa atas
seruan Paus, tujuan mereka pada dasarnya bersifat keduniawian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Sebagaimana
diungkapkan oleh Donald Queller dari Universitas Illinois, “<i>Ksatria-ksatria
Prancis menginginkan lebih banyak tanah. Pedagang-pedagang Italia berharap
untuk mengembangkan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah</i>”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Motif
untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan di kalangan para bangsawan, politisi,
korporat, para pedagang, dan pemegang institusi politik dan keagamaan di Eropa,
itulah yang mendorong digelarnya invasi dan agressi yang membajak agama, yang
kita kenal sebagai Perang Salib itu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Dalam
Perang Salib itu, sejumlah besar orang miskin bergabung dengan ekspedisi
sekedar untuk melarikan diri dari kerasnya kehidupan sehari-hari mereka di
negara-negara mereka masing-masing di Eropa. Sepanjang jalan, massa yang
‘serakah’ ini membantai banyak orang Muslim, dan bahkan Yahudi, dengan harapan
untuk menemukan emas dan permata. Para prajurit Perang Salib bahkan membelah
perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang
mungkin telah mereka telan sebelum mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Begitu
besarnya keserakahan para Prajurit Perang Salib akan harta, sehingga tanpa
sesal mereka merampok kota Kristen Ortodoks (Kekaisaran Bizantium)
Konstantinopel (Istanbul) pada Perang Salib IV, dan melucuti daun-daun emas
dari lukisan-lukisan dinding Kristiani Ortodoks di Hagia Sophia (Aya Sofia yang
kini telah menjadi mesjid itu).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Setelah
perjalanan yang panjang dan sulit, serta begitu banyak perampasan dan
pembantaian orang-orang Muslim, gerombolan campur aduk yang disebut Prajurit
Perang Salib ini mencapai Yerusalem di tahun 1099. Ketika akhirnya kota itu
jatuh, setelah pengepungan selama hampir lima minggu, para prajurit Perang
Salib pun masuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Mereka
melakukan kebuasan hingga tingkatan yang jarang disaksikan dunia. Semua orang
Muslim dan Yahudi di kota itu mati di ujung pedang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Dalam
narasi salah seorang ahli sejarah diceritakan, “<i>Mereka membunuh semua orang
Sarasen dan Turki yang mereka temukan…baik lelaki maupun wanita</i>.” Salah
seorang Pejuang Salib, Raymond of Aguiles, menyombongkan kekejaman ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">“<i>Tampaklah
pemandangan yang menakjubkan. Sebagian orang-orang kami (dan ini lebih murah
hati) memenggal kepala-kepala musuh; yang lainnya memanah mereka, sehingga
berjatuhan dari menara-menara, yang lain lagi menyiksa lebih lama dengan
melemparkan mereka ke dalam api. Gundukan kepala, tangan, dan kaki tampak di
jalan-jalan kota. Orang harus mencari jalan di antara mayat-mayat manusia dan
kuda. Tetapi ini belum apa-apa dibandingkan dengan apa yang terjadi di Kuil
Sulaiman, tempat kebaktian keagamaan biasanya dinyanyikan…di dalam Kuil dan
serambi Sulaiman, orang-orang berkuda berkubang darah hingga ke lutut dan tali
kekang mereka</i>.”<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Selama
dua hari, pasukan para prajurit Perang Salib membunuh sekitar 40.000 muslim
dengan cara yang sangat keji dan barbar. Para prajurit Perang Salib kemudian
menjadikan Yerusalem sebagai ibukota mereka, dan membangun Kerajaan Latin yang
membentang dari perbatasan Palestina hingga ke Antioch (Antakia) di Suriah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Selanjutnya,
para prajurit Perang Salib mulai berupaya untuk memperjuangkan posisinya di
Timur Tengah. Untuk mempertahankan apa yang telah mereka bangun, mereka perlu
mengorganisirnya. Untuk itu mereka membentuk ordo-ordo militer, dalam bentuk
yang belum pernah ada sebelumnya. Anggota ordo-ordo ini datang dari Eropa ke
Palestina, dan tinggal di semacam biara, di mana mereka menerima latihan
militer untuk memerangi orang Muslim. Secara khusus, salah satu dari ordo-ordo
ini berbeda dengan yang lainnya. Ordo itu mengalami transformasi yang akan
memengaruhi jalannya sejarah. Namanya adalah ‘Ordo Templar’. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDLSamBYPS9nfBALXB2tmWbQpTsYsXZQt0uzEPYtegx-BpBtyjKJh9iTbFfggo5VW3I9EvBR0Qd8o6_X_uDruZsQGfSpprYU46WCUwd-lmKNCrOgQkbHDWXYfCHZ24JyqZ79935fsfIrQ/s1600/Eva+Green+Kingdom+of+Heaven.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDLSamBYPS9nfBALXB2tmWbQpTsYsXZQt0uzEPYtegx-BpBtyjKJh9iTbFfggo5VW3I9EvBR0Qd8o6_X_uDruZsQGfSpprYU46WCUwd-lmKNCrOgQkbHDWXYfCHZ24JyqZ79935fsfIrQ/s400/Eva+Green+Kingdom+of+Heaven.jpg" width="272" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfsXN-SKfM9JrOc7czRwHSPmcEoAz6RjWuVbIEH-0c3MKZWPKnmibcXt4yNQssNEEBgzEwiuxrzVuDILXqRyRmHLkp2mfm90YHC-jrJyGUP4aymMJJHX-8xvpSNmJzYncNNdIK2T-DR5I/s1600/Mula+Puisi+Karya+Sulaiman+Djaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfsXN-SKfM9JrOc7czRwHSPmcEoAz6RjWuVbIEH-0c3MKZWPKnmibcXt4yNQssNEEBgzEwiuxrzVuDILXqRyRmHLkp2mfm90YHC-jrJyGUP4aymMJJHX-8xvpSNmJzYncNNdIK2T-DR5I/s400/Mula+Puisi+Karya+Sulaiman+Djaya.jpg" width="257" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkHY7VAL89uEVH-3qbHVtjulAXoi-KuD1B6tPnoZKpbFYG44fKQZnOvB4iftCU4CWX8jFfetoyIvL_37bDKYlxVdUeiNO6HrbCQTg6GODErntrUJacUdeeU8Azpz2FHzTOCnnvoRRoVbY/s1600/Gemma+Arterton+in+Prince+of+Persia+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkHY7VAL89uEVH-3qbHVtjulAXoi-KuD1B6tPnoZKpbFYG44fKQZnOvB4iftCU4CWX8jFfetoyIvL_37bDKYlxVdUeiNO6HrbCQTg6GODErntrUJacUdeeU8Azpz2FHzTOCnnvoRRoVbY/s320/Gemma+Arterton+in+Prince+of+Persia+4.jpg" width="287" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJcth7DJtX5DRrmi36KD7wWnsIp1Slc4uqTNu9qOme77UajxEU2pdk3YVV8Kh6blu_lTzSpp3cIJmL2UqgZDNc0XFxCR21RC35ky1-KP-eP8_En_TGCmWIgyobMHSo7vhQhb3obtMpyU/s1600/Aragorn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJcth7DJtX5DRrmi36KD7wWnsIp1Slc4uqTNu9qOme77UajxEU2pdk3YVV8Kh6blu_lTzSpp3cIJmL2UqgZDNc0XFxCR21RC35ky1-KP-eP8_En_TGCmWIgyobMHSo7vhQhb3obtMpyU/s400/Aragorn.jpg" width="276" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-16686896408727019142016-06-18T08:47:00.001-07:002016-06-18T08:47:15.428-07:00Imam Hasan Al-Mujtaba as Sang Penyelamat Ummat<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSmfzpa5wTiX2nYtP4Xnr3kaYjxjF0Za9Ft0xRJMeF4Kq3ufoBeovHVXJGx0cNab_zDnRnWStMClxhlPp6pbpKr7K5NNznJFJeizxUOmuAWaxbsxwso5yqnEFKwOrSSj7LzfA15ysp84/s1600/Imam+Hasan+as.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSmfzpa5wTiX2nYtP4Xnr3kaYjxjF0Za9Ft0xRJMeF4Kq3ufoBeovHVXJGx0cNab_zDnRnWStMClxhlPp6pbpKr7K5NNznJFJeizxUOmuAWaxbsxwso5yqnEFKwOrSSj7LzfA15ysp84/s1600/Imam+Hasan+as.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam Hasan Al-Mujtaba as, gugur syahid secara
mazlum di tangan istrinya. Berdasarkan catatan sejarah, Muawiyah memberikan
1.000 dirham kepada istri Imam Hasan dan berpesan bahwa jika Imam Hasan as
terbunuh maka ia akan dinikahkan dengan putranya, Yazid bin Muawiyah. Istrinya Imam
Hasan pun memenuhi permintaan Muawiyah dan meracuni Imam Hasan as.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah Imam Hasan as gugur syahid, Imam Husain
as memandikan dan mengkafani jenazah saudaranya itu dan meletakkannya dalam
sebuah peti, serta memenuhi wasiat terakhirnya, agar Imam Hasan as dimakamkan
di sisi Rasulullah Saw. Akan tetapi pasukan Bani Umayah menghadang
iring-iringan pelayat Imam Hasan as dan kemudian dengan sangat keji mereka
menghujani iring-iringan pelayat itu dengan anak panah. Setelah peristiwa itu,
jenazah Imam Hasan as dimakamkan di kompleks pemakaman Baqi.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kezaliman tersebut, merupakan puncak
kekurang-ajaran dan penistaan terhadap jenazah Imam Hasan as, yang Rasulullah
Saw pernah bersabda, “Hasan adalah bunga harumku, ya Allah, aku mencintainya
maka cintailah dia dan cintailah mereka yang mencintainya.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berabad-abad berlalu dari musibah besar itu
akan tetapi pedihnya luka sayatan atas keterasingan dan kemazluman Imam Hasan
as, masih tetap segar di hati Muslim dan para pecinta Ahlul Bait as. Apa yang
tercatat dalam sejarah tentang masa-masa akhir kehidupan Imam Hasan as, akan
membuat siapa pun terkesima akan kesabaran dan ketabahan hati beliau.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam Hasan Al-Mujtaba as bahkan bersabar di
hadapan kezaliman dan kejahatan pembunuhnya dan meminta saudaranya (Imam Husain
as) untuk tidak berusaha menghukumnya. Diriwayatkan bahwa ketika detik-detik
akhir kesyahidan Imam Hasan as telah dekat, beliau berpesan kepada saudaranya, “Wahai
saudaraku! Segera aku akan berpisah denganmu dan menjumpai Tuhanku. Mereka
telah meracuniku, aku tahu siapa yang melakukan ini kepadaku dan dari mana asal
kezaliman ini, aku akan menuntunnya di hadapan Allah kelak, tapi sumpah demi
hakku terhadapmu, aku ingin kau tidak mengejar peristiwa ini dan pelakunya dan
nantikanlah qadha Allah Swt tentangku.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Salah satu keunggulan akhlak Imam Hasan Al-Mujtaba
as adalah kesabaran dan ketabahan beliau. Tentang hal ini, banyak kisah dan
riwayat yang tercatat dalam sejarah. Sebagai contoh, Marwan, salah seorang musuh
bebuyutan Ahlul Bait as, mengaku bahwa kesabaran dan ketabahan Imam Hasan as
menandingi kekokohan gunung-gunung.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah kesyahidan Imam Ali as, masyarakat
berbai’at kepada Imam Hasan Al-Mujtaba as. Sejak itulah, Muawiyah memulai
aksi-aksi munafiknya serta menyebar isu dan kebohongan guna mempengaruhi opini
publik. Dalam upayanya itu Muawiyah sedemikian sukses sehingga berhasil menyuap
sejumlah sahabat Imam Hasan as. Ketika beliau menyadari ketidaksetiaan dan
pengkhianatan para sahabatnya, beliau terpaksa berdamai dengan Muawiyah untuk
menjaga nyawa dan harta umat Muslim. Oleh karena itu, pemerintahan Imam Hasan
as hanya bertahan enam bulan. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Perdamaian Imam Hasan as, merupakan salah satu
langkah efektif dan sangat bijaksana demi menjaga masyarakat Islam. Pada masa
itu, perang internal dalam tubuh umat Islam tidak menguntungkan dunia Islam.
Karena imperium Romawi yang telah merasakan pukulan telak dalam perang dengan
pasukan Islam, selalu menanti saat yang tepat untuk melancarkan serangan
balasan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di sisi lain, kondisi masyarakat Irak
sedemikian rupa sehingga mereka tidak siap mental untuk membentuk pasukan dan
bersama dalam barisan Imam Hasan as. Oleh karena itu, terjun ke medan perang
dengan pasukan yang tidak siap secara mental tidak akan menghasilkan apapun
kecuali kekalahan. Atas dasar itu, Imam Hasan as hanya dapat bersabar
menyaksikan kebodohan dan ketidaksadaran masyarakat, serta berdamai dengan
Muawiyah demi menjaga dunia Islam.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kepada masyarakat Imam Hasan Al-Mujtaba
berkata, “Bangsa-bangsa berdamai, di saat mereka dicekam kezaliman para
penguasa mereka, akan tetapi aku berdamai di saat aku khawatir akan kejahatan
sahabat-sahabatku sendiri. Aku menyeru kalian untuk berjihad melawan musuh,
kalian tidak bangkit. Aku telah menyampaikan hakikat ke telinga kalian, tapi
kalian tidak mendengar dan sekarang belum selesai ucapanku, kalian telah bercerai-berai
seperti kaum Saba, dan dengan kedok saran dan nasihat, kalian saling menipu...”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesabaran Imam Hasan Al-Mujtaba as tidak hanya
terbatas pada hubungan beliau dengan banyak orang, melainkan sifat mulia beliau
ini juga telah menyelamatkan dunia Islam dan menjaga nyawa kaum Syi’ah (para
pengikut setia Ahlulbait Rasulullah). Mungkin karena alasan ini pula, kesabaran
menjadi sifat paling menonjol Imam Hasan as, mengingat pengaruh dari kesabaran
beliau ini masih dirasakan hingga kini.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pada masa pemerintahan Muawiyah, jika Imam
Hasan as tidak bersabar dan berdamai dengannya, maka seluruh ponfasi Islam
terancam bahaya besar. Oleh karena itu, dalam menjawab mereka yang memprotes
keputusan berdamai itu, Imam Hasan as berkata, “Aku berdamai demi menjaga darah
Muslim. Jika aku tidak berbuat demikian, maka tidak akan tersisa satu pun Kaum Syi’ah
di muka bumi ini... celakalah kalian! Kalian tidak tahu apa yang telah aku
lakukan, sumpah demi Allah, menerima perdamaian ini lebih baik bagi pengikutku
dari apa saja yang matahari menyinarinya dan kemudian terbenam...”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bukan tanpa alasan jika Rasulullah Saw
menjelaskan sosok Imam Hasan as dan bersabda, “Jika akal tampil dalam bentuk
manusia, maka manusia itu adalah Hasan (as).”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Meski beliau dikenal sebagai sosok penyabar,
akan tetapi sejarah menjadi saksi bahwa dalam banyak kesempatan dan jika
diperlukan, beliau menunjukkan ketegasan dan keberaniannya. Oleh karena itu
dalam sejarah hidup Imam Hasan as, kita menyaksikan Imam Hasan as bersikap
berani dan sangat tegas hingga menggetarkan seluruh pilar-pilar durjana istana
tiran. Meski para tiran telah menyusun rencana sedemikian rupa sehingga Imam
Hasan as terpaksa tersingkir dari pemerintahan, akan tetapi hal itu tidak
membuat Imam tetap bersabar di hadapan kezaliman para penguasa taghut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di Madinah, misalnya, dalam banyak kesempatan,
Imam Hasan as dengan tegas menentang cara-cara tidak islami Muawiyah. Setelah
perdamaian dengan Imam Hasan as, Muawiyah menuju Kufah dan di sana, di hadapan
khalayak umum, dia lancang menghina Imam Ali as. Namun belum selesai
kelancangannya itu, Imam Hasan as berdiri di mimbar dan berkata kepada
Muawiyah, “Apakah kau sedang mengolok Amirul Mukminin Ali (as), meski
Rasulullah (Saw) telah bersabda tentangnya bahwa barang siapa mengolok-olok Ali
(as) maka dia telah mengolokku dan barang siapa mengolokku, maka dia telah
mengolok Allah (Swt), dan barang siapa mengolok Allah (Swt), maka Allah akan
menjerumuskannya ke neraka untuk selamanya dan mengazabnya.” Kemudian, Imam
Hasan as turun dari mimbar dan keluar dari masjid sebagai bentuk protes.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam Hasan Al-Mujtaba dengan pandangannya
menerawang jauh ke masa depan, rela bersabar menghadapi protes, sindiran dan
berbagai ungkapan dari para sahabatnya yang bodoh dan berpikiran dangkal, demi
menyelamatkan dunia Islam. Imam Hasan as dengan kesabaran dan ketabahan beliau
berusaha membuat masyarakat sadar akan hakikat Muawiyah dan Bani Umayyah. Pada
hari pertama setelah perdamaian, Muawiyah telah melanggar kesepakatan.
Sampai-sampai Muawiyah dalam sebuah pidatonya mengatakan, “Wahai masyarakat
Irak! Aku telah berperang dengan kalian untuk berkuasa atas kalian! Kemudian
dia merobek surat perdamaian dan menginjak-injaknya.”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Akibat ulah Muawiyah dan pelanggarannya,
secara perlahan masyarakat menyadari kekhilafan mereka. Melalui kesabaran
beliau, Imam Hasan as memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyaksikan
sendiri kesewenang-wenangan dan kezaliman Bani Umayyah. Semua itu pada akhirnya
mempersiapkan gerakan kebangkitan saudaranya Imam Husain as di Karbala. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika masyarakat tidak mengenal wajah sejati
Bani Umayyah, maka tekad dalam gerakan kebangkitan Imam Husain as akan
dipersoalkan dan pada akhirnya kebangkitan tersebut tidak pernah terwujud.
Dengan demikian, langgengnya Islam adalah berkat kebijaksanaan Imam Hasan as.
Menurut Syeikh Razi Ale Yasin, kisah Karbala sebelum menjadi Husaini, adalah
Hasani.</span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-44702672557495374732016-06-10T07:38:00.000-07:002016-06-10T07:38:33.071-07:00Teka-Teki Segitiga Bermuda<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGAZEmqQaOCm_vxauQ7XHkFka2zy5XwlulQlV9M9h4wdr94iON6LNXlljgDcDFGvGeX8mTZfo-MjsRmdIlgGS64fFE_IwQhcDuUtMV5uPAA4TVQq6Bzeow2Ay8VtonrxA0iI6qnqLOrf8/s1600/Misteri+di+Bermuda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGAZEmqQaOCm_vxauQ7XHkFka2zy5XwlulQlV9M9h4wdr94iON6LNXlljgDcDFGvGeX8mTZfo-MjsRmdIlgGS64fFE_IwQhcDuUtMV5uPAA4TVQq6Bzeow2Ay8VtonrxA0iI6qnqLOrf8/s400/Misteri+di+Bermuda.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di bagian barat lautan
Atlantik, ada area tertentu (Laut Sargaso) yang terkenal sangat aneh,
misterius, dan belum terjawab hingga saat ini ketika ingin diketahui secara
tepat apa sebenarnya kawasan tersebut, secara ilmiah. Ditempat ini air lautan
dihuni oleh jenis tertentu dari binatang laut yang disebut “Sarjasam”, yang
biasa mengapung dalam jumlah besar, dalam bentuk kelompok-kelompok yang bisa
menghalangi laju perahu dan kapal laut. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dulu, ketika Christopher Colombus
pertama kali sampai di tempat ini, ia meyakini bahwa dirinya telah dekat dengan
daratan (pantai), karena itu ia semakin bersemangat melanjutkan perjalanannya dengan
harapan akan segera sampai di pantai terdekat, akan tetapi usahanya sia-sia.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Laut sargaso juga terkenal
dengan keheningannya yang mencekam. Ia adalah laut mati, tidak didapati gerakan
apapun karena jarangnya hembusan udara dan angin yang menerpanya. Para pelaut
menjulukinya dengan banyak nama, antara lain “Laut Seram” dan “Kuburan Atlantik”.
Hal ini mereka saksikan dari suasana mencekam dan ketakutan luar biasa pada
saat mereka berlayar.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Ekspedisi laut modern
mengisyaratkan adanya jumlah besar dari kapal laut, kapal selam, dan perahu yang
teronggok di dasar laut (Sargaso) ini, yang berasal dari berbagai masa semenjak
perjalanan melalui lautan. Kebanyakan kapal-kapal tersebut terbenam di dasar
lautan pada sisi-sisi yang gelap, disamping hilangnya sejumlah besar kapal dan
perahu tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Juga ditemukan pada dasar lautan
ini ratusan bentuk luar biasa dari bekas kapal dan penumpangnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pada tahun 1850, di wilayah
ini telah hilang lebih dari 50 kapal. Sebagian nahkoda berhasil mengirimkan
surat-surat (telegram) pada saat-saat genting, akan tetapi anehnya surat-surat
tersebut menjadi tidak jelas saat terkirim ke alamat yang dikirim, sehingga tidak
seorang pun yang bisa memahaminya. Kebanyakan kapal yang hilang adalah milik
pemerintahan Amerika Serikat. Yang pertamakali adalah kapal Enserjen, yang
hilang dengan memuat 340 penumpang. Disusul hilangnya kapal selam Scorpion pada
tahun 1968 yang mengangkut 99 pelaut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sementara itu, di tahun
1880, kapal yang hilang di Segitiga bermuda adalah kapal perang Inggris Atlanta
yang mengangkut 290 orang, kemudian pada tahun 1918 kapal Amerika Saiklob yg
mengangkut 309 orang. Pada bulan April 1925, kapal pengangkut barang Raifuku Maru
dari Jepang, yang dapat dikatakan sudah modern dan dilengkapi pemancar radio, tenggelam
setelah mengirim berita yang berbunyi: ”Seperti pisau raksasa! Cepat tolong! Kami
tak mungkin lolos!”, persis pada saat tersebut kapal Jepang itu ditelan ombak
bersama seluruh awaknya. Tak ada yang tersisa.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di bulan oktober 1951,
kapal tanker Southern Isles mengalami nasib serupa. Ketika berlayar dalam
konvoi, tiba-tiba ia hilang sampai kapal-kapal yang lain hanya melihat cahaya yang
ditinggalkannya sedang tenggelam ke dasar laut. Kapal tanker kembarannya,
Southern Districts, tenggelam dengan cara yang sama di bulan Desember 1954. Ia
hilang tanpa meninggalkan isyarat SOS ketika berlayar melintasi wilayah yang misterius
itu ke utara menuju South Carolina. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Keanehan ini juga berimbas
ke wilayah udara lautan Atlantik, dimana banyak pesawat tiba-tiba raib saat
melewati udara Lautan Atlantik, atau melalui udara Bermuda. Pada 5 Desember tahun
1945, contohnya, formasi lengkap 5 buah pesawat pelempar torpedo Grumman TMB-3
Avenger Angkata Laut Amerika Serikat raib di hari yang masih siang. Sebuah
pesawat penyelamat yang ingin mencari sisa-sisanya pun ditelan ombak di “laut yang
tidak beres” itu. Lima jet tempur itu bertolak dari pangkalan udara Forth
Lauderdale di utara Miami wilayah Florida, Amerika Serikat dalam rangka misi
pelatihan. Penerbangan ini dimulai dari Florida pukul 14.40 menuju arah timur
sejauh 160 mil, kemudian belok ke utara sejauh 40 mil, dan akhirnya ke Barat
Daya utk kembali ke pangkalan lagi. Dalam perjalanan ada acara latihan
menyerang beberapa bangkai kapal di pantai kepulauan Great Sale Clay. Saat itu
lima pesawat terbang dalam formasi segitiga.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Lima pesawat tempur ini
diawaki oleh 5 pilot dibantu 8 tenaga ahli yang sangat mahir dan berpengalaman.
Pimpinan Pilot saat itu adalah Letnan Charles Taylor yang sudah mengantongi
2.500 jam terbang berada pada ujung formasi segitiga. Skuadron tersebut pada
saat menjalankan latihan pada sekejap waktu mengarah kepada rongsokan kapal
pengangkut barang yang mengapung di permukaan laut Atlantik selatan Bimini.
Pada pukul 15.45 saat pimpinan pangkalan militer menunggu berita dari skuadron
19, untuk menentukan letak pangkalan dan kode landing, pimpinan pangkalan
militer tersebut sekonyong-konyong menerima berita aneh dari Pilot penerbangan
(Letnan Charles Taylor), berteriak mengatakan:<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">” Ini gawat Pak! kami
sepertinya kehilangan arah! Tak ada daratan. Ulangi! Tak ada daratan! Saya tidak
bisa menentukan arah, kami telah nyasar di angkasa, semuanya terlihat asing dan
membingungkan, kami tidak tahu arah!” </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Menara pengawas mananyakan formasi pesawat, tapi Taylor menjawab: “Tak tahu
persis dimana kami berada!”<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Terbanglah ke Barat!”
perintah menara. Tapi kemudian lama sekali tidak ada kontak. Lalu ada
percakapan simpang siur dari beberapa orang penerbang yang lain. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br />
“Kami tidak tahu dimana arah Barat itu. Ada yang tidak beres ini. Semua
terlihat aneh. Bahkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lautnya juga.”
Sesudah sepi sejenak, komandan penerbangan menyerahkan komando kepada penerbang
lain tanpa alasan yang jelas. Komandan baru ini melapor dengan suara setengah
histeris: ”Ya Tuhan! Di mana kami ini! Mungkin kami sudah melewati Florida dan
terbang di atas Teluk Meksiko!” </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Pada saat itu komandan yang baru memutuskan untuk terbang kembali 180 derajat
ke arah Florida lagi, tetapi dari kenyataan sinyal radionya makin lama makin
lemah, diduga ia justru terbang lebih menjauhi pangkalan. Laporan terakhir yang
ditangkap ialah: “Nampaknya kami memasuki air putih...tamatlah kami!”<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Segera sesudah kontak dengan
penerbang itu putus, sebuah pesawat amfibi PBM-5 Martin Mariner mengangkasa untuk
memberi pertolongan. Beberapa menit kemudian, pesawat ini melaporkan posisinya,
tapi kemudian pemancarnya diam. Pesawat ini hilang juga bersama 13 awak
pesawat. Tak berbekas seperti lima pesawat Grumman yg hendak ditolong. Menurut
saksi mata di atas kapal tanker Gaines miles yang kebetulan berlayar di daerah
itu, pesawat amfibi itu jatuh ke laut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">TERMASUK PESAWAT YG RAIB
ADALAH</span></strong><span style="font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">1</b>] Pada tahun 1945, raib dua buah pesawat pengebom milik angkatan
bersenjata Amerika Serikat.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2</b>] Pada tahun 1948, pesawat penumpang Inggris Star Tiger yang mengangkut
313 penumpang raib.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">3</b>] Kembali pesawat penumpang Inggris , Star Ariel yang mengangkut
474 penumpang juga raib.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">4</b>] Pada tahun 1956, pesawat P5M milik Angkatan Laut Amerika Serikat
raib bersama 5 orang penumpangnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pertanyaanya adalah:
Apakah ada waktu tertentu untuk mengetahui terjadinya musibah di Segitiga
Bermuda? Para peneliti menilai bahwa kebanyakan peristiwa terjadi pada
waktu-waktu tertentu, yang disebut dengan musim menghilang, yaitu musim liburan
antara November, Desember dan Februari, khususnya yang mendahului awal tahun
baru Masehi atau sesudahnya. Banyak teori dikemukakan untuk mengungkap teka-teki
(misteri) Segitiga bermuda, antara lain:</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">1</b>] Teori Gempa laut dan serangan gelombang besar. Teori ini
mengatakan: Gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik
menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali
dan langsung menuju dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun
hubungannya dengan pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut
menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi
pilot untuk menguasai pesawat.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2</b>] Teori Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik
graviti) dan hubungannya dengan apa yang terjadi di Segitiga Bermuda;
sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya di dalam pesawat pada
saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak tidak normal,
begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya magnet dan
anehnya gravitasi.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">3</b>] Teori lubang ruang waktu yang menyedot hilang semua materi,
seperti black hole (lubang hitam) yang ada di angkasa.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">4</b>] Teori pusaran air. Menurut Bill Dillon dari U.S Geological
Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Di daerah Segitiga Maut
Bermuda, juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat
“tambang metana”. Tambang ini terbentuk gas metana menumpuk di bawah dasar laut
yang tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba-tiba kalau dasar laut
retak. Lolosnya tidak kepalang tangung. Dengan kekuatan yang luar biasa,
tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan
metanahidrat. Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai “air
bercahaya putih”. Blow out serupa yang pernah terjadi di Laut Kaspia sudah
banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang
dikerahkan tdk menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang
menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan
dasar laut, lalu tanah dan air yang semula naik ke atas tapi kemudian mengendap
lagi di dasar laut, menimbun mereka semua. Kemudian pesawat yang terbang rendah
memang dapat terpengaruh oleh pancaran air mendidih bercampur gas yang luar
biasa kuatnya itu, lalu jatuh ke laut. Tetapi apakah yang menyebabkan kompas
pesawat Grumman itu tidak berfungsi? Jelas medan magnet, tapi dari apa? Apakah
dari ledakan gunung di dasar laut? Ini masih tetap menjadi misteri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">5</b>] Teori Piring Terbang (UFO) mengatakan bahwa di wilayah itu
adalah markas besar UFO di bumi ini. Ada hubungan antara munculnya piring
terbang dengan raibnya kapal dan pesawat di wilayah tersebut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">[<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">6</b>] Yang lebih aneh lagi adalah Segitiga Bermuda tersebut dianggap sebagai
pusat Pemerintahan Kota Atlantis yang tenggelam ribuan tahun yang lalu, kota
manusia duyung, selain pusat persembunyian Dajjal.</span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-12076887847388638092016-02-25T17:35:00.000-08:002016-02-25T17:35:23.583-08:00Merenungi Pesan Muhammad Iqbal (Bagian Ketiga)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHZzT2zJDr6Tpa2eUdyOTzXk80OtDAU0MUAyXznEnZf6O3Itdhsna1AsJpygBCkDj6tLsYdOA_iKZ3ZoylJqRj-vS3qQgjN8twMvTYfVLomE3NsothB2FDigDurdlZbdNAnw4WeC6LorQ/s1600/Imam+Ali+bin+Abi+Thalib+as+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="395" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHZzT2zJDr6Tpa2eUdyOTzXk80OtDAU0MUAyXznEnZf6O3Itdhsna1AsJpygBCkDj6tLsYdOA_iKZ3ZoylJqRj-vS3qQgjN8twMvTYfVLomE3NsothB2FDigDurdlZbdNAnw4WeC6LorQ/s400/Imam+Ali+bin+Abi+Thalib+as+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">oleh <b>Syahid
Ayatullah Murtadha Muthahhari</b> (Filsuf Syi’ah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">LOGIKA KERETA UAP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saya pernah bertanya kepada salah seorang
teman tentang apakah yang dimaksud dengan logika kereta uap? Dia menjawab:
“Saya mendapatkan pelajaran berharga dari kereta uap dan saya memahami masyakat
melalui logika tersebut.” “Ketika saya masih kecil, kereta api yang ada pada
waktu itu tidak seperti yang ada sekarang ini. Saya menyaksikan saat kereta api
tersebut berhenti di stasiun, anak-anak kecil berlarian mendatangi dan
menontonnya. Mereka memandanginya dengan penuh keheranan dan kekaguman.
Nampaknya mereka mengagumi betul kereta api yang sedang berhenti tersebut.
Cukup lama mereka memandangi kereta itu dengan rasa kagum hingga tiba jam
pemberangkatan, dan kereta tersebut kembali bergerak. Saat kereta api mulai
melaju, anak-anak itu segera mengambil batu dan melempari kereta tersebut. Saya
sungguh terkejut melihat sikap mereka. Jika memang harus dilempari, mengapa
mereka tidak melakukannya di saat kereta tersebut berhenti, meskipun hanya
dengan batu kerikil? Jika merasa kagum melihat kereta api yang sedang diam,
mereka juga semestinya lebih kagum saat melihat kereta tersebut bergerak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Inilah perkara yang membingungkan saya. Ketika
saya beranjak dewasa dan terjun ke tengah-tengah masyarakat, saya menyaksikan
bahwa gaya hidup masyarakat kita (orang-orang Iran) pada umumnya hanya
menghormati seseorang selama ia diam. Tatkala seseorang bersifat statis, ia
akan lebih dihormati dan dikagumi. Namun tatkala dirinya bergerak dan melangkah
secara progressif, masyarakat pun mulai mencela dan menghinanya. Sikap seperti ini
menandakan bahwa masyarakat tersebut telah mati. Masyarakat yang hidup akan
menghormati orang yang berbicara dan bertindak kreatif, bukan orang yang hanya
berdiam diri. Masyarakat yang hidup akan menghormati orang yang progressif,
kreatif, dan berwawasan luas. Inilah tanda-tanda kehidupan dan kematian. Kedua
hal ini merupakan sinyal yang paling jelas, disamping masih terdapat pula
berbagai sinyal-sinyal lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">KETERKAITAN SALAH SATU TANDA KEHIDUPAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Salah satu tanda dari suatu masyarakat yang
dinamis adalah keterkaitan antar-individu yang ada di dalamnya. Ciri-ciri
masyarakat yang mati adalah tidak terdapatnya keterikatan antar anggota, saling
berpecah belah serta saling terpisah antara satu sama lain. Sementara ciri-ciri
masyarakat yang hidup adalah adanya saling keterkaitan dan kerja sama di antara
anggotanya. Masyarakat Islam pada masa sekarang merupakan masyarakat yang hidup
ataukah masyarakat yang mati? Masyarakat Islam dewasa ini adalah masyarakat
yang mati. Ini terbukti dengan terjadinya pembunuhan, perang saudara, dan
konflik yang mencuat di kalangan internal sendiri, sehingga mengakibatkan
musuh-musuh Islam mampu memanfaatkan keadaan untuk terus melemahkan kaum
muslimin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sehubungan dengan persatuan kaum muslimin,
Rasulullah SAWW pernah menyampaikan ungkapan yang sangat
indah: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai,
saling menyayangi, dan saling bersikap ramah di antara mereka bagaikan
tubuh manusia, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, seluruh anggota
tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak tidur dan merasa demam.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn9" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>9</b>]</span></a> Mereka
adalah manifestasi dari ayat yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn10" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[10]</span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jika salah satu anggota tubuh terkena infeksi,
dengan segera rasa demam akan menguasai seluruh badan. Tatkala terjadi
peradangan di dalam usus seseorang dan dokter masih belum bisa mengetahui jenis
penyakit apa yang dideritanya meskipun telah dilakukan diagnosa secara
maksimal, seluruh anggota tubuhnya akan merasakan panas yang luar biasa. Reaksi
tubuh semacam ini menunjukkan adanya kehidupan di dalam tubuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apakah kondisi kaum muslimin seperti ini? Apakah
mereka akan bereaksi di saat salah seorang anggotanya merasakan sakit dan
menderita? Sekitar 500 tahun silam, Andalusia yang merupakan salah satu anggota
tubuh kaum muslimin yang paling penting, mengalami musibah dan penderitaan
(Lihat, Dr. Ayati, Tarikh Andalus, Tehran University). Namun,
kaum muslimin di belahan dunia lain tidak memberikan perhatian sama sekali kepadanya.
Bahkan banyak yang diantaranya yang sama sekali tidak mengetahui penderitaan
yang mereka alami. Padahal, perkembangan peradaban Islam dan dunia amat
berutang budi pada Andalusia. Pada masa itu meletus pertikaian antara kalangan
Syi’ah dan Sunni. Sayang, kaum muslimin pada umumnya tidak menyadari bahwa
tragedi tersebut merupakan musibah yang besar bagi dunia Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal menyatakan bahwa dalam sejarah,
pemikiran yang Islami telah mati sejak 500 tahun lalu. Selama kurun waktu itu,
kaum muslimin hanya menampilkan gaya pemikiran Islam yang kering, sembari
mengubur bentuk pemikiran Islami yang hidup dan dinamis. Apakah saya dan Anda
ikut menderita oleh berbagai musibah yang dialami kaum muslimin pada masa
sekarang, seperti penderitaan yang dirasakan kaum muslimin di Palestina? Rasa
simpati apakah yang kita berikan pada mereka? Jika kita tidak menaruh perhatian
kepada mereka, kita bukanlah termasuk orang-orang Islam berdasarkan hadis Nabi
yang berbunyi: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam
saling mencintai, saling menyayangi, dan saling bersikap ramah di antara
mereka bagaikan tubuh manusia, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit,
seluruh anggota tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak tidur
dan merasa demam.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn11" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>11</b>]</span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hadis Nabi ini menjelaskan tentang tanda-tanda
kehidupan masyarakat Islam. Dalam hadis lain, beliau bersabda: “Barang
siapa yang mendengar seseorang menyeru memohon pertolongan dari kaum
muslimin dan yang mendengar tidak menolongnya, maka dia bukan muslim.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn12" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>12</b>]</span></a><sup> </sup>Barang
siapa yang tidak memiliki keterkaitan diri dengan saudara-saudara muslim
lainnya, maka dia bukanlah seorang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apabila saya utarakan seluruh persoalan ini
tentu akan menyita banyak waktu. Namun yang terpenting dari semua itu adalah
bahwa kita harus menampilkan pemikiran Islami dalam bentuk yang hidup dan
dinamis. Telah saya jelaskan sebelumnya tentang bagaimana kekeliruan kita dalam
menerima ajaran Islam. Kita harus banyak melakukan introspeksi diri, dan
lihatlah, apakah kita mengenakan pakaian (keislaman) secara terbalik. Ternyata
kita memang mengenakan baju keislaman secara demikian. Kita tidak menyadari
bahwa pakaian tersebut telah dikenakan secara terbalik, sampai-sampai orang
lain mengingatkan kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kita harus benar-benar memperbaiki cara
berpikir kita. Sebabnya, barangkali kita memang mengenakan baju keislaman
secara terbalik sebagaimana pernah dikatakan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
as. Teman saya pernah melontarkan kritik dengan mengatakan: “Apakah pengormatan
terhadap Iqbal tidak menunjukkan penyembahan terhadap orang yang sudah mati?
Apakah kita baru menghormati orang besar setelah ia mati?” Maksud dari
kritiknya adalah mengapa kita tidak menghormati tokoh besar yang masih hidup,
meskipun kualitas keilmuannya berada di bawah Iqbal. Bahkan banyak pula tokoh
pemikir yang masih hidup yang memiliki kapasitas ilmu lebih tinggi dari Iqbal
tidak kita hormati?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Allamah Thabathaba’i merupakan salah seorang
tokoh besar yang masih hidup. Namun mengapa kita tidak menghormatinya? Yang
jelas, pertemuan kita kali ini bukan dalam rangka menentukan siapa yang layak
untuk dihormati dan memperoleh hak yang semestinya. Namun lantaran masalah ini
telah disinggung sebelumnya, maka saya akan memberikan sedikit penjelasan
tentangnya. Allamah Thabathaba’i termasuk salah seorang tokoh yang banyak
mengabdi kepada Islam. Beliau merupakan bentuk konkret dari ketakwaan dan
ketinggian nilai spiritual. Beliau telah mencapai kedudukan yang tinggi dalam
penyucian jiwa dan ketakwaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selama bertahun-tahun, bahkan sampai sekarang,
saya telah banyak menimba pelajaran dari tokoh besar ini. Kitab Tafsir Al-Mizan
yang ditulisnya merupakan salah satu kitab tafsir Al-Qur’an yang sangat luar
biasa. Memang, Al-Qur’an memiliki kedudukan yang tinggi dan tidak satupun kitab
tafsir yang mampu memenuhi hak Al-Qur’an dengan semestinya. Setiap ahli tafsir
hanya memandang Al-Qur’an dari sisi tertentu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sejak abad permulaan Islam sampai hari ini,
kitab Tafsir Al-Mizan merupakan kitab terbaik yang pemah ditulis di kalangan
Syi’ah dan Sunni. Allamah Thabathaba’i jelas merupakan tokoh besar dan agung.
Merupakan tugas kita semua untuk menghormati beliau yang kini telah berusia
sekitar tujuh puluh tahun. Tak ada satupun orang yang sudah lanjut usia seperti
beliau yang memiliki prestasi ilmiah semacam ini. Beliau menghabiskan umurnya
untuk mendalami studi moral, budaya Islam, dan sastra Arab. Mengapa orang
seperti ini layak dimuliakan dan dihormati? Sebabnya, beliau memiliki ilmu dan
jiwa sosial yang mengagumkan. Masyarakat yang tidak pernah belajar dari orang
besar ini hanya akan memperoleh sedikit manfaat. Kaum muslimin harus banyak
belajar dari tokoh besar ini supaya mendapatkan banyak keuntungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Perbedaan masa kita sekarang dengan masa silam
adalah tokoh-tokoh yang muncul pada masa sekarang mudah terkenal (melalui
medium percetakan buku dan sebagainya). Allamah Thabathaba’i tidak hanya
dikenal di kalangan orang Iran saja. Beliau juga dikenal di seantero dunia
Islam. Tafsir Al-Mizan yang disusunnya telah berkali-kali dicetak ulang secara
diam-diam di Beirut, Lebanon. Ini membuktikan bahwa pemikiran dan buku beliau
sangat terbuka bagi dunia Islam. Orang-orang orientalis pun mengenal siapa
tokoh ini. Amerika dan Eropa mengenal beliau sebagai seorang pemikir besar
Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Allal Al-Faasi juga termasuk salah seorang
tokoh dalam dunia Islam. Ketika datang ke Iran, ia berkunjung ke kota Qom dan
mendatangi rumah Allamah Thabathaba’i. Dia sangat kagum menyaksikan ketinggian
kedudukan spiritual Allamah Thabathaba’i. Kepribadian Allamah Thabathaba’i
tidak hanya terbatas sebagai pribadi Syi’ah semata, melainkan juga sebagai
orang yang memiliki ilmu yang bersifat universal. Namun sangat disayangkan,
pribadi mulia ini pernah menderita sakit jantung selama satu tahun. Saya
memohon kepada Allah agar berkenan menjaga tokoh besar ini untuk kita semua.
Beliau benar-benar tokoh mulia yang memiliki kedudukan spiritual yang tinggi.
Akhir-akhir ini, beliau menunjukkan sikap ikut merasakan penderitaan saudaranya
sesama muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saudara-saudara muslim kita tengah menderita
di Palestina, sementara Amerika tidak mampu memberikan hak yang semestinya
kepada mereka. Kita harus memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.
Allamah Thabathaba’i segera membuka rekening di bank untuk membantu
saudara-saudara muslimin di Palestina yang sedang kesusahan. Beliau membuka
rekening di bank Millie Iran, bank Bozargoni, dan bank Shaderaat. Beliau
juga dibantu Ayatullah Sayyid Abul Fadhl Musawi Zanjani yang merupakan tokoh
mulia dan memiliki kedudukan spiritual yang tinggi. Beliau adalah seorang
mujtahid yang adil. Saya termasuk orang ketiga yang ikut membuka rekening
tersebut. Jadi rekening bantuan kemanusiaan untuk kaum muslimin di Palestina
tersebut dibuka atas nama tiga orang (Allamah Thabathaba’i, Ayatullah Zanjani,
Syahid Muthahhari). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Program dana kemanusiaan ini tidak memandang
berapa banyak uang yang terkumpul. Jika semua orang Iran mengumpulkan hartanya,
barangkali tidak bisa menandingi banyaknya harta yang dimiliki dua orang Yahudi
kaya raya yang tinggal di Amerika, yang meraup harta dengan jalan riba dan
mencuri. Hal terpenting bagi kita adalah bagaimana jiwa kita ikut merasakan
penderitaan orang lain dan memiliki keterikatan hati dengan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saya ingin memberikan sebuah contoh berkenaan
dengan masalah ini. Sewaktu Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah-tengah api yang
sedang membara, seekor burung Bul-bul terbang mendekati tempat Nabi Ibrahim
dibakar. Burung tersebut memenuhi paruhnya dengan air dan kemudian
ditumpahkannya di atas kobaran api yang tengah menjilat tubuh Nabi Ibrahim.
Melihat tindakan burung tersebut, Nabi Ibrahim bertanya dengan penuh rasa
heran: “Wahai burung kecil! Apakah air yang kamu tumpahkan dari
paruhmu berguna untuk memadamkan api yang besar ini?” Burung Bul-bul itu
menjawab: “Dengan cara ini saya ingin memperlihatkan akidah, iman,
dan hubungan saya dengan Nabi Ibrahim as.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kendati Anda hanya menyumbang dengan sedikit
harta, namun sumbangan tersebut tetap bernilai. Dengannya, Anda telah
menunjukkan perasaan dan kepedulian Anda terhadap orang lain yang tengah
menderita. Melalui tindakan tersebut, Anda telah mempererat hubungan dengan
Imam Husain as. Sebagaimana telah saya sampaikan pada awal pembicaraan, bahwa
hari ini merupakan hari untuk “berhubungan dengan para Syuhada”. Mudah-mudahan
kita semua digolongkan ke dalam barisan orang-orang yang syahid. Kita harus
selalu mengatakan: “Assalâmu ‘alaikum ya Abâ Abdillah, ya laitanâ
kunnâ ma’aka fa nafûza fauzan ‘azhiman” (Salam sejahtera bagimu wahai Aba
Abdillah, andai saja kami bersamamu pada saat itu, maka kami akan sangat
beruntung). Andai saja kami bersamamu, wahai Husain. Imam Husain mengatakan
bahwa Karbala tidak hanya terjadi dalam satu hari saja. Tragedi Karbala akan
senantiasa terjadi, kapanpun, di mana pun!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Salah satu bukti bahwa masyarakat kita telah
mati adalah pecahnya tragedi Karbala. Sekarang ini, kita tengah memperingati
hari Arbain (empat puluh hari syahadahnya Imam Husain as). Pada
hari Arbain telah terjadi dua peristiwa penting; datangnya Jabir bin
Abdullah Al-Anshori untuk berziarah ke makam Imam Husain as serta pembacaan
ziarah Arbain yang disunahkan pada hari ini. Keterangan lebih rinci
tentangnya akan saya sampaikan pada lain kesempatan. Disunahkan untuk berziarah
kepada Imam Husain as di mana saja kita berada, sekalipun dari jarak jauh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan
suatu peristiwa yang pada dasarnya tidak termaktub dalam seluruh buku standar
kesejarahan, kecuali dalam satu buku saja. Buku tersebut juga tidak bisa
dikategorikan sebagai buku sejarah yang mu’tabar (otentik).
Pengarangnya, yang merupakan salah seorang tokoh besar, menulis buku tersebut
ketika ia masih muda. Buku tersebut mencakup sejumlah peristiwa bohong yang
tidak terdapat dalam sejarah. Tak seorang pun dari kalangan sejarahwan, ahli
hadis, dan penulis maqtal Islam yang menceritakan peristiwa tersebut.
Mereka bahkan mengingkarinya. Terjadinya peristiwa tersebut juga tidak bisa
diterima oleh akal sehat. Kejadian bohong itu berkisar tentang datangnya Ahlul
Bait Nabi dan keluarga suci Imam Husain as dari Syam ke gurun Karbala pada
tanggal 20 Shafar 61 H (hari Arbain).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kita sering mendengar kisah ini. Namun saya
tidak ingat rinciannya. Barangkali kita tidak pernah mendengar bahwa yang
berziarah ke makam Imam Husain as pada hari Arbain hanyalah dua
orang. Dalam seluruh majlis yang ada, kita pasti akan mendengar kisah seperti
ini. Diceritakan bahwa keluarga suci Imam Husain as datang ke Karbala dan
menuju ke pusara Imam Husain as. Mereka membacakan syair-syair, puisi-puisi
kesedihan, dan memukul-mukul dada masing-masing. Jelas, hal ini merupakan
kebohongan belaka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Inilah tanda-tanda kematian suatu masyarakat.
Menerima kebohongan begitu saja dan gagap terhadap kebenaran serta kejujuran.
Jabir bin Abdullah Al-Anshori merupakan sahabat Nabi yang menemani beliau sejak
masa remaja. Di saat terjadi perang Uhud, Jabir masih berusia 16 tahun dan baru
menginjak masa baligh. Ketika Rasulullah wafat, ia telah berumur kira-kira 22
atau 23 tahun. Atas dasar ini, maka usia Jabir pada tahun 61 H Jabir adalah 72
tahun. Di akhir usianya, kedua matanya mengalami kebutaan. la bertolak ke
Karbala ditemani oleh Athiyah Al-Aufâ, seorang ahli hadis. Tatkala tiba di
sana, Jabir terlebih dahulu pergi ke sungai Furat (Eufrat) untuk membersihkan
dirinya sebelum melakukan ziarah. la mengambil tumbuh-tumbuhan yang berbau
harum dan menjadikannya sebagai pewangi yang mengharumkan tubuhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Athiyah mengatakan: “Setelah selesai
membersihkan diri di sungai Furat, Jabir melangkah mendekati kubur Imam Husain
as dengan perlahan-lahan sambil bibirnya mengucapkan zikir dan kalimat-kalimat
suci”. Jabir termasuk salah seorang pengikut Imam Ali dan Ahlul Bait Nabi. Usia
Jabir lebih tua dari Imam Husain, sekitar 12 tahun. Dengan langkahnya yang
perlahan-lahan, akhirnya sampai juga ia ke pusara Imam Husain as. Setelah itu,
Jabir berteriak: “Habibi ya Husainl! Kekasihku, wahai Husain! Habîbun
lâ yujîbu habîbah? Mengapa kekasih tidak menjawab seruan kekasihnya? Akulah
Jabir bin Abdullah Al-Anshori, akulah temanmu, akulah sahabat dekatmu, akulah
budakmu yang tua renta! Mengapa engkau tidak menjawab seruanku, wahai Husain?
Husain kekasihku, engkau berhak untuk tidak menjawab seruanku, seruan budakmu
yang tua renta. Aku tahu apa yang telah mereka lakukan terhadap urat’iirat
lehermu. Aku tahu kepala muliamu telah terpisah dari raga sucimu …“. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jabir mengucapkan banyak mengeluarkan
kata-kata hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Setelah siuman, ia menolehkan
kepalanya ke sana kemari, seakan-akan dirinya memandang dengan mata batin
seraya mengucapkan: “Assalamu ‘alaikum ayyatuhal arwâhil latî hallat
bi finâ`il Husain, salam sejahtera bagi jiwa-jiwa yang berguguran bersama
gugurnya Imam Husain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah memberikan banyak kesaksian, Jabir
mengatakan: “Aku bersaksi bahwa aku bersamamu dalam perjuangan
ini.” Athiyah terkejut mendengar kata-kata Jabir. Apa maksud kata-katanya?
Apakah kita bersama mereka dalam perjuangan ini? Athiyah berkata kepada
Jabir: “Aku tidak mengerti maksud ucapanmu, bukankah kita tidak
berjihad bersama mereka? Kita tidak mengangkat pedang untuk berjuang,
mengapa kamu katakan bahwa kita bersama mereka dalam perjuangan
inil” Jabir mengatakan, “Saya mendengar Rasulullah
pernah mengatakan: ‘Barang siapa yang mencintai temannya
dari kedalaman hati, maka jiwanya akan menyatu dengannya dan bersama
dalam suatu perbuatan. Saya tidak bergabung dengan Imam Husain dalam
perjuangannya saat itu karena saya tidak mampu bersamanya pada saat itu.
Saya tidak ikut berjuang bersamanya, namun jiwaku terbang bersama Imam
Husain. Jiwa kita bersama jiwa Imam Husain sebelumnya, dan saya berhak mengaku
bahwa saya turut serta dalam perjuangan Imam Husain’.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">CATATAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref1" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[1]</span></a> Al-Anfâl: 24.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref2" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[2]</span></a> Al-Mukminûn: 115.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref3" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[3]</span></a> Al-Baqarah: 225.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref4" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[4]</span></a> Nahjul Balâghah, “Faidhul Islam”, Khutbah ke-70,
hal. 324.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref5" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[5]</span></a> Thâhâ: 74; al-A’lâ: 13.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref6" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[6]</span></a> Al-Anfâl: 24.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref7" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[7]</span></a> An-Naml: 80.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref8" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[8]</span></a> Al-Fâthir: 80.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref9" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[9]</span></a> Al-Jâmi ash-Shaghîr, Jilid II, hal.155.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref10" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[10]</span></a> Al-Anfâl: 24.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref11" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[11]</span></a> Al-Jâmi ash-Shaghîr, Jilid II, hal.155.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_ednref12" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[12]</span></a> Wasâ`il as-Syi’ah: Jilid XI, hal. 108 dan
560; Ushûl al-Kâfi, Jilid III, hal.239.<o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-36880168374841515402016-02-25T03:01:00.002-08:002016-02-25T03:01:38.540-08:00Merenungi Pesan Muhammad Iqbal (Bagian Kedua)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj73M4LPkk3Bfr5Xmd4Z1X3eAaCZm1jdmpodvjeqcx-gCWYjTr9Lf6__Yuluo7RA0l5RvpcwyQDzonhAE_g7nolYj_mUQOvN8jZNkiDpPUYOmPDIYY2H8GSpcsGvhQnn_J3KTk7_jP2No/s1600/Imam+Ali+on+Foolish.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj73M4LPkk3Bfr5Xmd4Z1X3eAaCZm1jdmpodvjeqcx-gCWYjTr9Lf6__Yuluo7RA0l5RvpcwyQDzonhAE_g7nolYj_mUQOvN8jZNkiDpPUYOmPDIYY2H8GSpcsGvhQnn_J3KTk7_jP2No/s1600/Imam+Ali+on+Foolish.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">oleh <b>Syahid
Ayatullah Murtadha Muthahhari</b> (Filsuf Syi’ah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saya ingin menjelaskan ringkasan dari ucapan
Iqbal. Beliau mengatakan bahwa ajaran Islam berpijak di atas keimanan. Ajaran
Islam bersumber dari Wahyu Ilahi, sehingga mampu menembus sisi batin manusia.
Bukti tentangnya telah eksis di masa lalu dan akan tetap terbukti pada masa
sekarang –bahwa ajaran Islam memiliki kekuatan ajaran yang mampu menembus sisi
batin manusia. Islam mengajarkan kebebasan, keadilan, mencintai sesama
manusia, dan hak-hak asasi manusia. Ajaran-ajaran ini juga sekaligus memberikan
jaminan dalam jiwa manusia bahwa ia bisa diterapkan dalam kehidupan ini. Akan
tetapi, ajaran-ajaran yang disampaikan Dunia Barat tidaklah demikian. Semua
ajaran tersebut tidak memiliki garansi untuk bisa diterapkan secara konkret.
Pada masa kini, manusia membutuhkan tiga hal:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">[1] MEMANDANG DUNIA DARI SISI METAFISIKAL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hal pertama yang dibutuhkan manusia adalah
memandang dunia dari sisi metafisikal, bukan dari sisi material. Aliran yang
mengakibatkan pemikiran dan akidah tidak termanifestasi dalam bentuk keimanan
dan kenyataan adalah idealisme. Aliran ini memandang keberadaan dunia hanya
terbatas pada aspek materialnya belaka. Segala sesuatu yang ada di dunia ini
hanyalah materi. Dunia ini buta, tidak berperasaan, bodoh, dungu, dan tidak
bertujuan. Dunia tidak memahami kebaikan dan kebatilan. Dunia tidak memahami
kebenaran dan kekeliruan. Di jagat semesta, kebenaran dan kebatilan tak bisa
diukur dan ditimbang. Tak ada sesuatu pun di dunia ini yang memiliki tujuan.
Kita diciptakan secara sia-sia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal mengatakan bahwa pemikiran semacam ini
menyesatkan dan menghancurkan norma peradaban kemanusiaan. Jadi, hal pertama
yang dibutuhkan manusia adalah memandang dunia dari sisi metafisikal (bahwa
dunia diciptakan dengan tujuan). Dalam sebuah ayat disebutkan: “Apakah
kalian menyangka bahwa kalian diciptakan secara sia-sia?”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn2" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>2</b>]</span></a> Tak ada
kesia-siaan dalam penciptaan alam semesta. Segala apa yang ada di jagat raya
ini harus mempunyai pemilik yang disebut dengan Tuhan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dunia diciptakan di atas prinsip kebenaran.
Dunia diciptakan di atas prinsip keadilan. Di alam semesta ini terdapat
kebaikan dan keburukan. Keberadaan alam semesta ini diciptakan Tuhan yang Maha
Mendengar dan Maha Melihat. “Allah tidak pernah lupa dan tidak tidur,”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn3" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>3</b>]</span></a><sup> </sup>Tuhan
Maha Mengetahui dan Maha Berilmu. Namun, keberadaan dunia ini tidak cukup hanya
dipandang dari sisi metafisikal semata. Untuk itu, kita perlu melengkapinya
dengan beberapa faktor lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">[2] KEBEBASAN SPIRITUAL INDIVIDU<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kebebasan spiritual individu bertentangan
dengan ajaran Kristen. Kebebasan individual berarti meyakini bahwa seseorang
memiliki kepribadian yang unik. Jika seseorang tidak memandang dunia dari sisi
metafisikal serta tidak meyakini adanya kepribadian yang khas dari
masing-masing individu, maka potensi-potensi yang terkandung dalam diri manusia
tidak akan pernah nampak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terdapat beberapa kaidah yang memiliki
pengaruh universal dan sanggup mengarahkan manusia pada kesempurnaan masyarakat
yang berdasarkan pada prinsip spiritual. Yang dimaksud dengan kaidah tersebut
adalah berbagai ketetapan dasar dari ajaran Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam pembahasan kali ini, saya tidak akan
memaparkan ucapan-ucapan Iqbal lebih jauh lagi. Apakah seperti kebanyakan kita,
kajian yang dilakukan Iqbal hanya berhenti sampai di sini? Maksudnya, apakah
setelah melihat berbagai kekurangan peradaban Eropa dan kemudian melihat Islam
sebagai bentuk alternatif yang hidup, ia kemudian mengatakan: “Pembahasan sudah
selesai”? Tidak. Justru Iqbal menguraikan bagian ketiga tersebut secara lebih
mendalam dalam risalahnya sendiri, risalah setiap muslim, dan risalah para
cendikiawan mukmin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tujuh rangkuman yang ditulis Iqbal di bawah
topik “Menghidupkan Pemikiran Agama dalam Islam”, ditujukan tak lain untuk
menopang persoalan yang terdapat pada bagian yang ketiga tersebut. Dalam
sejumlah slogan yang disampaikan Iqbal, sedikit banyaknya disampaikan tujuan
dari bagian yang ketiga ini, sembari pula sedikit menyinggung tujuan dari
bagian yang pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">MATINYA SEMANGAT ISLAM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam slogan-slogan yang diserukan Muhammad
Iqbal, terkandung berbagai kecaman keras terhadap sikap kaum muslimin yang
mengikuti peradaban Barat secara membabi buta. Sementara dalam slogannya yang
lain, Iqbal juga menyampaikan keharusan untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam.
Bagian ketiga yang dibutuhkan kaum muslimin adalah: Sesungguhnya, Islam
macam apakah yang dewasa ini ada di tengah-tengah kaum muslimin?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal memperlihatkan sebuah noktah yang
terbilang penting bahwasannya Islam (yang sebenarnya) ternyata eksis,
namun tidak berada di tengah-tengah kaum muslimin. Islam yang eksis di
tengah-tengah kaum muslimin hanyalah Islam yang ditampilkan dalam bentuk
slogan-slogan, gema suara azan, dan perginya kaum muslimin ke masjid-masjid di
waktu sholat. Hanya simbol keislaman belaka yang tampil ke permukaan. Untuk
menunjukkan citra keislaman, mereka biasanya menggunakan nama-nama Islami
seperti: Muhammad, Hasan, Husain, Abdurrahim, Abdurrahman, dan sejenisnya.
Namun, pada hakikamya, intisari Islam yang sebenarnya tidak terdapat dalam
masyarakat. Intisari Islam dalam masyarakat yang Islami sesungguhnya telah
mati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kita membutuhkan kehidupan Islam yang baru.
Kehidupan Islam harus diperbaharui. Dan itu mungkin saja
terjadi, mengingat pada hakikatnya Islam tidak pernah mati, melainkan kaum
muslimin-lah yang mati. Islam tidak akan pernah mati, mengapa? Karena di sana
terdapat Kitab langit (Al-Qur’an) dan sunah Nabi. Keduanya tampil dalam bentuk
yang hidup. Dunia tak akan mampu memberikan sesuatu yang lebih baik dari Al-Qur’an
dan sunnah Nabi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ajaran al-Qur’an tidak seperti teori Ptolomeus
yang bisa dipatahkan teori lain. Islam itu sendiri hidup dan berpijak di atas
dan pada landasan yang hidup pula. Lantas, di manakah letak kekurangannya?
Kekurangannya terletak pada pemikiran kaum muslimin sendiri. Pemikiran dan cara
penerimaan kaum muslimin terhadap ajaran Islam bukan dalam bentuk yang hidup,
melainkan dalam bentuk yang mati. Misalnya, dalam menanam benih unggul, Anda
tidak menggunakan cara-cara pertanian yang benar. Akibatnya, benih yang ditanam
dalam tanah tidak akan membuahkan hasil apapun. Akar-akar benih tersebut tidak
akan tertanam dengan kuat. Benih tersebut akan tumbuh menjadi pohon kecil yang
mudah dicabut dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Pohon
tersebut sekarang tumbuh dan hidup. Akan tetapi, apabila Anda mencabut dan
menanamnya kembali dalam posisi terbalik (akar di atas dan daunnya ditanam),
pohon tersebut tentu akan mati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam Ali menyampaikan kata-kata yang sangat
indah sehubungan dengan masa depan Islam dan kaum muslimin. Beliau
mengatakan: “<i>Islam dikenakan baju
secara terbalik</i>.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn4" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>4</b>]</span></a> Maksudnya
adalah masyarakat Islam memang mengenakan baju keislaman. Namun baju yang
dikenakan tersebut ternyata terbalik. Pakaian musim dingin dikenakan untuk menangkal
hawa dingin. Terkadang ada juga orang yang menanggalkannya dan menghadapi musim
dingin dengan tubuh tanpa pakaian. Ada juga orang yang mengenakan baju tapi
tidak dengan cara yang semestinya; maksudnya mengenakan pakaian secara
terbalik. Sisi pakaian yang semestinya diarahkan ke luar malah diarahkan ke
dalam, sebaliknya sisi yang seharusnya diarahkan ke dalam justru diarahkan ke
luar. Orang yang mengenakan pakaian secara terbalik akan nampak lucu dan bakal
menjadi bahan tertawaan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam Ali mengatakan bahwa masyarakat
mengenakan “baju” keislaman dengan cara yang terbalik. Di satu sisi, mereka
memiliki baju keislaman, sementara pada sisi yang lain tidak memilikinya.
Kendati memilikinya, mereka mengenakannya secara terbalik; yang semestinya di
luar malah di dalam, dan yang semestinya di dalam malah di luar. Kesimpulannya,
Islam yang eksis di tengah-tengah kaum muslimin adalah Islam yang tidak
memiliki keutamaan dan pengaruh. Keislaman semacam itu tidak akan mampu
menginspirasikan semangat, gerakan, kekuatan, dan pemahaman. Islam semacam itu
lebih menyerupai pohon yang dipenuhi dengan benalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lantas dari mana kemunculan seluruh hal
tersebut? Ini erat kaitannya dengan cara kaum muslimin menerima Islam. Yakni,
bagaimana proses kepengikutan mereka terhadap agama Islam dan bagaimana pula
cara mereka menganutnya. Apakah mereka mengambilnya dari kepala, dari kaki,
dari tubuh, ataukah secara acak? Mereka mengambil sebagian ajaran Islam dan
meninggalkan sebagian lainnya. Mereka hanya mengambil kulitnya, sementara
intisarinya tidak. Atau sebaliknya, mengambil intisarinya dan meninggalkan
kulitnya. Pada akhirnya, Islam yang mereka anut tampil dalam bentuk “Tidak
mati di dalamnya dan tidak pula hidup”.<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn5" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>5</b>]</span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Islam yang dipeluk tidak hidup juga tidak
mati. Tidak bisa dibilang eksis juga tidak dapat dikatakan tidak eksis. Ini
merupakan noktah paling mendasar yang harus dipikirkan bersama. Jika tidak
dipikirkan secara mendalam, bagaimana mungkin kita bisa melakukan kritik
terhadap peradaban dan budaya Eropa, sementara budaya dan saripati Islam yang
kita miliki belum otentik. Jika masyarakat dunia mengikuti kita, mereka tentu
tidak akan pernah maju. Apabila masyarakat dunia menjejaki langkah kita, mereka
pasti akan senasib dengan kita yang kini berada dalam kondisi yang nyaris
binasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam Al-Qur’an disebutkan tentang bentuk
kehidupan yang Islami, kehidupan pemikiran yang Islami. Sebagaimana dengan
jelas diungkapkan dalam ayamya yang berbunyi: “Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu”.<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn6" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>6</b>]</span></a> Apakah
ciri-ciri kehidupan tersebut? Apa yang dimaksud dengan “hidup”? Al-Qur’an
menyebutkan bahwa masyarakat Jahiliyah adalah masyarakat yang mati. Dalam
sebuah ayat disebutkan: “Sesungguhnya kamu tidak dapat
menjadikan orang-orang yang mati mendengar.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn7" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>7</b>]</span></a> Dalam Ayat
lain juga dikatakan: “Dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang
yang di dalam kubur dapat mendengar.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn8" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[<b>8</b>]</span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Masyarakat Jahiliyah merupakan masyarakat yang
terdiri dari orang-orang mati yang bergerak. Mereka adalah orang-orang mati
yang berjalan di muka bumi. Orang-orang seperti mereka tjdak bisa disebut
sebagai orang-orang yang hidup. Adapun berkenaan dengan orang-orang yang
beriman, Al-Qur’an menyerukan ajakan untuk menerima ajaran yang mampu
menganugerahkan kehidupan. Ajaran Islam memberikan jiwa, kekuatan, serta
kehidupan kepada manusia. Apa ciri-ciri kehidupan? Saya persilahkan Anda
bertanya kepada orang pandai, atau para filsuf yang bisa mendefinisikan
kehidupan, tentang ‘bagaimana sesuatu bisa dianggap hidup’. Apa arti hidup? Tak
seorangpun yang akan mengaku dirinya mampu mendefinisikan hidup. Hidup bisa
diketahui melalui tanda-tanda dan dampak-dampaknya. Hidup adalah hakikat yang
tidak diketahui, yang memiliki dua karakter: Pengetahuan dan gerakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dikarenakan memiliki pengetahuan yang lebih,
manusia akan memiliki hidup yang lebih pula. Segala sesuatu yang memiliki
gerakan lebih banyak, akan memiliki hidup yang lebih banyak pula. Segala
sesuatu yang berpengetahuan minim akan menjadi sangat bodoh dan sangat mati.
Setiap kejumudan mencirikan kematian, dan setiap kejumudan yang sangat akan
menjadi kematian yang sangat pula. Segala sesuatu yang benar-benar kosong dari
pengetahuan akan mengalami kematian dalam kematian. Begitu pula halnya dengan
segala sesuatu yang benar-benar jumud. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sekarang coba Anda simak, apakah kaum muslimin
yang ada sekarang ini merupakan masyarakat yang progressif ataukah stagnan?
Kita lebih banyak diam ataukah bergerak? Maksudnya, apakah masyarakat kita lebih
menghormati orang yang progressif ataukah orang yang jumud dan stagnan? Anda
bisa saksikan bahwa masyarakat kita lebih menghormati orang yang stagnan
ketimbang orang yang dinamis dan kritis. Ini merupakan ciri kematian suatu
masyarakat, di mana setiap orang yang kosong dari pengetahuan lebih dihormati
dan dikagumi. (Orang yang lebih banyak diam dan stagnan menandakan dirinya
tidak memiliki banyak pengetahuan, sedangkan orang yang dinamis menunjukkan
dirinya lebih banyak memiliki pengetahuan). (<i>Bersambung</i> ke <b><i>Bagian Ketiga</i></b>)<o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-59779677744790900832016-02-24T07:44:00.003-08:002016-02-24T07:44:59.648-08:00Merenungi Pesan Muhammad Iqbal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij5DvxD6-8Gb83QobppieKtT_203hNMnHik2a0lwGrYYYp730qe4Ph2NM4oDEZ7UZU_BJ6bQjBh7N3yhg_ovA9B5gkmDJPcigDoOQsslrBdauVk4CA7RtGwtqVD_Wq3TMRT-3oasX69DM/s1600/Muhammad+Iqbal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij5DvxD6-8Gb83QobppieKtT_203hNMnHik2a0lwGrYYYp730qe4Ph2NM4oDEZ7UZU_BJ6bQjBh7N3yhg_ovA9B5gkmDJPcigDoOQsslrBdauVk4CA7RtGwtqVD_Wq3TMRT-3oasX69DM/s400/Muhammad+Iqbal.jpg" width="292" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">oleh <b>Syahid
Ayatullah Murtadha Muthahhari</b> (Filsuf Syi’ah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada
sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu”<a href="http://teosophy.wordpress.com/id%20-%20neraca%20keadilan/semangat%20pemikiran%20islam.htm#_edn1" title=""><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">[1]</span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">MENGENANG PEMIKIR MUHAMMAD IQBAL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Topik kajian yang sebelumnya telah saya
siapkan untuk pertemuan ini, yang bertepatan dengan
hari Arbain (peringatan 40 hari syahadahnya Imam Husain as)
adalah “berhubungan dengan para syuhada”. Penyajian hal ini juga saya
pikir sangat mengena mengingat pada hari ini telah terjadi dua peristiwa
penting dalam sejarah. Dua buah peristiwa yang menjadi penyebab terjadinya
acara peringatan Arbain. Salah satunya adalah sejarah masuknya penziarah
resmi pertama ke makam Imam Husain as, Karbala, yang datang dari Madinah, yakni
Jabir bin Abdullah Al-Anshari. Dan peristiwa lainnya yang berkenaan dengan
diresmikannya ziarah kepada Imam Husain as pada hari ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Banyak riwayat yang menganjurkan untuk
berziarah ke makam Imam Husain as pada
hari Arbain. Hari Arbain merupakan hari yang dikhususkan
untuk berziarah kepada Imam Husain as. Kedatangan Jabir bin Hayyan untuk
berziarah ke pusara suci Imam Husain as, ataupun berziarah kepada beliau as
dari jarak jauh dengan membaca doa ziarah sebagaimana yang dianjurkan dalam
berbagai riwayat, bertujuan untuk “menjalin hubungan” dengan para
syuhada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebenarnya saya ingin menjelaskan makna
filosofis dari pergi berziarah dan membaca doa ziarah dari jarak jauh. Namun
kajian ini akan saya sampaikan pada kesempatan lain. Dikarenakan sebelumnya
telah diadakan tiga kali pertemuan yang membahas topik tentang “menghidupkan
pemikiran agama” dan dalam rangka mengenang tokoh besar reformis Islam asal
Pakistan, Muhammad Iqbal, saya akan menentukan topik pertemuan kita kali ini
yakni “Muhammad Iqbal dan Menghidupkan Pemikiran Agama”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pembahasan ini akan saya uraikan selama
setengah jam. Mengingat waktunya sudah lewat, saya mengusulkan untuk membahas
masalah filsafat ziarah pada lain kesempatan. Dari sisi lain, pembahasan
tentang “Muhammad Iqbal dan menghidupkan pemikiran Islam” merupakan pembahasan
yang tidak akan tuntas dikaji dalam setengah jam. Pengalaman membuktikan,
setiap kali masalah seperti ini dibicarakan dalam waktu singkat, akan timbul
ketidakjelasan, kesamar-samaran, dan sulit dimengerti. Oleh sebab itu, saya
ingin mengatakan bahwa untuk membicarakan topik “menghidupkan pemikiran Islam”,
perlu kiranya diadakan pertemuan yang intens. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Topik ini juga mendapat sambutan hangat dalam
konferensi di Pakistan. Suatu konferensi yang benar-benar bernuansa ilmiah dan
sosial. Saya pun berniat membicarakan topik ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Intelektual Pakistan ini telah menerbitkan
sebuah buku yang merangkum tujuh konferensi yang dihadirinya di Pakistan, yang
nampaknya kemudian diintroduksikan ke dalam lingkungan universitas. Karena
bobot konferensi ini sangat tinggi, tentunya hasil-hasilnya tak mungkin
diintroduksikan ke kalangan masyarakat umum. Seluruh rangkuman hasil konferensi
tersebut hanya mungkin diintroduksikan ke dalam lingkungan masyarakat ilmiah
dan terpelajar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Isi rangkuman tersebut berbicara tentang “Menyambut
dan Menghidupkan Pemikiran Agama”. Setiap konferensi yang dimaksud memiliki
topik pembahasan masing-masing. Seperti topik “Eksperimen Agama”,
“Pembahasan-pembahasan Filsafat dalam Eksperimen Agama”, “Kebebasan dan Keakuan
Manusia”, “Inti Tradisi dan Peradaban Islam”, “Asas Gerakan Islam”, “Apakah
Agama sesuatu yang Mungkin?”, serta “Pemahaman tentang Tuhan dan Pengertian
Ibadah”. Semua topik tersebut ditelaah di bawah judul besar “Menghidupkan
Pemikiran Agama”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saya tidak ingin mengatakan bahwa semua
pendapat yang disampaikan sekaitan dengan topik tersebut bebas dari kritik,
atau membenarkan semua pendapat yang telah dipaparkan penulis asal Pakistan
ini. Pendapat yang disampaikan merupakan hasil dari upaya pemikir Islam yang
mengkaji masalah tersebut dan sangat layak mendapatkan pujian dan sanjungan.
Dalam hal ini, pembicaraan saya akan banyak berkisar pada upaya menanggapi
berbagai pendapat yang dilontarkan intelektual Islam Pakistan ini.
Mudah-mudahan pembahasan ini akan ditindaklanjuti dengan kajian yang lebih
mendalam. Barangkali saya juga akan mencari kesempatan untuk membahas tema
“Menghidupkan Pemikiran Islam” dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya. Namun
pertama-tama, saya ingin menyampaikan sejumlah hal penting yang berkenaan
dengan pemikiran tokoh Islam ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Muhammad Iqbal, yang pernah pergi ke Eropa dan
mengenal persis seluk-beluk benua itu, adalah orang yang memiliki latar
belakang pendidikan yang tinggi. la dikenal oleh bangsa Eropa sebagai pemikir,
tokoh, dan pakar agama. Iqbal bukanlah tipe laki-laki yang duduk mengasingkan
diri di sudut dan lorong-lorong India, yang memandang Eropa dari kejauhan dan
setelah itu menyampaikan kritik terhadap dunia barat. la melihat Eropa,
memahami, menyelidiki, dan menganalisanya dari dekat. la sangat menggemari
ilmu-ilmu baru dan mendorong para pemuda muslim untuk mempelajarinya juga.
Dirinya tidak menentang ilmu-ilmu baru atau melarang kaum muslimin
mempelajarinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Muhammad Iqbal telah memperoleh pendidikan
tinggi di Eropa. la benar-benar mengenali Dunia Barat dan mengakui pentingnya
mempelajari ilmu-ilmu baru. Hal pertama yang menarik perhatian sekaitan dengan
ucapan tokoh ini adalah slogan yang dikemasnya dalam bentuk puisi. Slogan
tersebut, dewasa ini dikenal dengan sebutan “Peradaban Eropa”, yang berarti
sekumpulan urusan kehidupan ala Eropa, yaitu idealisme yang menciptakan
peradaban Eropa pada masa kini. Jalan yang diajarkan Dunia Barat kepada umat
manusia, serta nilai moral dan budaya bangsa tersebut yang merupakan hasil dari
perjalanan hidupnya, bukan saja tidak memberikan manfaat sama sekali, lebih
dari itu menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi kemanusiaan dan masyarakat
Eropa itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal pernah mengunjungi Eropa dan memiliki
pemahaman tentangnya. Menurutnya, gambaran masa depan Eropa sangat mengerikan
dan berbahaya. Ucapan-ucapan ini acapkali diungkapkan dalam berbagai
ceramahnya. Saya ingin membacakan untuk Anda beberapa bagian dari tulisan
Iqbal. Darinya Anda bisa melihat bagaimana pandangan tokoh ini berkenaan dengan
peradaban Eropa masa kini dan terhadap berbagai keburukan yang terkandung dalam
pandangan Barat. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui, sejauh mana
pemikirannya berpengaruh terhadap masyarakat di belahan Timur, khususnya kaum muslimin,
hingga mereka tidak terpengaruh oleh peradaban Eropa. Salah satunya, Iqbal
pernah mengatakan: “Mata mereka telah dibutakan sikap mengikuti sehingga
mereka tidak mampu memahami kebenaran. budaya dan peradaban Eropa yang hampir
mati bagaimana mungkin bisa memberikan kehidupan baru kepada bangsa Iran dan
Arab, sementara mereka berada di ambang kematian”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">la juga mengatakan: “Sejarah baru, sangat
cepat datangnya. Islam dengan perubahan cepat dari sisi spiritual tengah
bergerak menuju belahan bumi bagian Barat”. Selanjutnya, diungkapkan: “Sejarah
baru negara-negara ini merupakan perjalanan yang sangat cepat yang tengah
bergerak menuju belahan Bumi Barat”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemudian untuk memisahkan antara pengetahuan
dan peradaban Barat, Iqbal mengatakan: “Dalam gerakan ini, sama sekali
tidak terdapat kebatilan dan kesesatan. Budaya Eropa dari sisi rasional (yaitu
sisi pengetahuan dan pemikiran), mengambil dari beberapa tahapan budaya Islam”.
Maksudnya, jika kita memperhatikan sisi pemikiran dan pengetahuan Barat, dan melangkah
jauh kepadanya, tidak akan berbahaya bagi kita karena yang diperoleh darinya tak
lebih dari ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, ilmu adalah ilmu. Di Dunia Barat,
ilmu yang dihasilkan banyak bersumber dari pengetahuan-pengetahuan Islam.
Budaya barat —tepatnya, ilmu pengetahuan Barat— diilhami dari budaya Islam.
“Ketakutan kita muncul dari fenomena budaya Barat yang membingungkan yang
menghalangi langkah kita dan kita takut jikalau budaya Barat akan mencapai
tujuannya”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal berpendapat, kita merasa takut tatkala
menyaksikan fenomena kemajuan Barat dalam banyak bidang. Kita menyaksikan
kemajuan mereka dalam bidang industri dan pengetahuan biologi. Adapun aspek
batin yang mengantarkan manusia ke arah kemajuan tidak kita saksikan sama
sekali. Kita harus mampu meneliti dan menganalisis hal tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam bukunya yang lain lain, Iqbal
mengatakan: “Akal dengan sendirinya tidak mampu menyelamatkan manusia.
Kekurangan budaya Barat yang terbesar adalah keinginannya untuk menggunakan
akal secara otonom tanpa bantuan kekuatan jiwa, perasaan, dan iman. Hanya
mengandalkan kekuatan akal, tentu tidak akan bisa menyelamatkan bahtera
kemanusiaan dari kehancuran”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">la juga mengatakan: “Idealisme Barat sama
sekali bukan menjadi faktor utama dalam kehidupan mereka.” Misâligari Barat
memiliki arti “idealisme Barat”. Semua tuntutan serta ajaran-ajaran yang
diberikan budaya barat bagi manusia, dan berbagai aliran yang terdapat di sana,
muncul lantaran didorong oleh anggapan bahwa dirinya (Dunia Barat) mampu
menyelamatkan umat manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal mengatakan bahwa aliran-aliran tersebut
pada kenyataannya tidak mampu menguraikan hakikat (orang) Barat, terlebih
menjadikannya manusiawi. Dengan ungkapan lebih jelas lagi, <i>orang Barat dan dunia Barat banyak melakukan kebaikan dan tindakan
kemanusiaan sebatas dalam pembicaraan, tulisan, dan slogan-slogan retorik
belaka. Disebabkan ide-ide mereka semata-mata bersumber dari pemikiran akal dan
tidak melalui kekuatan jiwa, maka apapun yang mereka katakan tak akan pernah
berpengaruh dalam jiwa mereka sendiri. Orang Barat mengatakan bahwa
dirinya adalah manusia. Namun secara praktis mereka tidak memiliki
perikemanusiaan. Barat sangat getol menggembar-gemborkan hak asasi manusia.
Namun dalam praktik dan kenyataannya, mereka tak pernah menghargai manusia
beserta segenap hak asasinya. Melalui aliran budayanya, orang Barat meneriakkan
suara kebebasan. Tapi pada kedalaman jiwanya, ia tidak meyakini adanya
kebebasan. Mereka meneriakkan persamaan hak dan keadilan, namun dalam lubuk
jiwanya, semua itu sama sekali ditolaknya</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Iqbal mengatakan: <i>Hasil semua itu adalah “keakuan” yang gamang (yaitu jiwa yang bimbang)
yang mana di tengah-tengah alam demokrasi tidak terdapat solidaritas satu sama
lain untuk mencari jati diri. “Keakuan” yang gamang yang disebarkan oleh
orang-orang Darwis, kelak menguntungkan kaum kapitalis. Dihasilkan dari apakah
seluruh suara keadilan yang digaungkan, serta seluruh aliran yang timbul di
Eropa yang saling berkontradiksi satu sama lain? Kepentingan kaum kapitalis
untuk mengambil keuntungan dari segenap upaya yang dilakukan kaum Darwis. Dan
pada saat bersamaan, kaum kapitalis tersebut juga mengambil keuntungan dari
bentuk aliran lainnya</i>. Kemudian Iqbal menambahkan: “Percayalah dengan
ucapan saya, Eropa pada masa sekarang merupakan penghalang besar bagi kemajuan
moral umat manusia.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pendapat semacam ini acapkali disampaikan
dalam berbagai kesempatan. la memiliki hubungan yang kuat dengan kaum muslimin,
khususnya pemuda-pemudi muslim. Orang yang sedikit banyak mengenal fenomena
budaya Barat, pasti mengetahui padangan Iqbal tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Segenap kelemahan yang terdapat dalam budaya
dan peradaban Eropa, tidak terdapat dalam budaya dan peradaban Islam. Berbagai
kritikan tajam dan mendasar, yang ditujukan kepada budaya Eropa, tidak bisa
ditujukan kepada Islam. Atas dasar itu, dalam pembicaraan lain, Iqbal berupaya
keras mengintroduksikan fondasi-fondasi dan aspek-aspek kebudayaan serta
peradaban Islam. Saya ingin menelaah sebagian pembicaan Iqbal yang berkenaan
dengan hal tersebut. Setelahnya, saya akan mengkaji masalah yang berkenaan
dengan upaya menghidupkan pemikiran Islam. Iqbal mengatakan: “<i>Kaum muslimin memiliki pemikiran yang
berdasarkan wahyu Ilahi yang merupakan kesempurnaan mutlak, karena Islam
menjelaskan sisi paling subtil dari intisari kehidupan yang menampilkan sebuah
warna spiritual. Garis spiritual kehidupan bagi kaum muslimin merupakan perkara
keyakinan (akidah). Dan untuk membela akidah ini, muslimin siap mengorbankan
jiwa dan raganya</i>.” (Bersambung ke <b><i>Bagian Kedua</i></b>)<o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-65836808350091057822016-02-03T06:55:00.000-08:002016-02-03T06:55:54.193-08:00Umar Khayyam dari Persia yang Keliru Dipahami Barat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiACl4stzjRTwluMC5U1jVeqbOnng_p0hFc7ci4Aek4kbwgEl95ADbzE0xRk-X9eyWz1yp1wfHOwW1Wdyzt18oe3IV0WqX2YWjLyVzg_asdrua1qQfclpRZ7KUaguHMyG78SflAcJ1fb0M/s1600/Female+Whirling.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiACl4stzjRTwluMC5U1jVeqbOnng_p0hFc7ci4Aek4kbwgEl95ADbzE0xRk-X9eyWz1yp1wfHOwW1Wdyzt18oe3IV0WqX2YWjLyVzg_asdrua1qQfclpRZ7KUaguHMyG78SflAcJ1fb0M/s400/Female+Whirling.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Oleh <b>Idries
Shah</b> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“<i>Wahai
orang yang telah pergi dari kembali,<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namamu
telah hilang di antara nama-nama lain.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kuku-kukumu
telah berubah menjadi kuku keledai ini:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Janggutmu,
ekormu, kini sangat berbeda”</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Syair-syair (kuatrin) Umar Khayyam, putra
Ibrahim sang Pembuat Kemah (Khayyam), telah diterjemahkan hampir dalam setiap
bahasa dunia. Sama sekali tidak dapat dipercaya apabila dalam kehidupannya ia
dianggap sebagai penganut aliran <i>Assassin</i> (sekelompok pembunuh
bermotifkan politik), teman Nizham sang Wazir Agung, sebagai anggota istana dan
penggemar makanan serta minuman, oleh sebab berbagai terjemahan yang keliru.
Sudah menjadi anggapan umum bahwa <i>Rubaiyat</i> terjemahan
FitzGerald lebih merepresentasikan penyair Irlandia dibandingkan Persia. Namun
ini sebenarnya merupakan penilaian dangkal, karena Umar Khayyam
sebenarnya tidak merepresentasikan dirinya sendiri, namun sebuah madzhab
filosofi Sufi. Kita tidak hanya perlu mengetahui apa yang sebenarnya dikatakan
Umar Khayyam, namun kita juga perlu mengetahui apa maksud perkataannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebenarnya ada suatu hal menarik lebih lanjut
bahwa dalam pembauran berbagai gagasan dari beberapa penyair Sufi dan
mengangkat nama Umar Khayyam, FitzGerald tanpa disadari telah menggaris bawahi
pengaruh Sufi dalam kesusastraan Inggris. Marilah kita mulai mengamati
terjemahan FitzGerald. Dalam syair (kuatrin) <i>55</i>, ia memaksakan
bahwa Umar Khayyam secara khusus menentang Para Sufi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Buah
Anggur, mengandung sebuah Serat;<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Laksana
urat melekat di Tubuhku — biarlah sang Sufi mencela;<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tentang
Logam Dasarku yang mungkin menyimpan sebuah Kunci,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kunci
pembuka Pintu yang diratapnya dari luar</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ini mengandung arti serta memberi kesan bahwa
Umar Khayyam menentang sang Sufi. Dan bahwa apa yang dicari sang Sufi
dapat ditemukan dalam metode Umar Khayyam, bukan (penemuan) dirinya sendiri.
Bagi pengamat biasa mana pun, puisi ini jelas menunjukkan ketidakmungkinan
bahwa Umar Khayyam adalah seorang Sufi. Para Sufi percaya bahwa dalam diri
manusia ada suatu unsur yang disemangati cinta, yang membukakan makna
pencapaian realitas sejati dan disebut makna mistikal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apabila kita kembali pada puisi orisinal dari
terjemahan syair (kuatrin) <i>55</i> ini untuk mengaman tentang
pencelaan Sufi atau sebaliknya, maka maksudnya, dengan menterjemahkannya dari
bahasa Persia, adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika
Sebab Azali menentukan wujudku<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku
dianugerahi ajaran utama tentang Cinta.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dan
terbentuklah belahan hatiku<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kunci
Perbendaharaan Mutiara dari makna mistikal</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di sini tidak ada kata-kata Sufi, pintu,
meratap, mencela. Namun kata-kata yang digunakan adalah istilah-istilah teknis
Sufi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Meskipun telah diakui secara umum bahwa Umar
Khayyam adalah seorang penyair yang tidak mendapat penghargaan di negerinya
sendiri sampai diperkenalkan kembali melalui apresiasi terjemahan FitzGerald di
Barat, ini pun tidak sepenuhnya akurat. Adalah benar bahwa Khayyam tidak
memperoleh penghargaan seuniversal Sa’di, Hafiz, Rumi dan penyair Sufi lainnya.
Pekerjaan mengumpulkan syair-syair yang disampaikan atas namanya memang
berbeda. Masih diragukan bahwa orang meneliti apakah ada di antara para Sufi yang
memperhatikan Umar Khayyam. Harus diakui, meskipun telah ada penyelidikan,
hanya sebagian kecil di antara mereka yang telah peduli untuk membahas masalah
ini sebagai pengamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tugas berat dan seksama telah dicurahkan untuk
meneliti orisinalitas dan kemurnian syair-syair dari berbagai koleksi karya
Umar Khayyam. Dari sudut pandang Sufi, karena Umar Khayyam bukanlah guru dari
sebuah madzhab mistik melainkan ia adalah seorang guru mandiri, maka masalah
itu kehilangan kaitan. Para peneliti telah menunjukkan minat terhadap
kemungkinan pengaruh penyair buta Abu Ali Al-Ma’ari atas diri Umar Khayyam. Di
dalam <i>Luzum</i> yang ditulis segenerasi sebelum Khayyam, Al-Ma’ari
telah mempublikasikan berbagai puisi yang tampaknya mengingatkan pada karya
puitis Khayyam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Al-Ma’ari telah menulis puisi yang senada
dengan puisi Umar Khayyam, demikian sebaliknya, sebagaimana akan dikatakan
seorang Sufi, karena mereka berdua menulis dari sudut pandang madzhab yang
sama. Khayyam mungkin telah menyitir Al-Ma’ari, laksana dua perenang saling
meniru ketika mereka berenang bersama, mempelajari baik secara terpisah atau
bersama-sama dari sumber yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hal ini menimbulkan kebuntuan ketika beberapa
pengamat sastra meneliti satu segi karya, sementara pengamat lain (mistik)
terlibat dan terpengaruh dalam konteks tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Khayyam adalah suara sang Sufi dan bagi Sufi,
suara itu abadi. Puisi tidak akan terikat begitu saja pada teori pemusatan
waktu. Memang benar bahwa Khayyam diperhatikan kembali di Persia karena
popularitas terjemahan tersebut, jika kita setuju menafsirkan “Khayyam tidak
dikenal di kalangan non-Sufi sampai akhir-akhir ini di Persia. Namun melalui
berbagai upaya para sarjana Barat, karyanya telah dikenal luas di luar kalangan
Sufi di Persia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Profesor Cowell yang telah memperkenalkan Umar
Khayyam kepada FitzGerald dan menganggapnya sebagai orang Persia, menemukan
kandungan Sufistik dalam karya Umar Khayyam setelah berbagai diskusinya
dengan sarjana-sarjana India asal Persia. Beberapa sarjana menyimpulkan bahwa
mereka ini telah menyesatkan si Profesor. Beberapa pakar Barat tidak
mengungkapkan kandungan Sufi dalam karya Umar Khayyam. Sementara Pendeta Dr.
T.H. Weir, seorang ahli sastra Arab (Khayyam menulis karyanya dalam bahasa
Persia), menulis sebuah buku tentang Umar Khayyam yang di dalamnya
menyatakan dengan sangat jelas persoalan ini. “Yang benar adalah,” katanya
(dalam <i>Umar Khayyam the Poet</i>), “tidak mungkin seorang (sarjana)
membaca enam baris syair Umar Khayyam tanpa melihat bahwa tidak ada
mistisisme di dalamnya, apalagi dalam <i>Burns</i>.” Namun ia tidak
menjelaskan: apa jenis mistisisme yang diacunya, bagaimana ia
mengidentifikasikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">FitzGerald sendiri merasa kebingungan terhadap
pribadi Umar Khayyam. Ia kadangkala mengangap Umar Khayyam sebagai Sufi,
namun terkadang bukan. Padahal ia sendiri telah memahami sebagian besar
pemikiran Sufi. Heron-Allen, sarjana yang telah menganalisa secara sangat
seksama, menunjukkan bahwa bahan-bahan yang oleh banyak orang dianggap hasil
racikan FitzGerald, acapkali berasal dari penyair Persia lainnya. Para
pengarang Persia ini, yaitu para Sufi: Attar, Hafiz, Sa’di dan Jami, adalah
para penyair yang sejak Chaucer sangat berpengaruh di kalangan penulis Inggris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Mungkin disengaja atau kebetulan, apabila
FitzGerald sebenarnya telah memahami berbagai ajaran Sufi dari naskah-naskah
asli bahasa Persia. Ajaran-ajaran ini begitu kuat dalam ingatannya sehingga
sangat membantu dalam menyunting <i>Rubaiyat</i> dalam bahasa
Inggris, meski kemudian dicampuradukkan dengan Umar Khayyam. Andaikata
FitzGerald mengetahui teknik ajaran tertentu yang diterapkan Umar Khayyam
— dengan mengikuti suatu garis pemikiran sehingga mengesankan
kedangkalannya — maka ia mungkin menguraikan pengaruh ajaran Umar Khayyam
secara lebih efektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">FitzGerald juga telah keliru memahami tekanan
yang diberikan Umar Khayyam tentang kondisi Sufi yang mengalami
“Kemabukan”, sebagaimana terkandung dalam bait berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku
tak bisa hidup tanpa anggur,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tanpa
cangkir penuh dengan anggur,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">aku
tak mampu membawa tubuhku<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku
hamba sang nafas yang dikatakan Saki (Pemabuk)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Minumlah
secangkir lagi” — tapi aku tak bisa</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bait ini jelas mengacu pada kondisi pencapaian
di bawah bimbingan guru Sufi ketika suatu pengalaman ekstase berkembang menjadi
suatu persepsi nyata tentang dimensi rahasia di balik kemabukan metaforis itu.
Karya Umar Khayyam versi FitzGerald (bahasa Inggris) tidak pernah diperbaiki
lagi karena, agar berbagai gagasan Sufi bisa dikenal generasi secara luas,
harus ada kadar harmoni tertentu antara gagasan dan formulasi waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hal ini bukan berarti bahwa setiap orang bisa
melihat kandungan mistik dalam karya Umar Khayyam. Ia telah mengesankan Swinburne,
Meredith dan banyak orang yang mencari pola pemikiran non-konvensional. Namun
yang lain merasa bahwa dalam beberapa hal, kandungan mistik itu adalah suatu
ancaman bagi konvensi. Seorang pakar teologi ternama, Dr. Hastie, tidak
berusaha memahami kedalaman makna mistikal itu dalam karya Umar Khayyam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam versi FitzGerald, Dr. Hastie hanya
menemukan “sosok jenaka yang bersahaja, refleksi sangat dangkal dan syair-syair
gersang serta kontras”. FitzGerald sendiri telah mengkaji suatu “segi baru tentang
Umar Khayyam“, tentang kegelisahan “yang menyedihkan, penipuan diri, kultus
tidak wajar atas dirinya oleh orang-orang fanatik”. “Kultus” ini merupakan
“suatu kegilaan retoris dan delusi, kegandrungan dan pemujaan semu”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apakah pendeta yang terhormat itu merasa
terancam oleh orang yang bagaimanapun hanyalah “sosok bijak yang agak gila,
berandalan pengecut, pailit dan pembual buta yang suka menggertak?” Umar
Khayyam bisa jadi kerapkali dipahami di Timur maupun Barat sedemikian rupa.
Yang sangat mengkhawatirkan adalah begitu banyak mahasiswa Muslim yang
berbahasa Inggris di India terlampau meminati Khayyam dari terjemahan
FitzGerald itu. Namun setidaknya seorang teolog Muslim telah mengedarkan suatu
peringatan. Dalam <i>The Explanation of Khayyam</i> (Molvi Khanzada,
Lahore, 1929), sebuah pamflet yang beredar luas, ia telah berusaha sebisa
mungkin membawa masalah itu ke dalam perspektifnya sendiri. <i>Pertama</i> ia
membuktikan, dan bukan tanpa alasan, bahwa FitzGerald sebenarnya tidak
mengetahui bahasa Persia dengan baik. <i>Kedua</i>, ia menegaskan bahwa
Cowell juga tidak tahu bahasa Persia dengan baik (tulisan mereka berdua seperti
cakar ayam, seperti tulisan anak kecil). Orang yang ingin mengkaji Khayyam
pertama kali seharusnya mempelajari bahasa Persia, bukan bahasa Inggris. Bahkan
sebelum mengkaji Khayyam, ia harus mampu memahami dasar-dasar Islam secukupnya
sebelum memasuki materi pelik seperti Sufisme. Akhirnya, Khayyam merupakan
sebuah istilah generik yang diterapkan para Sufi sebagai suatu metode pengajaran,
yang bila dikaji sendiri tanpa mengacu pada kitab-kitab lain dan tanpa
bimbingan seorang guru pasti akan menyesatkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ummar Khayyam adalah sebuah kultus agung di
Inggris. Para pemujanya telah membentuk kelompok-kelompok, menaburi bunga mawar
Nisyapur di atas pusara FitzGerald, dan menirukan syair-syairnya. Kultus ini
sangat banyak, padahal kita tahu bahwa manuskrip tertua ditulis tiga ratus lima
puluh tahun setelah kematian sang pengarang — hampir seperti kita semua tahu
tentang St. John of the Cross berdasarkan sebuah dokumen yang ditulis
akhir-akhir ini dan harus mendasarkan pemahaman kita dari dokumen itu serta
sebagian kecil dokumen lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dari sudut pandang Sufi, puisi Umar Khayyam
mempunyai berbagai manfaat, entah dikaji untuk menjelaskan maknanya semata,
entah dibacakan dengan syarat-syarat tertentu untuk meningkatkan taraf-taraf
kesadaran, entah “mengungkap rahasianya” untuk digunakan sebagai materi kajian
Sufi. Itulah sebagian warisan Sufi, dan sebagaimana telah memainkan peran
komprehensif, pemahamannya sendiri merupakan pola pemikiran khas Sufi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ada laporan bahwa Khan Jan-Fishan Khan,
pemimpin Sufi Hindu-Kush dan guru utama yang agung pada abad kesembilan belas,
telah menggunakan syair-syair Umar Khayyam dalam pengajarannya. Seorang
muridnya melaporkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tiga anggota baru datang menemui Khan. Ia
menerima mereka dan memerintahkan mereka untuk mempelajari Khayyam dengan
tujuan menjajaki tanggapan mereka. Seminggu kemudian mereka datang melaporkan
di hari resepsinya. Orang pertama mengatakan bahwa pengaruh syair-syairnya
telah mendorongnya untuk berpikir dan memikirkan apa yang belum dipikirkannya
sebelumnya. Orang kedua mengatakan bahwa ia pikir Khayyam adalah seorang
klenik. Orang ketiga merasa bahwa ada beberapa misteri mendalam pada diri Umar
Khayyam dan ia berharap bisa memahaminya kemudian. Orang pertama langsung
diterima sebagai muridnya. Orang kedua dikirim ke guru lain. Orang ketiga
dikirim kembali untuk mempelajari Khayyam. Seorang murid bertanya kepada Khan,
apakah hal itu adalah cara menilai potensialitas calon Sufi. “Kita telah
mengetahui satu hal tentang mereka, yaitu kemampuan intuitif mereka,” kata sang
Guru, “tapi apakah kalian menganggap beberapa ujian itu adalah suatu latihan.
Lebih dari itu, hal itu berfungsi untuk melatih pengamatan secara lebih baik.
Itulah Sufisme — sebaliknya, jika kalian suka, itulah cara belajar, perasaan
dan interaksi antara manusia dan pikiran.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Suatu hari saya (Idries Shah) hadir ketika
seorang pengikut Umar Khayyam berkebangsaan Jerman menyampaikan dengan antusias
sebuah analisa panjang lebar tentang Umar Khayyam dan berbagai acuannya kepada
seorang Guru Sufi. Diawali dengan anggapan bahwa Umar Khayyam telah
diungkap von Hammer hampir empat puluh tahun sebelum Cowell dan FitzGerald, ia
mengakhiri dengan mengemukakan kelegaannya sendiri bahwa <i>Rubaiyat</i> mencakup
hampir setiap teori filsafat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Orang bijak itu menyimaknya dengan tenang
kemudian menyampaikan cerita berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Seorang sarjana menemui seorang guru Sufi dan
bertanya kepadanya tentang tujuh filsuf Yunani yang lari ke Persia menghindari
tirani Justinian, yang telah menutup sekolah-sekolah filsafat mereka. “Mereka
termasuk kelompok kami,” jawab guru Sufi itu. Yang menggembirakan, sarjana itu
pergi untuk menulis sebuah risalah tentang asal-usul pemikiran Yunani terhadap
para Sufi. Suatu hari ia menemui seorang musafir Sufi yang mengatakan, “Guru
Halimi dan Rumi yang agung mengutip Yesus sebagai seorang guru Sufi.” “Mungkin
maksudnya bahwa pengetahuan Yunani telah menyebar di kalangan Kristen dan
Sufi,” pikir si sarjana. Ia menulis hal ini di dalam risalahnya. Dalam sebuah
perjalanan suci, guru yang berpikiran orisinal itu telah melintasi kota
kediaman si sarjana. Ketika bertemu dengannya, ia berkata, “Para penentang itu
dan beribu-ribu orang yang tak dikenal adalah kelompok kami.”<a href="https://www.blogger.com/null" name="1"></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sahabat saya, sang Sufi, telah mengamati
secara seksama skolastik Jerman. “Anggur mengandung air, gula, sari buah dan
warna. Raciklah semua itu, niscaya engkau tak akan bisa menghasilkan anggur.”
“Kami sedang duduk di sebuah ruangan. Seseorang mengira, ‘Rumah Cina mempunyai
banyak kamar. Oleh karena itu, semua ruang ini meniru rumah Cina. Di sini juga
ada karpet, ini dipengaruhi Mongol. Seorang pelayan kemudian masuk — tentu saja
ini adalah kebiasaan Romawi; atau kebiasaan Fir’aun? Sekarang, melalui jendela
aku melihat seekor burung. Penelitian menunjukkan bahwa burung-burung yang
bertengger dan dilihat melalui jendela tentu saja sesuai dengan kebiasaan orang
Mesir kuno. Alangkah menakjubkan perpaduan dari warisan kebiasaan di rumah
ini!’ Apa pendapatmu tentang seorang manusia?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Teori Umar Khayyam yang disebut
transmigrasi itu telah diapresiasi oleh Profesor Browne, salah seorang pakar
sastra Persia berkebangsaan Inggris dan pengarang buku pegangan, <i>Literary
History of Persia</i>. Ia telah mengutip sebuah dongeng dari penyair Sufi ini,
dan dianggap membuktikan bahwa ia percaya pada reinkarnasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Konon penyair ini melewati sebuah padepokan
tua di Nisyapur (Persia) beserta sekelompok muridnya. Sekelompok keledai masuk
ke dalamnya dengan membawa batu-bata untuk perbaikan bangunan itu. Namun salah satunya
enggan melewati pintu gerbangnya. Umar Khayyam melihat peristiwa ini lalu
tersenyum dan menaiki keledai itu sambil melantunkan sebuah syair secara
spontan beikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Wahai
orang yang telah pergi dari kembali,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namamu
telah hilang di antara nama-nama lain.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kuku-kukumu
telah berubah menjadi kuku keledai ini:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Janggutmu,
ekormu, kini sangat berbeda</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keledai pandir itu kini leluasa memasuki
halaman padepokan. Dengan kebingungan, muridnya bertanya, “Wahai orang Bijak,
apa maksudnya ini?” “Jiwa yang kini ada di dalam keledai itu adalah jiwa dari
tubuh seorang guru di padepokan ini. Tentu saja ia enggan masuk ke dalamnya
sebagai seekor keledai. Kemudian, dengan menunjukkan bahwa ia diakui sebagai
seorang guru, maka ia pasti masuk ke lingkungan ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun Umar Khayyam bukan sedang (sebagaimana
dikira kalangan eksternalis) menunjukkan bahwa beberapa unsur entitas manusia
dapat masuk ke dalam tubuh makhluk hidup yang lain, dan juga tidak untuk
mengambil suatu kesempatan menandingi skolastisisme gersang di zamannya,
ataupun sedang menunjukkan bahwa ia mempengaruhi keledai dengan syair itu. Jika
ia tidak menunjukkan apa-apa di hadapan muridnya, tidak melontarkan sebuah
gurauan, bukan melakukan suatu perbuatan misterius, tidak berkhotbah tentang
suatu bentuk reinkarnasi dan menggubahnya secara esensial, lalu apa yang
dilakukannya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia sedang melakukan apa yang biasa dilakukan
oleh guru Sufi— memberikan pengaruh kompleks demi kebaikan murid, membiarkan
mereka melibatkan diri ketika menyertai seorang guru melalui sebuah pengalaman
komprehensif. Ini adalah suatu bentuk komunikasi demonstratif yang hanya
dikenal oleh mereka yang telah mengalami pahit getir latihan sebuah madzhab
Sufi. Proses itu diuraikan dengan pemahaman dalam suatu upaya menghubungkannya
dengan peristiwa tunggal, bahkan peristiwa ganda, untuk tujuan rasional, namun
arti tujuan rasional ini dilepaskan. Murid mempelajari melalui metode itu dan
tidak mungkin disampaikan dengan metode lain mana pun. Mereproduksinya dengan
cara tertentu, kecuali menambah sebuah peringatan dengan mencoba menunjukkan
karakter khusus. Situasi ini setidaknya akan tampak kabur bagi kebanyakan
pengamat serius.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Nama Umar Khayyam yang dipilih untuk dirinya —
Umar Khayyam Khayyam – mengungkapkan beberapa jenis rahasia bagi <i>Ghaqi</i> —
sang Dermawan (Orang yang sangat suka berbuat baik), sebuah nama yang digunakan
untuk orang yang tidak peduli pada hal-hal duniawi biasa. Hilangnya perhatian
itu mencegah dirinya untuk mengembangkan persepsi dari dimensi lain. Salah satu
pembelaan para penyair terhadap Umar Khayyam dalam melawan pemikir mekanis —
akademis atau emosional — mungkin masih digunakan sebagai justifikasi untuk
mencela pengkritiknya yang arogan dan para pengulas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Wahai
orang yang tidak mengerti,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jalan
itu bukan ini dan itu!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">(Diterjemahkan dari Bahasa
Ingris oleh <b><i>M. Hidayatullah</i></b> dan <b><i>Roudlon, S.Ag</i></b></span>). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keterangan foto: <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">Female whirling dervishes perform during the 'Holy Birth Week'
celebrations marking Prophet<a href="http://www.gettyimages.com/galleries/search?phrase=Muhammad&family=editorial&specificpeople=3955327"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Muhammad</span></a>'s
birth in Istanbul, Turkey on April 28, 2014. The Holy Birth Week dedicated to
mark the holy birth of Muslims' beloved Prophet</span></span> <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;"><a href="http://www.gettyimages.com/galleries/search?phrase=Muhammad&family=editorial&specificpeople=3955327"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Muhammad</span></a>,
has been commemorated in Turkey since 1989 with lectures, workshops, and
scholarly meetings to draw attention to the life of Prophet</span> <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;"><a href="http://www.gettyimages.com/galleries/search?phrase=Muhammad&family=editorial&specificpeople=3955327"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Muhammad</span></a></span> <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">and his teachings. Muslims in Turkey celebrate the week with joy
and anticipation as they venerate Prophet<a href="http://www.gettyimages.com/galleries/search?phrase=Muhammad&family=editorial&specificpeople=3955327"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Muhammad</span></a></span> <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">and his message to all.</span><span class="apple-converted-space"> </span><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">April 28, 2014</span>| <a href="http://www.gettyimages.com/galleries/photographers/anadolu_agency"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Credit:
Anadolu Agency</span></a><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-47947361638195700532016-01-20T01:52:00.001-08:002016-01-20T01:56:24.544-08:00Negara & Praktik Sosial dalam Teladan Imam Ali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn56TW-hI2I3R8qmoblwf6l5SLrssEquUQEGRP-8GBSNTgpnNU_QYEXOzaTIJ145oZGLig7VB_XN-nc8Cmk1sk6l3RlpIp_yKSAm8-Xt7dY7RIi0CasJH4miXGl6Q1LnupuHbEgGNi_YI/s1600/Agama+dan+Negara+dalam+Pandangan+Imam+Ali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn56TW-hI2I3R8qmoblwf6l5SLrssEquUQEGRP-8GBSNTgpnNU_QYEXOzaTIJ145oZGLig7VB_XN-nc8Cmk1sk6l3RlpIp_yKSAm8-Xt7dY7RIi0CasJH4miXGl6Q1LnupuHbEgGNi_YI/s400/Agama+dan+Negara+dalam+Pandangan+Imam+Ali.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="background: #F8F8F8; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: #F8F8F8; font-size: 12.0pt;">“Hidup
bersosial sudah terpatri dalam jati diri manusia. Untuk itu, guna menangani
seluruh kebutuhan hidup, ia harus hadir aktif di tengah masyarakat. Tapi, dari
sisi lain, ia adalah sebuah makhluk yang ingin menang sendiri”</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: #F8F8F8; font-size: 12.0pt;">Oleh</span><span style="font-size: 12.0pt;"> <b><span style="background: white;">HUJJATUL ISLAM MALEKIRAD</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Keharusan
hidup bersosial dan keinginan untuk menang sendiri mendorong manusia untuk
saling bertikai dan bertengkar. Untuk menyudahi pertikaian-pertikaian tak
berguna ini, diperlukan sebuah undang-undang dan badan yang menjalankan
undang-undang ini.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Di sepanjang
sejarah, dengan memahami kebutuhan tersebut di atas, umat manusia berusaha
menetapkan undang-undang yang sesuai dengan kondisi ruang dan waktu yang mereka
hadapi. Di samping itu, mereka juga menetapkan berlandaskan pada akal komunal
yang dimiliki sebuah lembaga yang dapat menjalankan undang-undang tersebut
dengan benar. Lembaga ini, bergantung kepada kondisi ruang dan waktu, beraneka
ragam. Mulai dari kepala kampung hingga kepala kabilah. Dan akhirnya,
terbentuklah sebuah lembaga yang lebih besar dan lebih komunal bernama negara.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Faktor
terpenting yang mendorong pembentukan negara adalah menjalankan undang-undang
guna mewujudkan ketertiban di tengah masyarakat manusia. Yakni seandainya
undang-undang yang ditetapkan pun sangat maju dan bahkan bersumber dari
kitab-kitab langit sekalipun tetapi tidak memiliki badan mumpuni untuk
menjalankannya, maka undang-undang ini pun tidak akan berguna untuk menciptakan
ketertiban di tengah masyarakat.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Dengan
demikian, kebutuhan terhadap negara dalam sebuah tatanan masyarakat manusia
termasuk kebutuhan yang sangat fundamental, karena ketiadaan lembaga ini akan
menyebabkan kekacauan di tangan masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, hidup
ini bagi semua anggota masyarakat akan menjadi negara.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Dari
penjelasan di atas dapat ditarik dua kesimpulan berikut ini:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Pertama,
keberadaan sebuah undang-undang untuk kehidupan manusia sangat urgen
diperlukan.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Kedua,
untuk menjalankan undang-undang tersebut diperlukan sebuah lembaga dan badan
resmi bernama negara.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Untuk
itu, di sepanjang sejarah manusia, seluruh aliran dan agama, baik yang
bersumber dari Tuhan maupun tidak, memiliki satu pesan penting; yakni
menciptakan undang-undang. Untuk melaksanakan undang-undang ini, mereka juga
mengusulkan sistem pemerintahan kepada masyarakat.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Agama
Islam sebagai agama Allah yang terakhir memiliki sistem pengetahuan, nilai, dan
undang-undang tinggi yang terjelma dalam al-Quran dan Sunah para manusia maksum
as. Tentu saja, guna menjalankan undang-undang ini diperlukan para eksekutor
yang adil dan komitmen serta berhubungan dengan sebuah sistem negara yang
berkomitmen untuk menjalankan undang-undang tersebut. Hal inilah yang mendorong
Rasulullah saw, ketika telah berhasil menancapkan fondasi dakwah di Madinah,
untuk membangun fondasi negara di kota suci ini dan membentuk sebuah sistem
eksekutif yang sesuai dengan kondisi yang dominan kala itu.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Setelah
Rasulullah saw meninggal dunia, Para Imam Maksum as pun aktif dalam roda
pemerintahan masing-masing sesuai dengan kondisi ruang dan waktu yang berlaku
kala itu. Contoh paling nyata untuk hal ini adalah pemerintahan Imam Ali as
selama lima tahun. Sekalipun harus menghadapi banyak pasang surut, beliau telah
berhasil menunjukkan sebuah model pemerintahan Ilahi di muka bumi dan
meninggalkan banyak pelajaran berharga bagi umat manusia.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Sirah
Imam Ali bin Abi Thalib as dalam memanajemen negara bisa dijadikan model oleh
para pecinta beliau dalam menjalankan negara.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Dalam
perspektif maktab Alawi, undang-undang yang ditetapkan oleh Allah adalah lebih
sempurna dan lebih konprehensif dibandingkan dengan undang-undang yang
ditetapkan oleh manusia sendiri.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Ketika
memaparkan filsafat negara Islam, Imam Ali as menegaskan, “Ya Allah! Engkau
sendiri tahu bahwa perang kami ini bukanlah untuk memperebutkan kekuasaan dan
menumpuk harta dunia. Tetapi kami hanya ingin mengembalikan tanda-tanda
agama-Nya ke tempatnya yang sebenarnya dan ingin melakukan perbaikan di muka
bumi-Mu sehingga para hamba-Mu yang terzalimi bisa hidup dengan aman dan
seluruh undang-undang-Mu yang telah terlupakan bisa dihidupkan kembali.”</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Untuk
itu, Imam Ali as menjelaskan seluruh tujuan negara Islam dalam surat kepada
Malik Asytar dalam empat barometer:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt;">[a]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Mengurusi urusan finansial dan
ekonomi.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt;">[b]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Menangani urusan militer guna
membangun kesiapan untuk melawan musuh.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt;">[c]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Mempersiapkan lahan sosial dan
stabilitas sosial supaya seluruh kemampuan masyarakat dan nilai-nilai
Ilahi-insani bisa berkembang di tengah masyarakat.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt;">[d]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Melaksanakan pembangunan dan
kemakmuran di segala bidang.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Melihat
tujuan-tujuan mulia yang telah dicanangkan di atas, Imam Ali as telah
mencincingkan lengan baju pada lima tahun kekuasaan untuk memperkokoh sistem
negara Islami. Akhirnya, beliau pun gugur syahid di jalan ini. </span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span><br />
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBLGxz3FeO7q60WoTQk66KjKUkApwXxMNaISMYka_HYyk1-QAvmCtd351AZrkeP6QcO7wB-cd1uIssTaDNWwcTgWW-CcuNIHX90xgifiYOqey0_i8_Baox8ULS7PWOBI-AXbqHrKvTdSo/s1600/Hikmah+Imam+Muhammad+al+Jawad+As.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBLGxz3FeO7q60WoTQk66KjKUkApwXxMNaISMYka_HYyk1-QAvmCtd351AZrkeP6QcO7wB-cd1uIssTaDNWwcTgWW-CcuNIHX90xgifiYOqey0_i8_Baox8ULS7PWOBI-AXbqHrKvTdSo/s320/Hikmah+Imam+Muhammad+al+Jawad+As.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjT54Q2Q3NC7ZWJq49_J3E5qFZe3X2ODcj_H9fRa4hAZC7X33W0KOAQZ-NCMC60LQlGluyMH7wTmCxwoRpaNli_HnUQdseQFPt3MEbqQBZoNkqYujqjW0FQvHDzbr2dXXMHV79z5O6CdU/s1600/Hizbullah+di+Suriah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjT54Q2Q3NC7ZWJq49_J3E5qFZe3X2ODcj_H9fRa4hAZC7X33W0KOAQZ-NCMC60LQlGluyMH7wTmCxwoRpaNli_HnUQdseQFPt3MEbqQBZoNkqYujqjW0FQvHDzbr2dXXMHV79z5O6CdU/s320/Hizbullah+di+Suriah.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGIHLHR631jBmXcrzRGsYWW6pT1XFyAHule6sGpAKYyzqA5xdZunBWmeDUqvi00GjMJ1UyVygIZEqnFw_8BHfMmaGgziYgEOOPe9o1sRwdxwlHvNd6XICNpRGfuhtT3nhjoUzaiKMuXc0/s1600/Hizbullah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGIHLHR631jBmXcrzRGsYWW6pT1XFyAHule6sGpAKYyzqA5xdZunBWmeDUqvi00GjMJ1UyVygIZEqnFw_8BHfMmaGgziYgEOOPe9o1sRwdxwlHvNd6XICNpRGfuhtT3nhjoUzaiKMuXc0/s320/Hizbullah.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhadD0eapTFqfhrMFbAfvx6dV-fw5nlNTYZTjlc9KMsyeEcdI5W2_fZeZUtzXfbKR5-0XFt9Qxip-RFK2FhXxUS2bhseUhRc3WUMaIPzXt-lHtuGm6jlNpt8jleBVJFC8UIFyJAFovGn-0/s1600/Hugo+Chavez.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhadD0eapTFqfhrMFbAfvx6dV-fw5nlNTYZTjlc9KMsyeEcdI5W2_fZeZUtzXfbKR5-0XFt9Qxip-RFK2FhXxUS2bhseUhRc3WUMaIPzXt-lHtuGm6jlNpt8jleBVJFC8UIFyJAFovGn-0/s320/Hugo+Chavez.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi578VBmH4YRndueOlZry5M532yacJ4QQKgp6yb1q42GjoQUiiBiFTUKxTGB59l9KQpdw5rDK0C21Yl7QbBzGuQQ9e5C_9GNf_A3nftiYpRCGknGEameOdZDn61-WhK8d_O2_lh_2uZ4n0/s1600/Iran+Flying+Boats.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi578VBmH4YRndueOlZry5M532yacJ4QQKgp6yb1q42GjoQUiiBiFTUKxTGB59l9KQpdw5rDK0C21Yl7QbBzGuQQ9e5C_9GNf_A3nftiYpRCGknGEameOdZDn61-WhK8d_O2_lh_2uZ4n0/s320/Iran+Flying+Boats.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkjfN2U8MmWWSXJNChgLcYx3JXrh4JsQ9CosumeByy-5IPQHfCS6W6GoANQuYLu_oTm-W0-JZDyv5ZiPdYbe_izj26Rg83lseXwW1-vZXh07H_jp2Gz1HQcEtwN2FWNF1fuKZZDvbNJaA/s1600/Iran+Military+Parade.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkjfN2U8MmWWSXJNChgLcYx3JXrh4JsQ9CosumeByy-5IPQHfCS6W6GoANQuYLu_oTm-W0-JZDyv5ZiPdYbe_izj26Rg83lseXwW1-vZXh07H_jp2Gz1HQcEtwN2FWNF1fuKZZDvbNJaA/s320/Iran+Military+Parade.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwjNoKn232pfw2IB4N-ixfT85-a-VyXdDA5-eHgYIck8RKzeDd4ZC2E4awtMNil7tySGN7bgG2jqOm2LOrdxy3hInZkRRKum_qHVX-i6JcqHpNDxvj1YdzyYxQ0t85Y7LuGAvqokTfZYQ/s1600/Iran+Missile.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwjNoKn232pfw2IB4N-ixfT85-a-VyXdDA5-eHgYIck8RKzeDd4ZC2E4awtMNil7tySGN7bgG2jqOm2LOrdxy3hInZkRRKum_qHVX-i6JcqHpNDxvj1YdzyYxQ0t85Y7LuGAvqokTfZYQ/s320/Iran+Missile.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGU-zb2v9gq7mpkIkeqz5-l7lztf1xmIxTzkx0H6UEfQplJArTqMT9gVQof525-i6bE8t2441jO_MX7Pem9Y9NKXAxX8UgxmIN-fkwWhParYeXFJtmIgDeZgVSavhSVVEQIqsBQJCCOhU/s1600/Iran+Mlitary+Parade+in+Qom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGU-zb2v9gq7mpkIkeqz5-l7lztf1xmIxTzkx0H6UEfQplJArTqMT9gVQof525-i6bE8t2441jO_MX7Pem9Y9NKXAxX8UgxmIN-fkwWhParYeXFJtmIgDeZgVSavhSVVEQIqsBQJCCOhU/s320/Iran+Mlitary+Parade+in+Qom.jpg" width="273" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqEHMyWgpSC_n5x00rSBs6w_ZG6Ear8U2-7JvYMVGqDgVn6XcOgt72f5v1QskeC2dtirCd2RgUF_75PZgcGqUDOcBXumq1UGvP4H0fyvQyKBs3GXAGT4PFjWfdf_j4NWqG3Qj9xnQxIvo/s1600/Iran+Navy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqEHMyWgpSC_n5x00rSBs6w_ZG6Ear8U2-7JvYMVGqDgVn6XcOgt72f5v1QskeC2dtirCd2RgUF_75PZgcGqUDOcBXumq1UGvP4H0fyvQyKBs3GXAGT4PFjWfdf_j4NWqG3Qj9xnQxIvo/s320/Iran+Navy.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR2h5tGceU3evK4pTD-Flsb1Yb1-O40j0ueZ6OSQKnhfOn0CmeF4kNjSO1t4j3LGvpMPPEdWnL41s5n2OKO0Ho85lh-9h38ve8BcnDcdG1JrtkcqhV_bBZ3C2fwnqJ-nxNObv58ilSD2Q/s1600/Iran+Soldiers+6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR2h5tGceU3evK4pTD-Flsb1Yb1-O40j0ueZ6OSQKnhfOn0CmeF4kNjSO1t4j3LGvpMPPEdWnL41s5n2OKO0Ho85lh-9h38ve8BcnDcdG1JrtkcqhV_bBZ3C2fwnqJ-nxNObv58ilSD2Q/s320/Iran+Soldiers+6.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2MenpwmPnghw7FKgKI6wCYg96Fy7afxsiu7a0bKIWJF5nNfTHo1Zu2_NuLCMb14FfhM6dK0A3fMAM8hNApsfDKLbttn9gyF0GN48uCfpiFKrclqpnOd6AahrDy_7VMaSYaWiQ3KC920c/s1600/Iran+Soldiers+12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2MenpwmPnghw7FKgKI6wCYg96Fy7afxsiu7a0bKIWJF5nNfTHo1Zu2_NuLCMb14FfhM6dK0A3fMAM8hNApsfDKLbttn9gyF0GN48uCfpiFKrclqpnOd6AahrDy_7VMaSYaWiQ3KC920c/s320/Iran+Soldiers+12.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvoBFxTx5hJ3YV0ZBUMac8-re9xqp9B2hGkiS6mWpJSIz5qs_mWjslNCNZePMzH55z5BgYnuh2PUr8XOTmLchT0lX5FTJfvER4Lmq_zCP3dAl-zmPdfQomIcdqXgRmFFKqamY39DqAMA/s1600/Iranian+Military+Motorcycles.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvoBFxTx5hJ3YV0ZBUMac8-re9xqp9B2hGkiS6mWpJSIz5qs_mWjslNCNZePMzH55z5BgYnuh2PUr8XOTmLchT0lX5FTJfvER4Lmq_zCP3dAl-zmPdfQomIcdqXgRmFFKqamY39DqAMA/s320/Iranian+Military+Motorcycles.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-34946253686746391832016-01-19T18:31:00.001-08:002016-01-19T18:31:50.907-08:00Kedokteran Rumah Tangga Rasulullah (Muhammad Sawaw)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk2vFTgSMllN4VyyBFv1dbdNtXX4mAQclYQfbYQonVn2XNFazOBKw1UeOldlSedgQU_vY_dPtMq-z2Z2MVcWV2mOEYziY4kxwAoe76ol6CWWP6NnqNiZOKq6vXcuT4ZZo13WZwNxz1Ok0/s1600/Heiran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk2vFTgSMllN4VyyBFv1dbdNtXX4mAQclYQfbYQonVn2XNFazOBKw1UeOldlSedgQU_vY_dPtMq-z2Z2MVcWV2mOEYziY4kxwAoe76ol6CWWP6NnqNiZOKq6vXcuT4ZZo13WZwNxz1Ok0/s1600/Heiran.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(Film Iran, Heiran)</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam hadis yang bersumber dari Abu Said
Al-Khudri, <b>Rasulullah</b> sawaw
berwasiat kepada menantunya dan washinya, Al-Imam Ali bin Abi Thalib as:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Wahai Ali, jika isterimu memasuki rumahmu,
hendaknya istrimu melepaskan sandalnya ketika ia duduk, membasuh kedua kakinya,
menyiramkan air dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling rumahmu.
Karena, dengan hal ini Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam kefakiran
dan memasukkan ke dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam keberkahan,
menurunkan kepadamu 70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu, sehingga
rumahmu diliputi oleh keberkahan dan isterimu diselamatkan dari berbagai macam
penyakit selama ia berada di rumahmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Cegahlah isterimu (selama seminggu dari awal
perkawinan) minum susu dan cuka, makan Kuzbarah (sejenis rempah-rempah,
ketumbar) dan apel yang asam.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 12pt;"><span style="color: #141823;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Imam
Ali</span></b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> bertanya: Ya Rasulallah, mengapa ia dilarang
dari empat hal tersebut? <b>Rasulullah</b>
saaw menjawab: Empat hal tersebut dapat menyebabkan isterimu mandul dan tidak
membuahkan keturunan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemudian Imam Ali as bertanya: Ya Rasulallah,
mengapa ia tidak boleh minum cuka? Rasulullah sawaw menjawab: Cuka dapat
menyebabkan tidak sempurna kesucian dari haidnya; Kuzbarah menyebabkan darah
haid berakibat negatif terhadap kandungannya dan mempersulit kelahiran;
sedangkan apel yang asam dapat menyebabkan darah haid terputus sehingga
menimbulkan penyakit baginya.”<span class="apple-converted-space"><span style="color: #141823;"> <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823;"><br /></span></div>
<span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kemudian </span><b style="font-size: 12pt;">Rasulullah</b><span style="font-size: 12pt;"> sawaw bersabda:</span></div>
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pertama</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu pada awal bulan,
tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal itu mempercepat datangnya penyakit
gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sesudah Zhuhur,
karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jiwa anak mudah
goncang, dan Setan sangat menyukai manusia yang jiwanya goncang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketiga</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sambil berbicara,
karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan kebisuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dan janganlah seorang suami
melihat kemaluan isterinya, hendaknya memejamkan mata ketika berhubungan,
karena melihat kemaluan dapat menyebabkan kebutaan pada anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keempat</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat
pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (bila dikaruniai anak)
dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kelima</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di
tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena aku khawatir turun api
dari langit lalu membakar keduanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keenam</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dalam keadaan telanjang
bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak tercipta keseimbangan syahwat, yang
akhirnya menimbulkan percekcokan di antara kalian berdua, kemudian menyebabkan
perceraian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketujuh</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, janganlah menggauli isterimu dalam keadaan berdiri,
karena hal itu merupakan bagian dari prilaku anak keledai, dan (bila dianugrahi
anak) ia suka ngencing di tempat tidur seperti anak keledai ngencing di
sembarangan tempat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedelapan</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri,
karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan anak memiliki banyak
keburukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesembilan</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha,
karena (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna,
enam atau empat jari-jari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesepuluh</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah pohon yang
berbuah, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi
orang yang penyambuk atau pembunuh atau tukang sihir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesebelas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah langsung sinar
matahari kecuali tertutup oleh tirai, karena hal itu (bila dianugrahi anak)
dapat menyebabkan kesengsaraan dan kefakiran sampai ia meninggal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di antara adzan dan
iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka
melakukan pertumpahan darah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketiga belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jika isterimu hamil, janganlah menggaulinya kecuali
kamu dalam keadaan berwudhu’, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia buta hatinya dan bakhil tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keempat belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban,
karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan tidak bagus
biologisnya, bertompel pada kulit dan wajahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kelima belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada akhir bulan bila
sisa darinya dua hari (hari mahaq), karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat
menyebabkan ia suka bekerjasama dan menolong orang yang zalim, dan menjadi
perusak persatuan kaum muslimin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keenam belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di atas dak bangunan (yang
tidak beratap), karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia
menjadi orang munafik, riya’, dan ahli bi’ah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketujuh belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu ketika hendak melakukan
perjalanan (bermusafir), jangan menggaulinya pada malam itu, karena hal itu
(bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka membelanjakan harta di jalan
yang tidak benar (pemboros). Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah
swt: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">إِنَّ</span><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #141823; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">الْمُبَذِّرِيْنَ</span><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #141823; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">كَانُوْا</span><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #141823; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">إِخْوَانَ</span><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="color: #141823; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">الشَّيَاطِيْنَ</span><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara setan” (Al-Isra’: 27).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedelapan belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu jika kamu hendak
bermusafir 3 hari 3 malam, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat
menyebabkan ia menjadi penolong orang yang zalim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesembilan belas</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, gauilah isterimu pada malam Senin, karena hal itu
(bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi pemelihara Al-Qur’an, ridha
terhadap pemberian Allah swt.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Selasa, hal
itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia dianugrahi syahadah setelah
bersaksi “Sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah”, tidak disiksa oleh Allah bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya
harum, hatinya penyayang, tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan
dusta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh satu</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal
itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang
yang ‘alim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh dua</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada hari Kamis
setelah matahari tergelincir, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan
ia tidak didekati setan sampai berubah rambutnya, menjadi orang yang mudah
paham, dan dianugrahi oleh Allah Azza wa Jalla keselamatan dalam agama dan di
dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh tiga</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, hal
itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang orator. Jika
kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (bila dikaruniai anak)
dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal, termasyhur dan ‘alim. Jika
kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka diharapkan kamu
memiliki anak yang menjadi penerus, insya Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh empat</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, jangan gauli isterimu pada awal waktu malam, karena
hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang tidak
beriman, menjadi tukang sihir yang akibatnya buruk di dunia hingga di akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kedua puluh lima</span></i></b><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Wahai Ali, pegang teguhlah wasiatku ini sebagaimana aku
memeliharanya dari Jibril as. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sumber</span></i><span style="color: #141823; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">: Makarimul Akhlaq:
210-212.<o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-73381423573749826732015-12-23T04:29:00.000-08:002015-12-23T04:29:24.330-08:00Kalilah & Dimnah Bagian Kedua<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs65ZImBxUphiTtSAl96XYY_WjPKNExu6TU-jASv1x8pa4WnnKSGaQpsF_bErdViozHbpITSzOOAhvThXHsqxdtjXk_m3BOEDYBhU9kLj-POLmTIF6n7kTwrLbes24U-_4D1ffAjTPojc/s1600/Kalila+and+Dimna+Chapter+Two.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs65ZImBxUphiTtSAl96XYY_WjPKNExu6TU-jASv1x8pa4WnnKSGaQpsF_bErdViozHbpITSzOOAhvThXHsqxdtjXk_m3BOEDYBhU9kLj-POLmTIF6n7kTwrLbes24U-_4D1ffAjTPojc/s400/Kalila+and+Dimna+Chapter+Two.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Fabel
karya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">IBN MUQAFFA</b> (filsuf &
pujangga)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Beberapa hari
Dimnah tidak datang menghadap raja, suatu hari ketika raja sedang duduk
sendirian di taman</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah menghampirinya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah mulai melaksan</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">kan
aksinya untuk mempengaruhi raja.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah
mengatakan bahwa ada sesuatu yang buruk akan terjadi.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan kata-kata yang disusun begitu rapi,</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> taktis, dan cermat,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah mengatakan bahwa Sjatrabah telah
mempetenahi bala tentara raja singa karena Sjatrabah telah mengetahui
keberanian dan kepandaian raja, dan Sjatrabah telah merencanakan sesuatu untuk
berselisih dengan raja.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah juga mengatakan
bahwa Sjatrabah ingin menggantikan posisi raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
baik menggunakan cara baik maupun jahat.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah dengan
hati-hati menceritakan itu semua agar terlihat meyakinkan raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">untuk meyakinkan raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> itu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah menceritaka</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">n</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> kisah tiga ekor ikan
dalam sebuah danau</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">:
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dalam sebuah
telaga ada tiga ekor ikan yang hidup di dalamnya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, yaitu</span><span style="font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">si</span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">paling cerdik,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">si cerdik, dan si bebal.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dekat telaga tersebut mengalir sungai yang jernih.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suatu hari ada dua orang penangkap ikan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kedua penangkap ikan itu awalnya hanya akan menangkap
ikan di sungai</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">tetapi krena melihat sebuah telaga</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia berniat untuk membawa jala esok harinya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Si paling cerdik tahu bahwa bahaya akan terjadi pada
dirinya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> maka ia langsung mencari jalan menuju sungai
dan akhirnya pergi dari telaga itu. Esoknya dua penangkap ikan itu datang lagi
dan memasang jala di telaga itu, si cerdik baru sadar bahwa ia dalam bahaya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia kemudian mencari jalan untuk menuju sungai</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> tetapi sayangnya jalan itu telah tertutup jala.
Berbeda dengan si Bebal yang tetap tak berkutik</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
hanya berjalan hilir mudik saja.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya
si cerdik dan si bebal pun tertangkap.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendengar cerita
Dimnah raja menjadi bingung karena menurut raja selama ini Sjatrabah tidak pernah
berbuat jahat kepadanya. Dimnah pun memberikan pernyataan yang menguatkan raja
singa bahwa Sjatrabah akan berbuat jahat kepadanya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> singa</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> tidak suka dengan
kata-kata Dimnah yang semakin tajam</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> sampai
akhirnya raja marah kepada Dimnah dan ingin memanggil Sjatrabah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">hanya saja </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">dengan
kata-kata Dimnah yang hati-hati dan begitu manis menyebutkan ciri-ciri seorang
yang akan berkhianat bahwa matanya merah,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">tulang
persendiannya gemetar,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">digeleng-gelengkan
kepalanya,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">
</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">dan digerakkan tanduknya seperti
akan berperang.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya raja pun mau
untuk mendengar nasihat Dimnah agar berhati-hati jika Sjatrabah memenuhi
tanda-tanda yang disebutkan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan kelihaian</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> dan kecerdikan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah berkata-kata</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia meminta ijin kepada raja untuk menemui Sjatrabah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan hal</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ini hanya merupakan siasat Dimnah agar semuanya
terlihat baik dan sebagai perintah raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
padahal sesungguhnya Dimnah hanya ingin menghasut Sjatrabah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah raja mengijinkannya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> mulailah ia mnghasut Sjatrabah bahwa suatu hari raja
berkata bahwa alangkah gemuknya badan Sjatrabah itu padahal bagiku ia sudah
tidak berguna l</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">gi untuk hidup</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">aku
ingin membunuhnya dan menjadikan ia sebagai makanan bala tentaraku.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Karena pandainya Dimnah berkata-kata dan karena
diulang-ulangnya janjinya untuk menjaga keselamtan jiwa Sjatrabah
selama-lamanya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> maka akhirnya dengan rayuan dan hasutan
Dimnah yang begitu meyakinkan walaupun masih agak ragu</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sjatrabah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> pun</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
mulai sedikit percaya.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Seperti saat
menghasut raja, Dimnah juga memberi tanda-tanda yang akan dilakukan raja jika
memang raja akan berbuat jahat kepada Sjatrabah seperti yang telah ia katakan
tadi.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Bahwa raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> singa</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
akan bangun lalu duduk menjengkung dan kepalanya akan ditegakkan matanya juga
akan bercahaya mem</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">ndangmu dan telinganya berdiri serta mulutnya menganga.
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah selesai me</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">nghasut</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Sjatrabah, Dimnah menemui Kalilah untuk mengajaknya
melihat kematian Sjatrabah. Sjatrabah yang telah termakan omongan Dimnah pun
menghadap raja dan menantangnya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> karena sama-sama
telah terhasut akhirnya mereka pun bertanding.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Melihat keadaan
itu Kalilah menghujat Dimnah bahwa ternyata sahabatnya itu sangat kejam dan
hina, Kalilah yang merasa sering memberi nasihat kepada Dimnah merasa sangat
kecewa.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> singa</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> mengalahkan Sjatrabah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan kala itu</span><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">tampak
Sjatrabah telah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">terguling di
tanah dan tidak bernyawa lagi.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah raja singa
hilang marahnya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> bercucuranlah air matanya dan sedih hatinya melihat
Sjatrabah. Raja singa kemudian sadar dan menyesal dengan perbuatannya tadi. Ia
kemudian berpikir bahwa Sjatrabah hanya difitnah saja.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Melihat raja singa
bersedih </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">tersebut,
</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah lalu mendekatinya dan
menghibur raja dengan mengatakan bahwa musuh raja telah tiada dan tidak ada
gunanya lagi untuk bersedih.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hati
raja singa sedikit tenang, tetapi kemudian ia tahu bagaimana sifat Dimnah yang
sesungguhnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suatu hari,
harimau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>salah seorang pembesar kerajaan yang
terpercaya pulang ke rumahnya dari kerajaan. Di tengah jalan,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">ketika samp</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">i di
dekat rumah Kalilah dan Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia mendengar suara </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Kalilah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">yang sedang menyesali dan menasihati Dimnah. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Harimau</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> itu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> mendengar bahwa Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">-</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">lah
biang dari kematian Sjatrabah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sehingga
Kalilah tidak bisa lagi hidup bersama dengan Dimnah. Mendengar itu semua
Harimau kembali ke kerajaan dan menemui ibu singa. Harimau menceritakan segala
yang didengarnya tadi kepada ibu singa, dan menyuruh ibu singa untuk
merahasiakannya terlebih dahulu.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Keesokan harinya
Ibu singa melihat keadaan raja singa yang begitu bersedih karena kehilangan
sahabat baiknya yang ia bunuh sendiri. Melihat anaknya bersedih</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> itu,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ibu singa lalu menceritakan semua yang dikatakan
harimau kepadanya semalam tanpa menyebut nama harimau. Mendengar cerita ibunya
tadi, raja singa seketika itu juga marah besar dan memanggil semua pembesar
kerajaan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">
</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kemudian raja juga memanggil
Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan
Dimnah yang seakan merasa </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">tanpa dosa
</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">itu pun </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">menghadap raja dan menanyakan apa yang
terjadi.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">I</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">bu singa begitu jengkel melihat Dimnah yang serasa
tanpa dosa. Ibu singa kemudian memutuskan agar hakim yang memeriksa semua
perkara ini dan untuk sementara memenjarakan Dimnah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendengar Dimnah
dipenjara, ketika larut malam Kalilah diam-diam menemui sahabatnya itu</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia mengatakan keprihatinannya dan menyesalkan
perbuatan Dimnah yang hanya didasari nafsunya sehingga mengalahkan akalnya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah lama bercakap-cakap akhirnya Kalilah pulang ke
rumahnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Keesokan harinya
semua orang dikumpulkan untuk mengadili Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, pengadilan itu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> dipimpin oleh seorang hakim.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">H</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">ari itu sang h</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">akim meminta
seorang saksi untuk berbicara dalam forum itu mengenai keterangan perkara
Dimnah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tak ada seorang pun yang berkata</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">-</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">kata, dengan angkuhnya Dimnah lah yang banyak
berkata-kata mengenai kebaikan. Kemudian penghulu babi memberikan ciri seorang
bedebah seperti Dimnah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> pun</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> begitu malu mendengar semua pernyataan babi</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> itu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suatu hari seekor
rubah kepercayaan raja sekaligus sahabat Kalilah bercerita bahwa tidak lama
setelah Dimnah masuk penjara</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Kalilah jatuh sakit dan
mati.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Rubah kemudian menemui Dimnah dan menceritakan
kematian Kalilah dengan sangat sedih</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">. </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah
mendengar cerita itu dan kemudian menyuruh </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">sang </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">rubah
untuk mengambil seluruh harta yang ia simpan di</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">rumahnya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Keesokan harinya
ibu singa baru tahu bahwa raja belum memutuskan hukuman untuk Dimnah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Hakim belum mampu memutuskan hukuman jika belum ada
bukti atau saksi yang kuat</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">meskipun sebenarnya
hakim yakin bahwa Dimnah memang bersalah. Rajapun demikian</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> pula,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia tidak bisa menghukum seseorang tanpa ada bukti
yang jelas. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akhirnya raja menanyai
ibu singa tentang informasi yang menyatakan cerita pertama tentang kelakuan
Dimnah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah meminta ijin kepada harimau dan dengan
bujukannya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> harimau mau memberikan penjelasan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah mendengar</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">cerita harimau</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> kerajaan itu,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> pun</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> memerintahkan untuk m</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">e</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">mbu</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">nu</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">h Dimnah. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Dan a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">khirnya Dimnah dibunuh dalam penjaranya.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-14343425088054010822015-12-23T03:51:00.002-08:002015-12-23T03:51:47.432-08:00Kalilah & Dimnah<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDAkJaaTjXJjB9b82hUvIlbU-bmHHYdK3dO_yWnlCxdvcEgoaZ2HHNy-mt-C_JHDFgAP-GaSCVUKM3YtDituxLrpaJ44AJnDE0l6vDGdceCSAE6-NITmB7DTaNtMgswA7n4z8AY6DnYkI/s1600/Kalila+and+Dimna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDAkJaaTjXJjB9b82hUvIlbU-bmHHYdK3dO_yWnlCxdvcEgoaZ2HHNy-mt-C_JHDFgAP-GaSCVUKM3YtDituxLrpaJ44AJnDE0l6vDGdceCSAE6-NITmB7DTaNtMgswA7n4z8AY6DnYkI/s640/Kalila+and+Dimna.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Fabel
karya IBN MUQAFFA (filsuf & pujangga)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">“</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Diantara berbagai jenis binatang yang
diperintah raja singa</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ada dua ekor serigala
yang amat bijaksana, seekor bernama Kalilah dan seekor lagi bernama Dimnah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suatu hari Dimnah menanyakan mengenai keadaan rajanya
yang tidak pernah keluar dan berduka </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">kepada</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
Kalilah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akan tetapi Kalilah memberi nasihat kepada
Dimnah bahwa orang yang mencampuri urusan orang lain s</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">ama seperti</span><span style="font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">kera yang mencampuri urusan tukang kayu.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Kalilah
ber</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">cerita tentang kera yang
mengintai pekerjaan seorang tukang kayu yang membelah kayu dan memasang baji.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kemudian setelah tukang kayu pergi, kera tersebut
berusaha mencabut baji itu sampai ekornya hancur dan mati kesakitan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah tukang kayu melihat ada kera yang mati
terjepit</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> tukang kayu berkata bahwa beginilah nasib
orang yang suka mencampuri pekerjaan orang lain.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah mengira
bahwa saat ini raja sedang ketakutan, ia merasa dan berpendapat bahwa orang
yang arif bijaksana dapat mengerti keadaan sahabatnya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> baik lahir maupun batin.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Namun </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kalilah masih meragukan kenekatan Dimnah itu,</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> hanya saja </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah sudah berkeras untuk menghadap raja
singa meskipun sedikit ditentang dengan argumen-argumen Kalilah.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Menurut Dimnah
dengan perhatiannya terhadap rajanya itu ia bisa menjadi dekat dengan rajanya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> setelah dekat tentu ia akan mengetahui sifat dan
kelakuan rajanya ia</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,
lalu ia</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> akan memberi nasihat jika
menurutnya ada kesalahan dalam tindakan rajanya itu</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">. </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dalam angan–angan Dimnah jika nantinya raja tahu bahwa
ia seorang yang cerdik</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> mak</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> menurutnya raja singa akan memuliakan dan menghormatinya.
</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sebelum Dimnah
pergi Kalilah memperingatkanya sekali lagi bahwa orang yang dekat dengan
rajanya akan mendapatkan bahaya yang besar</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">”</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Suatu hari Dimnah
datang menghadap raja singa, sebelumnya raja sama sekali tak mengenal siapa
yang tiba-tiba datang menghadapnya itu, tetapi kemudian setelah diterangkan
siapa ayah Dimnah, raja bertanya dimanakah Dimnah selama ini? Dimnah pun
menjelaskan bahwa selama ini ia menantikan sesuatu yang dapat ia lakukan untuk
mengabdi kepada rajanya, dan walaupun ia seorang yang hina, tetapi kadang juga
mempunyai perlu kepada rajanya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah juga
berkata, ‘ranting yang kering di jalanan kadang ada gunanya setidaknya sebagai
penggaruk gatal pada tubuh yang tak tercapai oleh tangan’.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Raja pun
tercengang mendengar pernyataan Dimnah itu, ia menyimpulkan bahwa Dimnah adalah
orang yang bijak dan berilmu meskipun belum terkenal namanya. Karena raja
termenung cukup lama, akhirnya Dimnah meminta maaf jika raja tidak berkenan
dengan kedatangannya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Karena Dimnah
khawatir bahwa raja tahu siapa ayahnya, ia memberikan pengertian bahwa seorang
raja yang bijak tidak akan melihat seseorang dengan melihat siapa ayahnya.
Tetapi seorang raja yang baik hanya akan memuliakan atau menghinakan seseorang
hanya dengan melihat siapa diri seseorang itu, karena sesungguhnya tidak ada
orang lain yang lebih dekat kepada seseorang kecuali dirinya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Raja semakin heran
dengan Dimnah, dan kemudian raja berkata: manusia itu ada dua macam, yang
pertama adalah orang yang panas tabiatnya semisal ular yang berbisa, jika
kebetulan ia terinjak dan belum menggigit, jangan pernah menginjaknya sekali
lagi karena ular itu tentu akan menggigit siapa yang menginjaknya itu. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kedua orang yang
dingin tabiatnya seperti ranting yang kering, jika ia lama tak digosokkan, maka
akan keluar api dari ranting kering itu (karena itu berhati-hatilah dengan
orang yang kelihatannya sangat sabar dan jarang marah, karena kalau sudah marah
tak dapat dihentikan).</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sejak Dimnah
menghadap raja itu, Dimnah telah duduk di</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">samping
raja singa. Suatu hari Dimnah menanyakan kenapa raja lama berdiam diri di rumah
apa yang menyebabkan raja seperti itu.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Tiba-tiba
terdengar lenguh Sjatrabah di</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">tengah
pertanyaan Dimnah itu. Raja terlihat ketakutan saat mendengar lenguh itu dan
raja hanya tetap diam. Dimnah pun menyimpulkan bahwa raja singa selama ini
memikirkan suara lenguh itu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah
akhirnya menceritakan kisah seekor serigala yang melihat tabuh yang tergantung di
dahan</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> karena angin yang bertiup ranting-ranting pun
akhirnya mengenai tabuh itu dan terdengarlah suara yang besar dari tabuh itu.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Serigala tersebut
berharap bahwa tentunya tabuh itu punya daging yang banyak. Serigala itu
melompati tabuh dan menjatuhkannya kemudian menggigitnya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">tapi ternyata tabuh itu kosong tak berisi. Dengan
kecewa serigala berkata bahwa besar suaranya tiada isinya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Kemudia</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">n</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah
meminta ijin untuk memeriksa suara lenguh itu.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Raja memberikan
ijin kepada Dimnah untuk memeriksa suara itu, tetapi setelah Dimnah pergi raja
menjadi khawatir kalau-kalau Dimnah akan berkhianat dan memilih ikut dengan
yang bersuara keras itu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Akan
tetapi kekhawatiran raja akhirnya usai setelah melihat Dimnah kembali.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah pun menyampaikan kepada raja bahwa yang
memiliki suara keras itu hanyalah seekor lembu yang tidak berbahaya.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Mendengar
pernyataan Dimnah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">
itu,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> raja </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">singa pun masih </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">belum</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">percaya</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> karena raja tidak begitu sependapat dengan orang yang
menyepelekan segala sesuatu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah
lama berbincang-bincang akhirnya Dimnah memutuskan untuk mengajak Sjatrabah
berhadapan dengan raja singa.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah berjanji
akan menanggung keselamatan Sjatrabah ketika berhadapan dengan raja singa
nantinya. Ketika berhadap</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">n dengan raja singa</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Dimnah langsung bersujud dengan takzim dan
menceritakan asal usulnya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Raja
begitu bahagia melihat tingkah laku Sjatrabah dan raja memutuskan menjadikan
Sjatrabah sebagai teman raja yang dimuliakan. Sjatrabah bahagia mendengar itu
semua</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> dan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> ia pun langsung mendoakan keselamatan bagi
raja singa.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">
</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Setelah beberapa
waktu berada di kerajaan singa</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> Sjatrabah berperilaku
baik</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> bahkan menurut raja budi pekertinya sempurna
dan sifatnya dapat dipercaya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Melihat
itu semua raja semakin mengasihinya dan meningkatkan derajatnya lebih dari yang
lain.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah menjadi dengki kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sjatrabah yang diperlakukan istimewa itu dan
makin hari kedengkiannya itu semakin kuat. Suatu hari ia mengadukan kisahnya
itu kepada Kalilah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah
menceritakan semua kejadian mengenai Sjatrabah kepada Kalilah.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dengan begitu semangat Dimnah ingin kembali
mendapatkan kehormatan dan kedudukan yang tinggi lagi.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah merasa bahwa Sjatrabah</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">-</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">lah yang telah mengambil semua perhatian raja.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Dimnah menceritakan banyak kisah tentang suatu
pekerjaan yang dlakukan dengan akal sempurna pasti akan berhasil.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">Sebelum Dimnah
kembali ke kerajaan untuk melakukan rencananya mengambil kembali perhatian raja
dan ingin mendapatkan kedudukan tinggi, Kalilah memperingatkannya bahwa jika
apa yang akan ia lakukan dapat membahayakan raja</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;">
maka janganlah melakukan perbuatan itu, intinya Kalilah menasihati Dimnah agar
tidak berkhianat dengan rajanya. (Bersambung ke <b><i>Bagian Kedua</i></b>)</span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-87001479954129929862015-12-19T04:28:00.000-08:002015-12-19T04:33:58.232-08:00Dari Gus Dur hingga Sa’adi <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPaf1ybK7ot_RE9hkd_VCx1dWPvxhqhf0rpLmJ-5vbMd8WS7jgL2EN2cZiO37Bd3Zd0QKbpctWhck83cC2eDJU6ERMjZmx_5mViDS5o5AFdnPlf16AmFTSMhG50ReR2-s9dQlhyphenhyphenHVpVQY/s1600/Mystic+Morning.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPaf1ybK7ot_RE9hkd_VCx1dWPvxhqhf0rpLmJ-5vbMd8WS7jgL2EN2cZiO37Bd3Zd0QKbpctWhck83cC2eDJU6ERMjZmx_5mViDS5o5AFdnPlf16AmFTSMhG50ReR2-s9dQlhyphenhyphenHVpVQY/s400/Mystic+Morning.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh
<b>Sulaiman Djaya</b> (Sumber: <i>Radar Banten</i>, 19 Desember 2015)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sebelum
meninggal, almarhum KH Abdurrahman Wahid, atau yang biasanya dipanggil Gus Dur,
pernah mengatakan bahwa “kita butuh Islam yang ramah, bukan Islam yang marah”.
Apa yang pernah dikatakan Gus Dur itu mengingatkan penulis kepada Ostad Elahi
yang mengatakan (sebagaimana yang ia uangkapkan dalam catatan-catatan
otobiografisnya): “Manusia sempurna adalah seseorang yang memperlakukan orang
lain sebagaimana ia ingin diperlakukan, dan juga membela orang lain dari apa
pun yang ia sendiri tidak suka”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Belakangan
ini ada kalangan yang merasa ‘memiliki surga’ secara eksclusif hanya milik
kelompok mereka sendiri dan mereka tak sungkan-sungkan menyatakan bahwa
orang-orang beragama di luar kelompok mereka adalah ‘kafir’ dan sesat. Suatu
gejala dan wabah yang melanda mereka yang akal dan pemahamannya terkunci rapat
dari realitas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ostad
Elahi, sang guru spiritual dari Teheran, itu menyebut hal demikian sebagai
kemiskinan perspektif orang-orang beriman ketika mereka tidak menyadari bahwa
mereka hidup di dunia, bukan hidup di sebuah goa yang hanya ia sendiri yang
menghuninya, persis ketika kaum muslim tidak menggunakan anugerah terbesarnya,
yaitu akal dan nurani. Dalam hal ini, sebagai contoh khazanah yang sangat bagus
dan inspiratif, Imam Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah mengatakan: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Sebagaimana
manusia menggunakan akal naturalnya ia juga dapat menambah kemampuan akalnya dengan
memanfaatkan akal eksperimentasinya, dan berikut pernyataan Imam Ali (as) lebih
lanjut (sebagaimana dapat kita baca dalam Nahjul Balaghah): “Akal manusia
terbagi dua: pertama akal tabi’i (natural), kedua adalah akal tajribi
(eksperimentasi dan pengalaman), kedua dari pembagian akal manusia ini
memberikan manfaat dan faedah kepada manusia, dan seseorang harus menyakini
bahwa ia memiliki akal dan agama.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rupa-rupanya,
salah-satu hal yang dapat kita sebut sebagai kemiskinan perspektif orang-orang
beriman itu adalah ketika kepercayaan keagamaan kita justru malah menghilangkan
kemampuan reflektif kita ketika kita hidup dalam keseharian yang seringkali
begitu deras dengan pencerahan spiritual baru yang justru tidak dapat kita
tangkap ketika kita hidup dalam dogmatisme atau fanatisme buta yang tak
dibarengi dengan anugerah akal dan nurani kita, dogmatisme dan fanatisme buta
yang malah membuat kemampuan reflektif kita sebagai orang beriman menjadi hilang
dan tidak terberdayakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
dilema yang demikian itulah, tasawuf keseharian Ostad Elahi, yang dalam
beberapa hal masih bersumber dari kearifan Ibn Arabi yang masyhur itu, akan
merengkuh ajaran-ajaran dan doktrin-doktrin keagamaan, yang di satu sisi akan
kita taati secara pribadi, tetapi di sisi lain juga membuat kita tetap selaras
dengan dunia di mana kita hidup di antara sekian banyak keragamaan yang justru
akan semakin membuat kita mampu mengenali diri kita sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Juga,
tasawuf keseharian Ostad Elahi itu, rupa-rupanya hendak menekankan pentingnya
kesalehan dalam arti sosial di mana kita mesti memperlakukan orang lain
sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. “Manusia sejati adalah seseorang
yang akan merasa bahagia dengan kebahagiaan orang lain, dan memiliki kepedulian
yang tulus pada penderitaan orang lain,” demikian tulisnya dalam catatan
otobiografisnya. Kita dapat mengkomparasikan apa yang dikatakan Ostad Elahi itu
dengan sebuah kearifan yang lebih tua, dengan sebuah puisi masyhur yang ditulis
seorang penyair Persia yang sudah begitu masyhur, yaitu Sa’adi (yang mana
puisinya ini diabadikan di gedung PBB sebagai simbol perdamaian, solidaritas,
dan welas-asih antar sesama manusia tanpa harus dibatasi ras dan agama): <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Human
beings are members of a whole, in creation of one essence and soul. If one member
is afflicted with pain, other members uneasy will remain. If you have no
empathy for human pain, the name of human you cannot retain”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Puisi
Sa’adi tersebut bila kita terjemahkan dengan bebas ke Bahasa Indonesia akan
menghasilkan bunyi: “Anak adam satu raga satu jiwa, tercipta dari muasal yang
sama. Jika satu anggota ummat manusia terluka, semua akan merasa terluka.
Engkau yang tak berduka atas luka manusia, tak layak menyandang nama manusia.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bila
demikian, kesalehan keagamaan rupa-rupanya sangat erat kaitannya dengan ikhtiar
dan kemampuan reflektif alias penghayatan kita. Yang artinya, kesalehan tidak
semata-mata hanya didasarkan pada fanatisme buta tanpa akal dan nurani, yang
malah membuat kita menjadi bodoh dan jumud, yang nyata-nyatanya lebih mencerminkan
kemalasan alias kelesuan spiritual di saat kesalehan dan kepatuhan tersebut
nyatanya memang didasarkan lebih pada sikap basa-basi, birokratis, dan sekedar
menggugurkan kewajiban semata. Justru sebaliknya, bila kita membaca khasanah
sufisme, kesalehan keagamaan kita niscaya harus digali dari penghayatan dan
perenungan alias refleksi, yang acapkali malah bersifat instrospektif atau
tasamuh yang didasarkan pada sikap rendah hati, semisal sekedar mempertanyakan
pada diri sendiri dan memeriksa penerimaan dan pemahaman kita tentang dan dari
agama yang kita anut dan kita percayai, di saat kita malah tidak bisa harmonis
dengan dunia dan lingkungan di mana kita hidup dan ada. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ada
sebuah riwayat tentang Nabi Muhammad saw sebagaimana yang dinarasikan Allamah Majlisi
dalam Bihar al Anwar: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suatu
waktu, terdapat seorang wanita tua yang buruk perangainya. Ia selalu
melemparkan sampah ke arah Nabi Muhammad Saw bilamana Nabi Saw lewat di hadapan
rumahnya. Nabi Saw biasa lewat di hadapan rumah nenek tua tersebut setiap pagi
bilamana beliau bertolak menuju ke masjid dan setiap pagi wanita ini biasa
melemparkan sampah ke arah Nabi Saw akan tetapi Nabi Muhammad Saw tidak pernah
marah kepadanya. Hanya saja beberapa hari kemudian, keadaan berubah. Kali ini
Nabi Saw melewati rumah wanita tua tersebut, tidak ada lemparan sampah yang
ditujukan kepada sang Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad Saw merasa heran atas
perubahan ini. Beliau berhenti dan bertanya perihal wanita tersebut kepada
tetangganya apakah dia baik-baik saja karena dia tidak hadir untuk melemparkan
sampah kepada Nabi Saw. Tetangga wanita tersebut berkata bahwa wanita tua
tersebut jatuh sakit dan terbaring di pembaringan. Tatkala wanita tua tersebut
melihat Nabi Muhamamad Saw hadir di rumahnya, dia berpikir bahwa Nabi datang
untuk menuntut balas atas perbuatannya. Ia berkata “Mengapa Anda tidak
menantikan aku hingga sembuh dan kuat?” Nabi Muhamamad Saw berkata bahwa beliau
datang bukan untuk menuntut balas, tetapi untuk melihat keadaannya sekiranya ia
memerlukan pertolongan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan
sebelum kita mengakhiri tulisan ini, ada sebuah ilustrasi yang ditulis oleh
Paulo Coelho: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">'Sa’adi
dari Shiraz (Persia) pernah bercerita, “Ketika saya masih kecil, saya pernah
sembahyang dengan bapak, paman dan misan-misan saya. Tiap malam kami
bersama-sama mendengar bacaan sebagian Al-Qur’an. Suatu malam, ketika paman
saya membaca satu bagian dengan suara keras, saya memperhatikan bahwa
kebanyakan orang sedang mengantuk. Saya bilang pada bapak saya, “Tidak ada
satupun dari orang-orang ngantuk ini mendengarkan kata-kata kitab suci. Mereka
tidak pernah mencapai Tuhan.” Dan bapak saya bilang, “Anakku sayang, lihatlah
jalanmu sendiri dengan mata iman dan biarkan orang lain menjaga diri mereka
sendiri”. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib7PG_MnRDmV4pryOIRhql7F1Wynhv-cjMVCYur3lJRi0MfHqoAbdoL_awMwfNtwXDSwvWvhIPoPcW3Hb1lR1xQ_NJ0FtE_yZx4oUuTFVI4gksnXQxwGfW96svs7N4lxbJwcRMr3v8-6k/s1600/Islamic+Wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib7PG_MnRDmV4pryOIRhql7F1Wynhv-cjMVCYur3lJRi0MfHqoAbdoL_awMwfNtwXDSwvWvhIPoPcW3Hb1lR1xQ_NJ0FtE_yZx4oUuTFVI4gksnXQxwGfW96svs7N4lxbJwcRMr3v8-6k/s400/Islamic+Wallpaper.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9_YFC3_WTtL3q8nBhHMRsyYsM8jRFqvwGOFSe3Hp5EuJHThg-ZhRlboAy3fKreKCVu4qhgryBiV9VkIsZTgCVIzDEtin4Ejo_hcJHEN8cAwkKsdY5-GIgfuiuqCccznUffcVdhv2YLg/s1600/Imam+Muhammad+al+Jawad+as.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9_YFC3_WTtL3q8nBhHMRsyYsM8jRFqvwGOFSe3Hp5EuJHThg-ZhRlboAy3fKreKCVu4qhgryBiV9VkIsZTgCVIzDEtin4Ejo_hcJHEN8cAwkKsdY5-GIgfuiuqCccznUffcVdhv2YLg/s400/Imam+Muhammad+al+Jawad+as.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKMWFdT70oiZB4Z7vndQC1PBrWgtgOkdXwpglHvG2o_KE_OU6v5lwIsBVhzDGkmXDRz1IClNFq2MpM-fJZSiTPVNgp4NZui3hoCLrq_hyphenhyphenktslHBQCL5x50tQlvzwBqH3FGr86CW0E_cMw/s1600/A+florist+sitting+on+a+chair+right+beside+his+flower+shop+while+a+customer+is+taking+a+look+around+his+colorful+flowers.+%2523Tehran%252C+%2523Iran..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKMWFdT70oiZB4Z7vndQC1PBrWgtgOkdXwpglHvG2o_KE_OU6v5lwIsBVhzDGkmXDRz1IClNFq2MpM-fJZSiTPVNgp4NZui3hoCLrq_hyphenhyphenktslHBQCL5x50tQlvzwBqH3FGr86CW0E_cMw/s400/A+florist+sitting+on+a+chair+right+beside+his+flower+shop+while+a+customer+is+taking+a+look+around+his+colorful+flowers.+%2523Tehran%252C+%2523Iran..jpg" width="395" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeutu9RxnTGiiLXOgamMt3TkPor-ONQBBehjgHlQNH5Bg5ipgFtYCHwtBaWqfF8qkH5s_5FVkszoljn1WlAZf-te8e82w6eFrb6i3jNKxw2_oNMPGRDGz2FQsdOpIzL78WBsqe2GRf3xU/s1600/Sketsa+Gus+Dur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeutu9RxnTGiiLXOgamMt3TkPor-ONQBBehjgHlQNH5Bg5ipgFtYCHwtBaWqfF8qkH5s_5FVkszoljn1WlAZf-te8e82w6eFrb6i3jNKxw2_oNMPGRDGz2FQsdOpIzL78WBsqe2GRf3xU/s640/Sketsa+Gus+Dur.jpg" width="480" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-33094317749915442422015-12-12T05:42:00.000-08:002015-12-12T05:42:29.284-08:00Sains Ekonomi & Ekonomi Politik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYkml4sHC4436YPxrVZqVqUtl0kHmcEq1ySek4poK-O8tBEQxZQfsKAgSd7ZGQ9OeAcVgmHaFj7UHNMoR-YYbuLPggyV3IFD_R_sqnTlfNbu9D5gJuoNs3Q-9VKepWdvQ2lQY0ngTp68/s1600/Amazing+Picture.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWYkml4sHC4436YPxrVZqVqUtl0kHmcEq1ySek4poK-O8tBEQxZQfsKAgSd7ZGQ9OeAcVgmHaFj7UHNMoR-YYbuLPggyV3IFD_R_sqnTlfNbu9D5gJuoNs3Q-9VKepWdvQ2lQY0ngTp68/s400/Amazing+Picture.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Pada kodratnya</span><span style="font-size: 12.0pt;"> atau secara alamiah
(natural)</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">,
setiap manusia memiliki naluri untuk memproteksi kelangsungan kehidupannya.
Dalam rangka naluri untuk kelangsungan hidupnya itu, setiap manusia memiliki
kebutuhan, secara bertingkat (primer-sekunder-tersier) maupun bervariasi.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya itu, manusia menempuh
berbagai cara. Seiring waktu, cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut
berkembang menjadi </span><span style="font-size: 12.0pt;">sebuah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">ilmu tersendiri, yang
dapat dipelajari, dikembangkan dan diajarkan</span><span style="font-size: 12.0pt;">,
yang kemudian sebagaimana kita tahu bersama, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">ilmu itu dinamakan ekonomi.
Dengan demikian pada dasarnya, ekonomi terkait langsung dengan naluri untuk
bertahan dan mengembangkan kehidupan manusia.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">ILMU EKONOMI </span></b><b><span style="font-size: 12.0pt;">& </span></b><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">EKONOMI POLITIK</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Sebagaimana yang sudah sangat populer diketahui, istilah ‘ekonomi’ berasal
dari bahasa Yunani, yaitu ‘oikosnomos’ atau oikonomia’ yang artinya
manajemen urusan rumah-tangga’, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan.</span><span style="font-size: 12.0pt;">Terdiri dari dua term kata, yaitu ‘oikos’ dan ‘nomos’. <i>Oikos
</i>berarti keluarga, rumah tangga, <i>nomos</i> artinya peraturan,
aturan dan hukum.<b>[<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref1"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftn1" title=""><span style="color: #888888; text-decoration: none; text-underline: none;">1</span></a>]</b> Secara
sederhana maksudnya adalah tata cara menyelenggarakan rumah tangga. Ilmu
Ekonomi, secara umum, didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku
manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan
jasa yang dibutuhkan manusia. Ruang lingkup ekonomi meliputi satu bidang
perilaku manusia terkait dengan konsumsi, produksi, dan distribusi.<b>[<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref2"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftn2" title=""><span style="color: #888888; text-decoration: none; text-underline: none;">2</span></a>]</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Paul A Samuelson, seorang ahli ekonomi terkenal mendefinisikan Ilmu Ekonomi </span><span style="font-size: 12.0pt;">sebagai </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">suatu studi mengenai bagaimana
orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa
dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa
mendatang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.</span><b><span style="font-size: 12.0pt;">[</span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref3"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftn3" title=""><b><span lang="IN" style="color: #888888; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">3</span></b></a><b><span style="font-size: 12.0pt;">]</span></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> Mengingat luasnya
pengertian ekonomi, tidak ada salahnya memperhatikan pernyataan Tim Harford
berikut ini.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">“...<i>saya ekonom. Anda mungkin mengira
pikiran saya ada di tempat lain, merenungkan pasar saham atau angka inflasi.
Kalau begitu Anda salah. Saya memperhatikan para penjudi dan pekerja seks
komersial, pemabuk dan anggota-anggota geng. Saya melihat dari sudut yang
berbeda. Para ekonom selalu mencari logika tersembunyi di balik kehidupan,
bagaimana hal itu dibentuk oleh keputusan-keputusan rasional yang tak terhitung
dan tak terlihat</i>.”</span><b><span style="font-size: 12.0pt;">[</span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref4"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftn4" title=""><b><span lang="IN" style="color: #888888; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">4</span></b></a><b><span style="font-size: 12.0pt;">]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Sebelum ilmu ekonomi berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri seperti
sekarang, dulunya dikenal dengan ilmu ekonomi politik (<i>political economy</i>).
Tulisan-tulisan para sarjana di abad ke-18 hingga ke-19, belum memisahkan
antara ekonomi dan politik. Seiring perkembangan ilmu yang terus-menerus
mengalami spesialisasi dan diferensiasi, maka di kemudian hari ekonomi politik
dipilah menjadi ilmu ekonomi murni di satu sisi, dan ilmu politik di sisi lain.
Hal itu dapat dipahami sebagai akibat dari pengaruh modernisasi yang menuntut
adanya spesialisasi dan diferensiasi di segala bidang. </span><span style="font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Adalah Alfred Marshal, pemuka mazhab neo-klasik, yang mengubah disiplin
ekonomi politik menjadi ilmu ekonomi murni dengan bukunya <i>The
Principles of Economics</i>. Alasan dia bahwa ilmu “baru” yang dimaksudkanya
itu sudah berhenti sebagai suatu <i>system of inquiry</i> yang
mempunyai kaitan langsung dengan permasalahan kebijaksanaan ekonomi pada abad
ke-18 dan 19. Tetapi Gunnar Myrdal, seorang sarjana yang menolak teori ekonomi
konvensional dan menganggapnya terlalu teknis, mengembalikan <i>system of
inquiry</i> itu dalam penggunaan dan sejalan dengan itu istilah ekonomi-politik
pun digunakan. Tapi sejak dulu hingga sekarang, istilah (ekonomi politik)
secara konsisten dipakai di kalangan Marxist dan kaum sosialis, juga berbagai
kelompok ilmuwan ekonomi di Eropa Barat dan Eropa Timur.</span><b><span style="font-size: 12.0pt;">[</span></b><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref5"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftn5" title=""><b><span lang="IN" style="color: #888888; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">5</span></b></a><b><span style="font-size: 12.0pt;">]</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Sekarang setelah gerak sejarah berbalik menuntut cara pandang yang holistik
dan interdisipliner, ekonomi politik pun kembali populer dan mendapatkan
tempatnya. Perbedaan utama dari pendekatan ekonomi politik dan ilmu ekonomi
murni adalah dalam pandangannya tentang struktur kekuasaan yang ada dalam
masyarakat. Ekonomi politik percaya bahwa struktur kekuasaan akan memengaruhi
pencapaian ekonomi, sebaliknya pendekatan ekonomi murni menganggap struktur
kekuasaan di dalam masyarakat adalah<i>given</i>.<b>[6]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Menurut Ahmad Erani Yustika, ada tiga varian penting dalam pendekatan
ekonomi politik. Ketiga varian itu adalah: ekonomi politik klasik/neoklasik (<i>classical/neoclassical
political economy</i>), ekonomi politik Keynesian (<i>Keynesian political
economy</i>), dan ekonomi politik Marxian (<i>Marxian political economy</i>).
Secara singkat dijelaskan, ekonomi politik klasik atau neo klasik adalah
ekonomi politik berbasis pasar atau berdasarkan kapitalisme. Sementara ekonomi
politik Keynesian berinduk pada teori ekonomi J</span><span style="font-size: 12.0pt;">ohn </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">M</span><span style="font-size: 12.0pt;">aynard </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Keynes yang memperkenankan
intervensi negara jika perekonomian mengalami krisis. Adapun ekonomi politik
Marxian yaitu perekonomian yang didorong sepenuhnya oleh negara.<b>[7]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Ketika gejala ekonomi dijelaskan melalui pendekatan ilmu ekonomi murni
(tradisional), rupanya telah menimbulkan ketidakpuasan karena bagi sebagian
kalangan dianggap tidak menjelaskan masalah secara lengkap. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Dawam Rahardjo dalam bukunya <i>Esei-Esei Ekonomi Politik </i>sebagai
berikut:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">“Profesor Assar Lindbeck dari Norwegia, ketika berada di Amerika Serikat,
sambil memberi kuliah, telah mengumpulkan pendapat perihal serangan kaum Kiri
baru terhadap ilmu ekonomi tradisional. Ia mengambil kesimpulan tentang kritik
itu sebagai berikut: <b>(a)</b> ilmu ekonomi tradisional dinilai
terlalu mengabaikan masalah distribusi pendapatan, kekayaan dan kekuasaan yang
tidak merata, <b>(b)</b></span><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">dalam menganalisa masalah
alokasi sumber-sumber, ekonomi tradisional menganggap selera konsumen sebagai
sesuatu yang sudah ditentukan, padahal, masalah sesungguhnya adalah terdapatnya
dominasi atas selera konsumen oleh penjual besar, <b>(c)</b> ekonomi
ortodoks dianggap mengabaikan secara total masalah mutu hidup yang seharusnya
dibedakan dari kuantitas output <b>(d)</b> sistem sosial-ekonomi
dianggap sebagaimana adanya oleh ekonomi ortodoks dan mereka dinilai hanya
berkepentingan dengan perubahan-perubahan marginal, padahal yang seharusnya
menjadi kepentingan adalah perubahan-perubahan besar dari seluruh sistem itu
sendiri, dan <b>(e)</b> kaum ortodoks dianggap mengabaikan
pertimbangan-pertimbangan politik,--padahal seharusnya hal yang dipersoalkan
tidak semata-mata bersifat ekonomi, melainkan bersifat ekonomi politik.<b>[8]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Salah seorang kritikus terhadap ekonomi konvensional, Gunnar Myrdal,
menolak teori-teori ekonomi konvensional karena mengabaikan hal-hal yang
fundamental dan cenderung ke arah teknis sehingga seolah-olah menjadi bebas
nilai untuk tujuan mencapai apa yang disebut objektivitas. Bagi Myrdal, teori
ekonomi mustahil netral, yaitu secara positif objektif. Ilmu ekonomi,
sebagaimana halnya karya John Stuart Mill, pada dasarnya juga merupakan ilmu
pengetahuan dengan nilai dan moral tertentu. Bahkan kaum neo</span><span style="font-size: 12.0pt;">-</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">klasik sendiri mempunyai dasar filsafat, yaitu filsafat
moral</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">utilitarian</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">. Namun, para ekonom
modern menyembunyikan dan melupakan dasar-dasarnya yang sekarang sudah menjadi
filsafat moral yang beku. Dan karena itu mereka menyajikan sesuatu yang
nampaknya seperti teori ekonomi yang bebas-nilai.<b>[9]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Perbedaan “mazhab” dalam menempatkan ilmu ekonomi, bersifat netral atau
tidak, memiliki argumen dan signifikansinya masing-masing. Karena itu, menurut
Lindbeck masalahnya yang paling esensial adalah mencari jawaban alternatifnya.
Dalam hal ini, ekonomi politik berjasa menyajikan pembahasan mengenai: <b>(a)</b> apakah
sistem ekonomi harus diorganisasikan melalui pasar, melalui birokrasi politik
atau bagaimana, <b>(b)</b> apakah sistem itu harus disentralisasikan
atau didesentralisasikan dalam proses pengambilan keputusan, <b>(c)</b> siapa
yang seharusnya memiliki modal <b>(d)</b> apakah cara kompetisi
ataukah cara koperasi yang dipilih dalam melaksanakan aktivitas ekonomi, dan <b>(e)</b></span><b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">apakah hakekat makna pembangunan, sampai seberapa
itu dikehandaki? Kelima hal di atas merupakan isu utama dalam ekonomi politik
sebagai ilmu untuk memenuhi kebutuhan manusia di tengah sumber daya yang
terbatas.<b>[10]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">EKONOMI POLITIK SEBAGAI ANALISIS SOSIAL</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Dalam perkembangannya, ekonomi politik ternyata tidak saja digunakan dalam
konteks ilmu (ekonomi) sebagaimana yang telah diuraikan di atas, tetapi juga
dipergunakan sebagai alat analisis terhadap gejala sosial. Ekonomi politik
sebagai suatu pendekatan analisis terhadap masyarakat dan bangsa muncul pada
tahun 1970-an. Hal ini dilatari oleh reaksi atas ketidakpuasan terhadap teori
modernisasi yang dipandang tidak memadai menjelaskan perubahan di dalam
masyarakat negara-negara baru.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Sebagaimana diketahui, para ilmuwan sosial dan politik Barat, kerap
mempergunakan dan menyodorkan analisis modernisasi untuk mendekati
masyarakat-masyarakat di negara-negara yang baru merdeka (dunia ketiga). Tentu
saja banyak hal dari teori modernisasi tidak dapat menjelaskan secara utuh
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara baru tersebut yang baru saja
mengalami kolonialisasi dan pada akhirnya mengakibat</span><span style="font-size: 12.0pt;">kan</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> teori modernisasi kehilangan relevansi dengan
kebutuhan perubahan secara mendasar yang diharapkan oleh negara-negara baru
tersebut. <b><i>Kenyataannya teori modernisasi menggiring negara-negara baru tersebut
ke dalam ketergantungan orientasi kepada model masyarakat Barat yang sebelumnya
merupakan penjajah mereka</i></b>. Di sinilah munculnya kritik terhadap model
modernisasi yang datang dari sarjana-sarjana ekonomi politik.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Salah seorang dari mereka, Peter Gran, sebagaimana dalam tulisannya, <i>Ekonomi
Politik Sebagai Paradigma dalam Kajian Sejarah Islam, </i></span><span style="font-size: 12.0pt;">yang </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">menyatakan:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">“...<i>secara sederhana, teori
modernisasi menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat di dunia atau di beberapa
wilayah (tertentu), yang disebut negara-negara baru, tidak memiliki dinamika
internal yang mampu menghasilkan perubahan berarti. Perubahan penting menuju
modern memerlukan “kedatangan Barat”. Modernisasi terjadi melalui antraksi yang
menguntungkan antara para anggota kelompok elit setempat yang sedang berkuasa
dan berpikiran baru dan Barat</i>.”<b>[11]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Teori modernisasi membuat premis yang menyatakan bahwa perubahan historis
yang berarti hanya terjadi di negara yang sudah mapan sebagai akibat dari
serangkaian kegiatan kelompok kecil yang disebut kelompok elit. Adapun rujukan
dari negara-negara mapan tersebut, yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Seandainya kelompok elit yang kecil tersebut dianggap sebagai kelompok yang
menyebabkan timbulnya (modernisasi itu), bagaimanakah kita menjelaskan Revolusi
Prancis, Perang Saudara di AS, atau kelahiran Partai Buruh di Inggris? Inilah
yang menyebabkan para sarjana ekonomi politik tidak menerima teori modernisasi
dan mendudukkannya sebagai teori elit. Karena itu, mereka berpaling kepada
kelas sosial sebagai alat analisis historik. Analisis kelas dipandang lebih
komplit dalam membedah suatu gejala dan realitas. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Peter Gran berikut:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">“<i>Kelas dirumuskan sebagai sesuatu
yang sejalan dengan pembentukan sosial. Dengan cara ini, melalaui model konflik
realitas, teori ekonomi politik mampu melukiskan berbagai kegiatan seluruh
masyarakat sebagai sesuatu yang bermakna, dan tidak perlu membatasi dirinya
sendiri dengan peristiwa-peristiwa politik yang tampil ke permukaan maupun
biografi kelompok elit, (serta) melepaskan diri dan anggota-anggota masyarakat
lainnya</i>.”<b>[12]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Para sarjana ekonomi politik menganggap teori modernisasi membatasi dan
menyempitkan sejarah. Sejarah dipandang sebagai kisah elit-elit tertentu saja,
dan sudah pasti hal itu tidak tepat. Teori modernisasi tidak berhasil
mengungkap berbagai dinamika penting atau menjelaskan perubahan. Peter Gran
lebih lanjut menyatakan:</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">“<i>Teori modernisasi tidak memiliki
teori perubahan yang dapat diperbandingkan dengan perjuangan kelas dalam
ekonomi politik. Sebagai pengganti teori perubahan ia memiliki teori pemindahan
(theory of displacement) di
mana sesuatu yang asli atau “tradisional” memberi jalan bagi masuknya yang
“modern”. Teori pemindahan ini didasarkan atas gagasan perubahan sebagai
pengambilalihan teknologi, yang superioritasnya secara menyeluruh menjelaskan
mengapa para pendukung teori modernisasi merasa bahwa mereka tidak perlu
berbicara tentang perjuangan, atau bahkan proses</i>.”<b>[13]</b></span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Oleh karena itu, kalangan sarjana ekonomi politik menyatakan dengan tegas
bahwa teori modernisasi bias kepentingan kolonialisme Barat, secara implisit
mengandung tekanan politik: <b>bila untuk menjadi modern, Anda harus
mengikuti langkah Barat dan hanya menirunya, berarti Barat akan jadi dokter
Anda dan Anda menjadi pasiennya</b>. Faktanya, menurut para intelektual ekonomi
politik, satu-satunya pertumbuhan dan kemajuan yang dicapai dunia Barat terjadi
melalui upaya pemiskinan dan penghancuran dunia yang belum maju (dunia ketiga).</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Pada dasarnya, lapangan kajian ekonomi politik modern dipusatkan untuk
memenuhi amanat sejarah tradisional untuk mengkaji perubahan sepanjang zaman
melalui penggambaran masa lampau sebagai sesuatu yang terbentuk oleh sejumlah
formasi sosial. Setiap formasi sosial dikaji dalam pengertian konflik-konflik
sosial fundamentalnya masing-masing, yaitu konflik-konflik yang begitu terasa
sehingga akhirnya memecah</span><span style="font-size: 12.0pt;">-</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">belah masyarakat itu.
Dalam tradisi ekonomi politik proses sejarah dikaji dengan meruntut
perkembangan konflik-konflik atau kontradiksi-kontradiksi ini karena
konflik-konflik ini sendiri berfungsi menuju ketertiban sosial itu kembali.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Ekonomi politik sebagai suatu pendekatan memiliki lebih banyak perhatian
terhadap materialisme dibandingkan dengan marxisme klasik, namun ia dalam
banyak hal berubah menjadi kritikus yang sangat tajam terhadap apa yang dikenal
sebagai partai-partai atau gerakan-gerakan komunis dan sosialis, baik di masa
lampau maupun di masa kini. Analisis ekonomi politik terhadap kapitalisme
menggunakan beberapa konsep seperti pasar dunia, perdagangan, kapitalisme inti
dan kapitalisme pinggiran. Konsep-konsep ini cenderung keluar dari model
analisis marxis yang dominan, yakni bangsa, dan cara produksi bangsa itu.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Dalam kerangka ekonomi politik terdapat, sekurang-kurangnya dua bentuk
teori pasar dunia. </span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">(1)</span></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> Yang
lebih kuno dan lebih terkenal, yang disebut aliran dependensi (<i>dependency
school</i>) ada kaitannya dengan tulisan-tulisan Andre Gundar Frank dan
sejumlah penulis lain di Amerika Latin; ia menekankan pada perkembangan dunia
modern, dengan mempostulasikan hubungan antara pertumbuhan kekayaan di
negara-negara industri di Barat dan perkembangan kemiskinan dari
wilayah-wilayah pinggiran yang menghasilkan bahan-bahan mentah di pasar dunia
itu.</span><span style="font-size: 12.0pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">(2)</span></b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> Tulisan-tulisan
Samir Amin yang berpengaruh di seluruh dunia pada sekitar tahun 1970-an.
Sumbangan utama </span><span style="font-size: 12.0pt;">Samir </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Amin adalah upayanya
untuk mematahkan pandangan sejarah yang terpusat pada Barat dan dalam waktu
lama mendominasi s</span><span style="font-size: 12.0pt;">e</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">mua disiplin ilmu. Dengan
mempergunakan istilah-istilah wilayah inti (wilayah industri) dan wilayah
pinggiran (wilayah-wilayah penghasil bahan-bahan baku) </span><span style="font-size: 12.0pt;">Samir </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Amin bermaksud menjelaskan bahwa gagasan dominasi dan
subordinasi tersebut tidak direproduksi sebab interdependensi unsur-unsur
tersebut secara simultan tertangkap dalam berbagai dinamika lokalnya sendiri.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Gagasan-gagasan ini diungkapkannya dalam tulisan-tulisannya,</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Accumulation on a World Scale </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">dan <i>Unequal
Development.</i></span><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Misalnya, meskipun Frank
memiliki pandangan untuk melihat Amerika Latin sebagai bagian dari pasar dunia
sejak abad ke-16 dan karena itu tidak dapat dianggap sebagai bagian dari
ekonomi feodal melainkan sebagai bagian dari ekonomi kapitalis dunia modern, </span><span style="font-size: 12.0pt;">Samir </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Amin lebih jauh menunjukkan, berdasarkan penyeleksian
bukti yang jauh lebih luas, bahwa wilayah-wilayah seperti Amerika Latin itu
tidak sekedar merupakan bagian yang tergantung pada dasar dunia yang lebih
luas, mengingat kawasan ini memiliki ciri umumnya sendiri, yakni fase-fasenya
yang dapat diramalkan, (atau) dengan perkataan lain, sejarah, yang sebelum itu
tidak terdeteksi. Demikianlah ekonomi politik dapat pula membedah secara tajam
gejala-gejala yang tidak saja bersifat ekonomi, tapi juga sosial pada berbagai
kawasan, terutama akibat imperialisme.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">EKONOMI POLITIK SEBAGAI SUATU SISTEM</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Selain bermakna suatu pendekatan seperti hal di atas, pengertian ekonomi
politik dapat juga dalam konteks sistem. Sebelum kita uraikan apakah yang
dimaksud ekonomi politik sebagai suatu sistem, kiranya lebih dahulu dijelaskan
apa yang dimaksud dengan sistem itu sendiri.</span><span style="font-size: 12.0pt;">
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Secara ringkas yang dimaksud dengan sistem adalah serangkaian unit dari
suatu lembaga yang bersifat saling terkait dan terpadu dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan suatu asas tertentu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Dengan demikian, ekonomi politik sebagai suatu sistem
mengandung arti adanya tatanan ekonomi politik yang dibangun di atas asas yang
khas dengan unit-unit yang saling terhubung dan terpadu sebagai suatu cara
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu, identifikasi perbedaan
terhadap suatu ekonomi politik dapat dikenali dari sistem yang dibangun, mulai
dari cara dan mekanismenya, asas dan tujuannya. </span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Berdasarkan
hal itu, maka secara mudah dapat dikenali jenis-jenis ekonomi politik melalui
identifikasi tujuan, cara dan asasnya: apakah ekonomi politik tersebut bersifat
kapitalis atau sosialis. Demikian pun dapat pula diidentifikasi apa yang
dimaksud dengan ekonomi politik Islam</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">CATATAN</span></b><span style="font-size: 12.0pt;">: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn1"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftnref1" title=""><span style="color: #888888; font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">[1]</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> Komaruddin Sastradipoera, <i>Uang: Di
Negara Berkembang</i>, Jakarta: Penerbit Bumi Asara, 1991, h, 4<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn2"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftnref2" title=""><span style="color: #888888; font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">[2]</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> Lihat buku yang ditulis oleh Pusat Pengkajian
dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta-BI, berjudul, <i> Ekonomi
Islam</i>, jakarta, Rajagrafindo Persada, 2008, h, 14<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn3"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftnref3" title=""><span style="color: #888888; font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">[3]</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> Paul A. Samuelson, dan Nordhaus, William, D. <i>Ekonomi</i>,
Jilid 1, Jakarta, Erlangga1990, h, 5<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn4"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftnref4" title=""><span style="color: #888888; font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">[4]</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Tim Harford, <i>Logika Hidup, Logika Ekonomi di
Balik Seks, Kejahatan, Rasisme, dan Politik Kantor</i>, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2011, cet. 1, hlm x.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn5"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7128299447006989320#_ftnref5" title=""><span style="color: #888888; font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">[5]</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">M. Dawam Rahardjo, <i>Esei-esei Ekonomi Politik</i>,
Jakarta: LP3ES, 1988, Cet.3, hlm 36.</span><span style="font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-11024331404109656692015-12-08T03:20:00.000-08:002015-12-08T03:20:08.919-08:00Teosofi Islam & Fisika Kuantum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOR_YGfIwX5-C697BEFGP4KLGrxjiQqwq3KLEo9MZ4sjQqXXnKNWoRpUCfHS4CBaXgWucoVEKahI4V1UnV5nyJhAePg_GyLbjj6-ZRti76KYZClYlPO3cFiFdILXxmgSvtaMYcd5qBQo/s1600/Battle+For+Terra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOR_YGfIwX5-C697BEFGP4KLGrxjiQqwq3KLEo9MZ4sjQqXXnKNWoRpUCfHS4CBaXgWucoVEKahI4V1UnV5nyJhAePg_GyLbjj6-ZRti76KYZClYlPO3cFiFdILXxmgSvtaMYcd5qBQo/s400/Battle+For+Terra.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh <b>Ibrahim B. Syed</b> (pakar radiologi/radiologist)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Ada kesamaan antara
Sufisme (Tasawuf) dan teori kuantum. Suatu cara memandang dunia yang sangat
mirip diantara para sufi dan ahli fisika modern. Berbeda dengan pandangan
dunia Barat yang mekanistik, bagi para sufi segala sesuatu dan peristiwa dirasakan
saling terkait, terhubung, dan ini adalah aspek atau manifestasi berbeda dari
realitas yang sama. Bagi para sufi “Pencerahan” adalah sebuah pengalaman untuk
menjadi sadar akan kesatuan dan saling keterkaitan segala sesuatu, untuk
mengabaikan gagasan tentang diri individu yang saling terpisah, dan untuk
mengidentifikasi diri dengan realitas tertinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Ilmu pengetahuan selalu
diungkapkan dalam bahasa matematika modern yang sangat canggih, sedangkan
tasawuf didasarkan pada meditasi dan menegaskan fakta bahwa pandangan para sufi
tidak dapat dikomunikasikan secara verbal. Realitas seperti yang dialami oleh
para Sufi benar-benar tak terdefinisikan dan tidak bisa dibeda-bedakan. Para
Sufi tidak pernah melihat logika sebagai sumber pengetahuan, tetapi
menggunakannya hanya untuk menganalisis dan menafsirkan pengalaman tasawuf
pribadi mereka. Kesamaan antara eksperimen ilmiah dan pengalaman-pengalaman
tasawuf mungkin tampak mengejutkan mengingat sifat dan cara pengamatan yang
sangat berbeda ini. Fisikawan melakukan eksperimen yang melibatkan kerja sama
tim yang rumit dan teknologi yang sangat canggih, sedangkan para sufi
memperoleh pengetahuan mereka murni melalui introspeksi, tanpa mesin, dalam
meditasi atau Dzikir. Untuk bisa melakukan percobaan tentang partikel dasar fisika
modern seseorang harus menjalani pelatihan bertahun-tahun. Demikian pula,
pengalaman tasawuf yang mendalam memerlukan, secara umum, pelatihan
bertahun-tahun di bawah guru yang berpengalaman. Kompleksitas dan efisiensi
dari fisikawan dan Sufi secara garis besar mirip, dengan kesadaran mistik-baik
fisik maupun spiritual di dalam Dzikir yang mendalam. Dengan demikian para
ilmuwan dan para Sufi telah mengembangkan metode yang sangat canggih dalam
mengamati alam yang tidak dapat diakses oleh orang awam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">DZIKIR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tujuan dasar Dzikir adalah
untuk menghentikan pikiran untuk menggeser kesadaran dari rasional ke modus
intuitif kesadaran. Penghentian pikiran dicapai dengan memusatkan perhatian
pada satu hal, seperti napas, suara Allah atau La ilaha illa Allah. Bahkan
melakukan shalat dianggap sebagai Dzikir untuk membungkam pikiran rasional.
Jadi Shalat mengarah pada perasaan damai dan ketenangan yang menjadi ciri dari
bentuk yang lebih statis dari Dzikir. Keterampilan ini digunakan sebagai cara
untuk mengembangkan meditasi kesadaran. Dalam Dzikir, pikiran dikosongkan dari
semua pikiran dan konsep-konsep dan dengan demikian siap untuk
memfungsikan modus intuitif untuk jangka panjang. Ketika pikiran rasional
dibungkam, modus intuitif menghasilkan kesadaran yang luar biasa; sekitar kita
akan dialami dalam cara langsung tanpa filter pemikiran konseptual. Pengalaman
kesatuan dengan keseluruhan merupakan ciri utama kondisi meditasi ini. Ini
adalah keadaan kesadaran di mana setiap bentuk fragmentasi telah berhenti, memudar
menjadi kesatuan yang tidak bisa dibedakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">PANDANGAN MENUJU REALITAS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sufisme didasarkan pada
wawasan langsung terhadap hakikat realitas sedangkan fisika didasarkan pada
pengamatan fenomena alam dalam percobaan ilmiah. Dalam fisika, model dan teori-teori
didasarkan pada perkiraan dan penelitian ilmiah modern. Dengan demikian
ungkapan Einstein, “Sejauh hukum-hukum matematika merujuk pada realitas, mereka
menjadi tidak pasti; tetapi sejauh mereka pasti, mereka tidak mengacu pada
realitas.” Setiap esensi alam dari sesuatu dianalisis oleh intelek, selalu
tampak absurd atau paradoksal. Ini selalu diakui oleh para sufi, tetapi telah
menjadi masalah bagi sains hingga baru-baru ini, yaitu temuan tentang cahaya
yang bisa dianggap sebagai gelombang atau foton atau yang disebut dualitas
cahaya. Berbagai fenomena alam ini menjadi subjek bagi para ilmuwan makroskopik
dan dengan demikian menjadi pengalaman dunia indrawi mereka. Karena gambar dan
konsep-konsep intelektual dari bahasa mereka yang disarikan berdasarkan
pengalaman ini, sudah cukup dan memadai untuk menggambarkan fenomena alam.
Namun dunia atom dan subatomik itu sendiri terletak di luar persepsi indrawi
kita. Pengetahuan tentang materi pada tingkat ini tidak lagi berasal dari
pengalaman indrawi langsung, bahasa sehari-hari kita, yang digambarkan oleh
indra, tidak lagi memadai untuk menggambarkan fenomena yang diamati. Ketika
kita menembus lebih dalam dan lebih dalam ke alam, kita harus meninggalkan
konsep-konsep umum kita. Menyelidik lebih dalam tentang atom dan menyelidiki
strukturnya, melampaui batas-batas ilmu imajinasi indrawi kita. Dari titik
ini, kita tidak lagi bisa mengandalkan kepastian yang mutlak pada logika
dan akal sehat. Fisika kuantum menyediakan para ilmuwan sekilas sifat esensial dari
segala sesuatu. Seperti para Sufi, fisikawan kini berurusan dengan pengalaman
nonindrawi dari realitas dan, seperti halnya kaum sufi, mereka harus menghadapi
aspek paradoks dari pengalaman ini. Sejak saat itu, model, dan gambar fisika
modern menjadi sama dengan gambaran tasawuf dari para sufi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">MASALAH KOMUNIKASI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Para ilmuwan menyadari
bahwa bahasa umum kita tidak hanya tidak akurat, tapi sama sekali tidak memadai
untuk menggambarkan realitas atom dan subatom. Dengan munculnya Relativitas dan
Mekanika kuantum dalam fisika modern sangat jelas bahwa pengetahuan baru ini
melampaui logika klasik dan bahwa hal itu tidak dapat lagi dijelaskan dalam
bahasa biasa. Demikian pula halnya dalam tasawuf, selalu menyadari bahwa
realitas melampaui bahasa umum dan kaum sufi tidak takut melampaui logika dan
konsep-konsep umum. Masalah bahasa yang dihadapi oleh kaum sufi adalah persis
sama seperti masalah yang dihadapi oleh fisikawan modern. Baik fisikawan dan
para sufi ingin mengkomunikasikan pengetahuan mereka, dan ketika mereka
melakukannya, pernyataan mereka adalah paradoks dan penuh dengan kontradiksi
dengan pikiran logis. Paradoks ini adalah karakteristik dari semua yang
mempraktikkan tasawuf dan sejak awal abad ke-20 adalah juga karakteristik
fisika modern.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">DUALITAS DARI CAHAYA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam Fisika Kuantum,
banyak situasi paradoksal berhubungan dengan sifat ganda dari cahaya atau –
yang lebih umum – radiasi elektromagnetik. Cahaya menghasilkan fenomena
gangguan, yang diasosiasikan dengan gelombang cahaya. Hal ini diamati ketika
dua sumber cahaya yang digunakan menghasilkan pola cahaya yang terang dan
redup. Di sisi lain, radiasi elektromagnetik juga menghasilkan efek
“fotolistrik”: ketika panjang gelombang cahaya yang pendek seperti sinar
ultraviolet atau sinar X atau sinar gamma menabrak permukaan beberapa logam,
mereka bisa “memantulkan” elektron dari permukaan logam, dan karena itu harus
terdiri dari partikel yang bergerak. Pertanyaan yang begitu banyak
membingungkan para fisikawan dalam tahap-tahap awal adalah bagaimana teori
kuantum dan radiasi elektromagnetik secara bersamaan bisa terdiri dari partikel
(yaitu entitas terbatas pada volume yang sangat kecil) dan gelombang, yang
tersebar di area yang luas dalam ruang. Tidak ada baik bahasa maupun imajinasi
yang bisa menghadapi realitas semacam ini dengan sangat baik. Sufisme telah
mengembangkan beberapa cara yang berbeda berhubungan dengan aspek-aspek
paradoksal dari realitas. Karya-karya Attar, Hafiz, Ibnu Arabi, Rumi, al
Bustami, dll menunjukkan bahwa mereka penuh dengan kontradiksi dan bahasa yang
menarik dan kompak, kuat, dan sangat puitis ini dimaksudkan untuk menangkap
pikiran pembaca dan keluar dari trek yang biasa dari logika nalar. Heisenberg
bertanya pada Bohr: Apakah mungkin bahwa alam sesungguhnya adalah sangat absurd
seperti yang terlihat dalam eksperimen atomik ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Setiap kali sifat esensial
segala sesuatu dianalisis oleh intelek, akan terlihat absurd atau paradoksal.
Hal ini selalu diakui oleh para sufi, tetapi telah menjadi masalah dalam ilmu
pengetahuan di abad 20. Dunia makroskopik saat itu masih bedasarkan pengalaman
indrawi kita. Melalui pengalaman indrawi orang dapat menggambar sebuah gambar,
dan mengekspresikan konsep-konsep intelektual dalam bahasa mereka. Bahasa ini
sudah cukup dan memadai untuk menggambarkan fenomena alam. Model mekanistik
Newton tentang alam semesta telah dianggap bisa menjelaskan makroskopik dunia.
Pada abad ke-20 keberadaan atom dan partikel subatom atau “blok bangunan” dasar
telah mulai diverifikasi secara eksperimental. Dunia Subatomik dan atom itu
sendiri ternyata terletak di luar persepsi indrawi kita. Pengetahuan tentang
materi pada tingkat ini tidak lagi berasal dari pengalaman indrawi langsung,
dan karenanya bahasa sehari-hari kita, tidak lagi memadai untuk menggambarkan
fenomena yang diamati. Ketika kita menembus lebih dalam dan lebih dalam ke
fenomena alam, kita harus meninggalkan lebih dan lebih banyak gambar dan konsep
bahasa biasa. Dari titik ini, kita tidak bisa lagi mengandalkan kepastian yang
mutlak pada logika dan akal sehat. Fisika kuantum memberikan kesan pertama kali
bagi para ilmuwan dalam melihat sifat esensial segala sesuatu. Seperti halnya
para Sufi para ahli fisika kini berurusan dengan pengalaman nonindrawi realitas
dan, seperti kaum sufi, mereka harus menghadapi aspek paradoks pengalaman ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">FISIKA MODERN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Menurut para sufi,
pengalaman mistik langsung dari realitas adalah peristiwa yang sangat
mengguncang dasar-dasar pandangan dunia seseorang, bahwa ini adalah peristiwa
yang paling mengejutkan yang bisa terjadi dalam alam kesadaran manusia
(sebagai-Zuhud). Melewati semua bentuk pengalaman standar. Fisikawan di awal
abad ke-20 merasa sama takjubnya ketika dasar-dasar pandangan dunia mereka
terguncang oleh pengalaman baru dari realitas atom, dan mereka menggambarkan
pengalaman ini dalam istilah-istilah yang sangat mirip dengan yang digunakan
oleh para Sufi. Jadi Heisenberg menulis: “… perkembangan terakhir di fisika
modern hanya dapat dimengerti ketika seseorang menyadari bahwa di sini
dasar-dasar fisika sudah mulai bergerak; dan bahwa gerakan ini telah
menyebabkan perasaan bahwa ini telah memotong dasar dari ilmu pengetahuan.”
Penemuan fisika modern mengharuskan perubahan mendasar dari konsep-konsep
seperti ruang, waktu, materi, objek, sebab dan akibat, dll, dan konsep-konsep
ini telah begitu mendasar dalam cara kita memandang dunia, bahwa ahli fisika
yang dipaksa untuk mengubahnya akan merasakan sesuatu yang mengejutkan.
Perubahan yang baru dan radikal tentang pandangan dunia yang berbeda telah
lahir dan masih dalam proses pembentukan. Teori kuantum memaksa kita untuk
melihat alam semesta bukan sebagai koleksi benda-benda fisik, tapi lebih
sebagai jaringan rumit yang saling berhubungan antara berbagai bagian dari
suatu kesatuan yang utuh. Ini adalah cara para Sufi telah mengalami dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">RUANG-WAKTU<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Para sufi Tampaknya dapat
mencapai keadaan kesadaran nonordinary (Zuhud) di mana mereka melampaui dunia
tiga dimensi kehidupan sehari-hari dan mengalami realitas multidimensi yang
lebih tinggi. Dalam fisika relativistik jika seseorang dapat memvisualisasikan
realitas empat dimensi ruang-waktu, tidak akan ada paradoks sama sekali. Para
sufi memiliki pengertian tentang ruang dan waktu, yang sangat mirip dengan yang
ditunjukkan oleh teori relativitas. Dalam tasawuf, tampaknya ada intuisi yang
kuat untuk karakter dari realitas “ruang-waktu”. Para Sufi telah mengalami
keadaan lengkap kekosongan(Fana) di mana tidak ada lagi perbedaan antara
pikiran dan tubuh, subyek dan obyek. Dalam keadaan pengalaman murni, tidak ada
ruang tanpa waktu, tidak ada waktu tanpa ruang, mereka yang saling. Bagi
fisikawan gagasan ruang-waktu ini didasarkan pada eksperimen ilmiah sedangkan
bagi para Sufi itu didasarkan pada tasawuf. Model yang relativistik dan
teori-teori fisika modern adalah ilustrasi dari dua elemen dasar pandangan
dunia tasawuf- Tahwid alam semesta dan karakter dinamis yang intrinsik. Ruang
yang melengkung dalam beberapa tingkatan, dan waktu mengalir dengan kecepatan
yang berbeda di berbagai bagian dari alam semesta. Pemahaman kita tentang
tiga-dimensi ruang Euclides dan aliran linear waktu yang terbatas pada
pengalaman kita sehari-hari dunia fisik harus sepenuhnya ditinggalkan ketika
kita memperluas pengalaman ini. Para Sufi berbicara tentang perluasan dari
pengalaman mereka di dunia dalam keadaan kesadaran yang lebih tinggi, dan
mereka menegaskan bahwa kondisi ini melibatkan pengalaman yang sangat berbeda
tentang ruang dan waktu. Mereka menekankan bahwa mereka tidak hanya melampaui
ruang tiga dimensi biasa dalam meditasi, tetapi juga – dan bahkan lebih
kuat-bahwa kesadaran umum kita tentang waktu akan dilampaui. Mereka akan
merasakan kehadiran tak terbatas, abadi, namun dinamis. Dalam dunia spiritual
tidak ada pemisahan waktu seperti masa lalu, sekarang dan masa depan, karena
mereka telah menyatu menjadi satu momen kehidupan masa kini dalam arti
sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">KESETARAAN MASSA-ENERGI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Einstein menunjukkan
kesetaraan massa-energi, melalui persamaan matematis sederhana, E = mc * 2.
Fisikawan mengukur massa partikel dalam satuan energi yang sesuai. Massa tidak
lain hanyalah salah satu bentuk energi. Penemuan ini telah memaksa kita untuk
mengubah konsep kita tentang partikel dalam cara yang lebih mendasar. Oleh
karena itu partikel dianggap sebagai “Quanta” atau kumpulan energi. Jadi
partikel tidak dilihat sebagai terdiri dari berbagai dasar “materi.” Tetapi
energi yang dikaitkan dengan aktivitas, dengan proses, yang berarti bahwa sifat
partikel subatom secara intrinsik dinamis dan mereka adalah bentuk-bentuk dalam
entitas empat dimensi dalam ruang-waktu. Oleh karena itu partikel-partikel
subatomik memiliki aspek ruang dan aspek waktu. Aspek ruang mereka yang membuat
mereka muncul sebagai objek dengan massa tertentu, aspek waktu sebagai proses
yang melibatkan energi setara. Ketika partikel subatom diamati, kita tidak
pernah melihat mereka sebagai bahan apapun, tetapi apa yang kita amati secara
terus-menerus mengubah pola-pola dari satu ke yang lain atau membentuk tarian
energi yang berkesinambungan. Partikel-partikel dari dunia sub-atomik tidak
hanya aktif dalam arti bergerak sangat cepat; mereka sendiri adalah proses.
Keberadaan materi dan aktifitasnya tidak dapat dipisahkan. Mereka adalah aspek
yang berbeda dari realitas ruang-waktu yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Para sufi, dalam keadaan
kesadaran nonordinary, tampaknya menyadari interpenetrasi ruang dan waktu pada
tingkat makroskopik. Jadi mereka melihat dunia makroskopik dengan cara yang
sangat mirip dengan gagasan ahli fisika tentang partikel subatom. Bagi para
Sufi “Segala sesuatu tidak permanen”. Realitas yang mendasari semua fenomena
yang melampaui segala bentuk dan menentang semua deskripsi dan spesifikasi,
menjadi tak berbentuk, kosong atau tidak berlaku. Bagi para sufi semua fenomena
di dunia ini tidak lain hanyalah khayalan manifestasi dari pikiran dan bukan
realitas sesungguhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Teori dasar dan model dari
teori fisika modern yang mengarahkan kita pada suatu pandangan dunia, secara
internal konsisten, dan dalam keselarasan yang sempurna dengan pandangan
tasawuf. Kesamaan pandangan dunia antara para fisikawan dan sufi tidaklah
diragukan. Keduanya muncul ketika manusia bertanya ke sifat dasar alam yang
lebih mendalam tentang materi dalam fisika; ke alam kesadaran yang lebih
mendalam dalam tasawuf-ketika ia menemukan realitas yang berbeda di balik
penampilan duniawi di kehidupan sehari-hari. Fisikawan memperoleh pengetahuan
dari percobaan mereka sedangkan sufi mendapatkannya dari meditasi. Sufi melihat
ke dalam dan mengeksplorasi kesadaran dalam berbagai tingkatan. Pengalaman
kesatuan, pada kenyataannya, sering dianggap sebagai kunci untuk pengalaman
dunia tasawuf. Satu lagi kesamaan antara fisikawan dan sufi adalah kenyataan
bahwa pengamatan mereka terjadi di alam, yang tidak dapat diakses oleh indra
biasa. Bagi para ahli fisika adalah realitas dunia subatomik dan atom; dalam
tasawuf mereka melihatnya dalam keadaan kesadaran nonordinary di mana indra
dilampaui. Baik bagi fisikawan dan para Sufi, pengalaman multidimensi melampaui
dunia indrawi dan karena itu hampir mustahil untuk mengekspresikan dalam bahasa
umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Quantum Fisika dan tasawuf adalah dua
manifestasi komplementer dari pikiran manusia; dari pemahaman yang rasional dan
intuitif. Fisikawan modern mengalami dunia melalui spesialisasi yang ekstrem
terhadap pikiran rasional; Sufi melalui spesialisasi ekstrim dari pikiran
intuitif. Keduanya diperlukan untuk pemahaman yang lebih lengkap tentang dunia.
Pengalaman tasawuf diperlukan untuk memahami hakikat terdalam terhadap segala
hal dan ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan modern. Oleh karena itu
kita memerlukan interaksi dinamis antara intuisi tasawuf dan analisis ilmiah.</span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-30009765861374630172015-12-06T04:25:00.002-08:002015-12-06T04:27:29.538-08:00Maryam & Kelahiran Isa Al-Masih dalam Al-Qur’an <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTIqi3SzX810C6BGSWh8bKXVdSebE1fjwQisp1Alw6rPPrJP45KEX4AFXD-DalgBr0L6NwdXVbtGrgHq9LVerlIPe2CIFtSYwiBya3gYx9jamkG1onDWcrXSuTIqfHZHhnwEtTqVP7k6o/s1600/Film+Maryam+as+Produksi+Republik+Islam+Iran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTIqi3SzX810C6BGSWh8bKXVdSebE1fjwQisp1Alw6rPPrJP45KEX4AFXD-DalgBr0L6NwdXVbtGrgHq9LVerlIPe2CIFtSYwiBya3gYx9jamkG1onDWcrXSuTIqfHZHhnwEtTqVP7k6o/s400/Film+Maryam+as+Produksi+Republik+Islam+Iran.jpg" width="290" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;">(Film Maryam Produksi Republik Islam Iran)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Matahari tampak akan
tenggelam, sementara semilir angin bertiup di sekitar pepohonan. Kala itu, harum
semerbak mulai memenuhi mihrab Maryam. Bau itu menembus jendela mihrab dan
mengepakkan sayapnya di sekeliling gadis perawan yang khusuk dalam ibadah (salat)
tanpa seorang pun mendengar suaranya. Maryam merasa bahwa udara dipenuhi dengan
bau harum yang mengagumkan. Ia kembali melakukan salat (ibadahnya) dengan
khusuk dan mengungkapkan syukur kepada Allah SWT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Seekor burung hinggap di
jendela mihrab. Ia mengangkat paruhnya ke atas dan mengarahkan ke matahari
serta mengepakkan kedua sayapnya lalu ia terjun ke air dan mandi di dalamnya.
Kemudian ia terbang ringan di sekitamya. Maryam ingat bahwa ia lupa untuk
menyirami pohon mawar yang tumbuh secara tiba-tiba di tengah dua batu yang
tumbuh di luar mesjid. Maryam menyelesaikan salatnya lalu ia keluar dari mihrab
dan menuju pohon. Belum selesai beliau siap-siap untuk keluar sehingga para
malaikat memanggilnya: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Hai Maryam, sesungguhnya
Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala
wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)” (QS. Ali ‘Imran: 42)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maryam berhenti dan tampak
wajahnya yang pucat dan semakin bertambah. Mihrab itu dipenuhi dengan
kalimat-kalimat para malaikat yang memancarkan cahaya. Maryam merasa bahwa pada
hari-hari terakhir terdapat perubahan pada suasana ruhaninya dan fisiknya. Di
tempat itu tidak terdapat cermin sehingga ia tidak dapat melihat perubahan itu.
Tetapi ia merasa bahwa darah, kekuatan dan masa mudanya mulai meninggalkan
tempatnya dan digantikan dengan kesucian dan kekuatan yang lebih banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Ia menyadari bahwa ia
sedang gugup. Ia merasakan kelemahan manusiawi dan adanya kekuatan yang luar
biasa. Setiap kali tubuhnya merasakan kelemahan, maka bertambahlah kekuatan
dalam ruhnya. Perasaan yang demikian ini justru membangkitkan kerendahan
hatinya. Maryam mengetahui bahwa ia akan memikul tanggung jawab besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Dan (ingatlah) ketika
malaikat (Jibril) berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu,
menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa
dengan kamu)” (QS. Ali ‘Imran: 42). Dengan kalimat-kalimat yang sederhana ini
Maryam memahami bahwa Allah SWT telah memilihnya dan menyucikannya dan
menjadikannya penghulu para wanita dunia. Beliau adalah wanita terbesar di
dunia. Para malaikat kembali berkata kepada Maryam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Hai Maryam, taatlah
kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang ruku” (QS. Ali
‘Imran: 43)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Perintah tersebut
ditetapkan setelah adanya berita gembira agar beliau meningkatkan
kekhusukannya, sujudnya, dan rukuknya kepada Allah SWT. Maryam lupa terhadap
pohon mawar dan beliau kembali salat. Maryam merasakan bahwa sesuatu yang besar
akan terjadi padanya. Beliau merasakan hal itu sejak beberapa hari, tetapi
perasaan itu semakin menguat saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kini matahari meninggalkan
tempat tidurnya sementara malam telah bangkit, sementara bulan duduk di atas
singgasananya di langit dan di sekelilingnya terdapat awan-awan yang indah dan
putih. Kemudian datanglah pertengahan malam dan Maryam masih sibuk dalam salat
(ibadahnya). Ia menyelesaikan salatnya dan teringat pohon mawar itu lalu ia
membawa air di suatu bejana dan pergi untuk menyiramnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pohon mawar itu tumbuh di
antara dua batu di tempat yang tidak jauh dari tempat ibadah (mesjid) yang
hanya ditempuh beberapa langkah darinya. Tempat itu jauh dari jangkauan manusia
sehingga tak seorang pun mendekatinya. Tempat itu sudah dijadikan tempat yang
khusus bagi Maryam untuk melakukan salat (ibadah) di dalamnya. Maryam mendekati
pohon mawar itu dan menyiramnya, lalu meletakkan bejana, kemudian ia memikirkan
pohon mawar itu di mana tangkainya semakin panjang pada dua malam yang
dilaluinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tiba-tiba, Maryam
mendengar suara derap kaki yang mengguncang bumi. Ia tidak mendengar suara kaki
yang berjalan, tetapi ia mendengar suara kaki yang menetap di atas batu serta
pasir. Maryam merasakan ketakutan. Ia merasakan bahwa ia tidak sendirian. Ia
menoleh ke sebelahnya namun ia tidak mendapati sesuatu pun. Kemudian kedua
matanya mulai berputar-putar dan memperhatikan suatu cahaya yang berdiri di
sana. Maryam gemetar ketakutan dan menundukkan kepalanya. Maryam berkata dalam
dirinya, siapa gerangan orang yang berdiri di sana. Maryam memandang kepada
wajah orang asing itu, dan menyebabkan ia gelisah. Wajah orang itu sangat aneh,
di mana dahinya bercahaya lebih daripada cahaya bulan. Meskipun kedua matanya
memancarkan kemuliaan dan kebesaran tetapi wajah orang itu justru menggambarkan
kerendahan hati yang mengagumkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pandangan pertama yang
dilihat oleh Maryam kepada orang itu mengisyaratkan, bahwa orang itu memiliki
kemuliaan yang diperoleh orang yang menyembah Allah SWT selama jutaan tahun.
Maryam bertanya kepada dirinya, siapa gerangan orang ini? Kemudian seakan-akan
orang asing itu membaca pikiran Maryam dan berkata: “Salam kepadamu wahai
Maryam.” Maryam dibuat terkejut mendengar adanya suara manusia di depannya.
Maryam berkata sebelum menjawab salamnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Sesungguhnya aku berlindung
daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”
(QS. Maryam: 18)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maryam berlindung di bawah
lindungan Allah SWT dan ia bertanya kepadanya, “Apakah engkau manusia yang
mengenal Allah SWT dan bertakwa kepadanya?” Kemudian orang itu tersenyum dan
berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci” (QS. Maryam: 19)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Orang asing itu belum
selesai menyampaikan kalimatnya sehingga tempat itu dipenuhi cahaya yang
menakjubkan yang tidak menyerupai cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya lampu,
cahaya lilin bahkan cahaya api. Di sana terdapat cahaya yang sangat jernih.
Kemudian terngianglah di kepala Maryam kalimat: “Aku adalah seorang utusan
Tuhanmu.” Kalau begitu, dia adalah penghulu para malaikat, Ruhul Amin (Jibril)
yang telah berubah wujud menjadi manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maryam mengangkat
kepalanya dengan gemetar menahan luapan cinta. Jibril berdiri di depannya dalam
bentuk manusia. Maryam memperhatikan kejernihan dahinya dan kesucian wajahnya.
Benar apa yang diduganya bahwa Jibril memiliki kemuliaan yang diperoleh orang
yang menyembah Allah SWT selama jutaan tahun. Kemudian Maryam mengingat kembali
kalimat-kalimat yang diucapkan Jibril. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Malaikat itu telah
mengatakan bahwa ia adalah utusan Tuhannya, dan ia telah datang untuk memberi
Maryam seorang anak laki-laki yang suci. Maryam ingat bahwa dirinya adalah
seorang perawan yang belum tersentuh oleh seorang pun. Ia belum menikah dan
belum dilamar oleh seseorang pun, maka bagaimana ia melahirkan anak tanpa
melalui pernikahan. Pikiran-pikiran ini berputar-berputar di kepala Maryam lalu
ia berkata kepada Jibril:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Maryam berkata: Bagaimana
akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun
menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (QS. Maryam: 20)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Jibril as berkata:
“Demikianlah Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat
Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia sebagai rahmat dari Kami; dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah diputushan”‘ (QS. Maryam: 21)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maryam menerima
kalimat-kalimat Jibril. Tidakkah Jibril berkata kepadanya bahwa ini adalah
perintah Allah SWT dan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya pasti akan
terlaksana. Kemudian, mengapa ia harus (ketika) melahirkan tanpa disentuh oleh
seorang manusia pun. Bukankah Allah SWT menciptakan Nabi Adam tanpa seorang
ayah dan seorang ibu? Sebelum diciptakannya Nabi Adam tidak ada pria dan
wanita. Hawa diciptakan dari Nabi Adam dan ia pun diciptakan dari laki-laki, tanpa
perempuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Biasanya manusia
diciptakan melalui pasangan laki-laki dan perempuan; biasanya ia memiliki ayah
dan ibu, tetapi mukjizat terjadi ketika Allah SWT menginginkannya untuk
terjadi. Kemudian Jibril meneruskan pembicaraannya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya al-Masih Isa putra Maryam, seorang yang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah
dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh” (QS. Ali ‘Imran:
45-46)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Keheranan Maryam semakin
bertambah. Betapa tidak, sebelum mengandung anak itu di perutnya ia telah
mengetahui namanya. Bahkan ia menhetahui bahwa anaknya itu akan berbicara
dengan manusia saat ia masih kecil. Sebelum Maryam menggerakkan lisannya untuk
melontarkan pertanyaan lain, Jibril mengangkat tangannya dan mengerahkan udara
ke arah Maryam. Kemudian datanglah hembusan udara yang bercahaya yang belum
pernah dilihat sebelumnya oleh Maryam. Lalu cahaya tersebut ke jasad Maryam dan
memenuhinya. Tak sempat Maryam melontarkan pertanyaan yang lain, Jibril yang
suci telah pergi tanpa meninggalkan suara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Udara yang dingin telah
bergerak dan Maryam pun tampak menggigil. Maryam segera kembali ke mihrabnya.
Ia menutup pintu mihrab dan ia tenggelam dalam salat yang khusuk dan ia pun
menangis. Maryam merasakan kegembiraan, kebingungan dan kegoncangan serta kedamaian
yang dalam. Kini, Maryam tidak lagi sendirian. Sejak Jibril meninggalkannya, ia
merasakan bahwa ia tidak lagi sendirian. Ia menggerakkan tangannya yang
dipenuhi dengan cahaya, kemudian cahaya ini berubah di dalam perutnya menjadi
anak, seorang anak yang akan menjadi kalimat Allah SWT dan ruh-Nya yang
diletakkan pada Maryam. Ketika anak itu besar, ia akan menjadi seorang rasul
dan nabi yang ajarannya dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Maryam di malam itu tidur
dengan nyenyak dan ia bangun di waktu Subuh. Belum lama ia membuka kedua
matanya sehingga ia dibuat terkejut ketika melihat mihrab dipenuhi dengan
buah-buahan yang sebenarnya tidak lagi musim. Maryam heran melihat hal itu. Ia
mulai mengingat apa yang telah terjadi padanya kemarin, yaitu bagaimana
kejadian saat menyiram pohon mawar, bagaimana pertemuannya dengan malaikat
Jibril, bagaimana Allah SWT meniupkan kalimat-Nya padanya, bagaimana ia kembali
ke mihrab, dan bagaimana tidurnya yang nyenyak. Maryam berkata kepada dirinya
sambil melihat buah-buahan yang banyak: Apakah aku akan memakan sendirian
buah-buahan ini. Kemudian ada suara dalam dirinya yang berkata: “Engkau tidak
lagi sendirian wahai Maryam. Kini, engkau bersama Isa. Engkau harus makan
dengan baik. Dan Maryam mulai makan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Lalu berlalulah hari demi
hari. Kandungan Maryam berbeda dengan kandungan umumnya wanita. Ia tidak
merasakan sakit dan tidak merasa berat; ia tidak merasakan sesuatu telah
bertambah padanya dan perutnya tidak membuncit seperti umumnya wanita. Alhasil,
kehamilan yang dialaminya dipenuhi dengan nikmat yang baik. Datanglah bulan
yang kesembilan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Pada suatu hari, Maryam
keluar ke suatu tempat yang jauh. Ia merasa bahwa sesuatu akan terjadi hari
itu. Tetapi ia tidak mengetahui hakikat sesuatu itu. Kakinya membimbingnya
untuk menuju tempat yang dipenuhi dengan pohon kurma. Tempat itu tidak biasa
dikunjungi oleh seseorang pun karena saking jauhnya; tempat yang tidak
diketahui oleh seseorang pun kecuali Maryam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tak seorang pun yang
mengetahui Maryam bahwa sedang hamil dan ia akan melahirkan. Mihrab yang
menjadi tempat ibadahnya selalu tertutup. Orang-orang mengetahui bahwa Maryam
sedang sibuk beribadah dan tidak ada seorang pun yang mendekatinya. Maryam
duduk beristirahat di bawah pohon kurma yang besar dan tinggi. Maryam mulai
merasakan sakit pada dirinya, dan rasa sakit tersebut semakin terasa. Akhirnya,
Maryam melahirkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Maka rasa sakit akan
melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata:
‘Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang
tidak berarti, lagi dilupakan” (QS. Maryam: 23)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Rasa sakit saat melahirkan
anak yang dialami wanita suci ini menimbulkan penderitaan-penderitaan lain yang
segera menantinya. Bagaimana manusia akan menyambut anaknya ini? Apa yang
mereka katakan tentangnya? Bukankah mereka mengetahui bahwa ia adalah wanita
yang masih perawan? Bagaimana seorang gadis perawan bisa melahirkan? Apakah
manusia akan membenarkan Maryam yang melahirkan anak itu tanpa ada seseorang
pun yang menyentuhnya? Kemudian pandangan-pandangan keraguan mulai
menyelimutinya. Maryam berpikir bagaimana reaksi manusia kepadanya dan
bagaimana perkataan mereka terhadapnya sehingga hatinya dipenuhi dengan
kesedihan. Belum lama Maryam membayangkan dan meminta agar ia dimatikan dan
dilupakan, tiba-tiba anak yang baru lahir itu memanggilnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Janganlah kamu bersedih
hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan mengugurkan
buah kurma yang masak kepadamu makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika
kamu rnelihat seorang manusia, maka katakantah: ‘Sesungguhnya aku telah
bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara
dengan seorang manusia pun pada hari ini'” (QS. Maryam: 24-26) <o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-2304554211205538462015-11-29T20:05:00.000-08:002015-11-29T20:05:10.833-08:00Habib Ali Al-Jufri, ‘Ulama & Intelektual Sunni<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuanYZpqD6vOrcpNxFvjMDLMJCXIAQXJQjd_HaUxoM-UFm7yD7uq2Z25_H6Vneo1DdgLqwP1Q-BtUoydxrw7DsPnzFgtM8wD3p4VLaDQy3qIFsbXw3XRr0FMtQnK2FEVVGd5izggRcUbU/s1600/Habib+Ali+al+Jufri+dan+Ramzan+Kadyrov.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuanYZpqD6vOrcpNxFvjMDLMJCXIAQXJQjd_HaUxoM-UFm7yD7uq2Z25_H6Vneo1DdgLqwP1Q-BtUoydxrw7DsPnzFgtM8wD3p4VLaDQy3qIFsbXw3XRr0FMtQnK2FEVVGd5izggRcUbU/s400/Habib+Ali+al+Jufri+dan+Ramzan+Kadyrov.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia membentuk
sekelompok dai yang dikenal dengan akhlaqnya, keterbukaan pikiran dan keluasan
dadanya, serta kesiapannya untuk melakukan dialog secara intensif dan bebas
dengan masyarakat Barat. Penampilan fisiknya mengagumkan: tampan, berkulit
putih, tinggi, besar, berjenggot tebal dan rapi tanpa kumis. Wajar jika
kehadirannya di suatu majelis selalu menonjol dan menyita perhatian orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tetapi
kelebihannya bukan hanya itu. Kalau sudah berbicara di forum, orang akan
terkagum-kagum lagi dengan kelebihan-kelebihannya yang lain. Intonasi suaranya
membuat orang tak ingin berhenti mengikuti pembicaraannya. Pada saat tertentu,
suara dan ungkapan-ungkapannya menyejukkan hati pendengarnya. Tapi pada saat
yang lain, suaranya meninggi, menggelegar, bergetar, membuat mereka tertunduk,
lalu mengoreksi diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Namun jangan
dikira kelebihannya hanya pada penampilan fisik dan kemampuan bicara. Materi
yang dibawakannya bukan bahan biasa yang hanya mengandalkan retorika, melainkan
penuh dengan pemahaman-pemahaman baru, sarat dengan informasi penting, dan
ditopang argumentasi-argumentasi yang kukuh. Wajar, karena ia memang memiliki
penguasaan ilmu agama yang mendalam dalam berbagai cabang keilmuan, ditambah
pengetahuannya yang tak kalah luas dalam ilmu-ilmu modern, juga kemampuannya
menyentuh hati orang, membuat para pendengarnya bukan hanya memperoleh tambahan
ilmu dan wawasan, melainkan juga mendapatkan semangat dan tekad yang baru untuk
mengoreksi diri dan melakukan perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Itulah sebagian
gambaran Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufri, sosok ulama dan dai muda yang nama
dan kiprahnya sangat dikenal di berbagai negeri muslim, bahkan juga di dunia
Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia memang sosok
yang istimewa. Pribadinya memancarkan daya tarik yang kuat. Siapa yang duduk
dengannya sebentar saja akan tertarik hatinya dan terkesan dengan keadaannya.
Bukan hanya kalangan awam, para ulama pun mencintainya. Siapa sesungguhnya
tokoh ini dan dari mana ia berasal?<br />
<br />
<b>MENIMBA ILMU DARI PARA TOKOH BESAR </b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Habib Ali
Al-Jufri lahir di kota Jeddah, Arab Saudi, menjelang fajar, pada hari Jum’at 16
April 1971 (20 Shafar 1391 H). Ayahnya adalah Habib Abdurrahman bin Ali bin
Muhammad bin Alwi Al-Jufri, sedangkan ibundanya Syarifah Marumah binti Hasan
bin Alwi binti Hasan bin Alwi bin Ali Al-Jufri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di masa kecil, ia
mulai menimba ilmu kepada bibi dari ibundanya, seorang alimah dan arifah
billah, Hababah Shafiyah binti Alwi bin Hasan Al-Jufri. Wanita shalihah ini
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mengarahkannya ke jalur ilmu dan
perjalanan menuju Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah itu ia
tak henti-hentinya menimba ilmu dari para tokoh besar. Habib Abdul Qadir bin
Ahmad Assegaf adalah salah seorang guru utamanya. Kepadanya ia membaca dan
mendengarkan pembacaan kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Tajrid
Al-Bukhari, Ihya’ Ulumiddin, dan kitab-kitab penting lainnya. Cukup lama Habib
Ali belajar kepadanya, sejak usia 10 tahun hingga berusia 21 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia juga berguru
kepada Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad, ulama terkemuka dan penulis
karya-karya terkenal. Di antara kitab yang dibacanya kepadanya adalah Idhah
Asrar `Ulum Al-Muqarrabin. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki juga salah
seorang gurunya. Kepadanya ia mempelajari kitab-kitab musthalah hadits, ushul,
dan sirah. Sedangkan kepada Habib Hamid bin Alwi bin Thahir Al-Haddad, ia
membaca Al-Mukhtashar Al-Lathif dan Bidayah Al-Hidayah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ia pun selama
lebih dari empat tahun menimba ilmu kepada Habib Abu Bakar Al-`Adni bin Ali
Al-Masyhur, dengan membaca dan mendengarkan kitab Sunan Ibnu Majah, Ar-Risalah
Al-Jami`ah, Bidayah Al-Hidayah, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, Tafsir
Al-Jalalain, Tanwir Al-Aghlas, Lathaif Al-Isyarat, Tafsir Ayat Al-Ahkam, dan
Tafsir Al-Baghawi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pada tahun 1412 H
(1991 M) Habib Ali mengikuti kuliah di Fakultas Dirasat Islamiyyah Universitas
Shan`a, Yaman, hingga tahun 1414 H (1993 M).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemudian ia
menetap di Tarim, Hadhramaut. Di sini ia belajar dan juga mendampingi Habib
Umar bin Muhammad Bin Hafidz sejak tahun 1993 hingga 2003. Kepadanya, Habib Ali
membaca dan menghadiri pembacaan kitab-kitab Shahih Al-Bukhari, Ihya’
Ulumiddin, Adab Suluk Al-Murid, Risalah Al-Mu`awanah, Minhaj Al-`Abidin,
Al-`Iqd An-Nabawi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, Al-Hikam, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Selain kepada
mereka, ia pun menimba ilmu kepada para tokoh ulama lainnya, seperti Syaikh
Umar bin Husain Al-Khathib, Syaikh Sayyid Mutawalli Asy-Sya`rawi, Syaikh Ismail
bin Shadiq Al-Adawi di Al-Jami` Al-Husaini dan di Al-Azhar Asy-Syarif, Mesir,
juga Syaikh Muhammad Zakiyuddin Ibrahim. Di samping itu, Habib Ali juga
mengambil ijazah dari 300-an orang syaikh dalam berbagai cabang
ilmu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br />
<b>DAKWAH YANG DIALOGIS</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berbekal berbagai
ilmu yang diperolehnya, ditambah pengalaman berkat tempaan para gurunya, ia pun
mulai menjalankan misi dakwahnya. Aktivitas dakwahnya dimulai pada tahun 1412
H/1991 di kota-kota dan desa-desa di negeri Yaman. Ia kemudian berkelana dari
satu negeri ke negeri lain. Perjalanannya ke mancanegara dimulai pada tahun
1414 H/1993 dan terus berlangsung hingga kini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berbagai kawasan
negara dikunjunginya. Misalnya negara-negara Arab, yakni Uni Emirat Arab,
Yordania, Bahrain, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Oman, Qatar, Kuwait, Lebanon,
Libya, Mesir, Maroko, Mauritania, Jibouti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Negara-negara
non-Arab di Asia, di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, India,
Bangladesh, Sri Lanka. Di Afrika, di antaranya ia mengunjungi Kenya dan
Tanzania. Sedangkan di Eropa, dakwahnya telah merambah Inggris, Jerman,
Prancis, Belgia, Belanda, Irlandia, Denmark, Bosnia Herzegovina, dan Turki. Ia
pun setidaknya telah empat kali mengadakan perjalanan dakwah ke Amerika
Serikat; pertama tahun 1998, kedua tahun 2001, ketiga tahun 2002, dan keempat
tahun 2008. Di samping juga mengunjungi Kanada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Perjalanan
dakwahnya ke berbagai negeri membawa kesan tersendiri di hati para jama’ah yang
mendengarkan penjelasan dan pesan-pesannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di Jerman, ia
membuat jama’ah masjid sebanyak tiga lantai menangis tersedu-sedu mendengar
taushiyahnya. Orang-orang yang tinggal di Barat, yang cenderung keras hatinya,
ternyata bisa lunak di tangan Habib Ali. Di Amerika ada yang merasa bahwa
memandang dan berkumpul bersama Habib Ali Al-Jufri selama satu malam cukup
untuk memberinya tenaga dan semangat untuk beribadah selama tiga bulan. Di
Inggris ia terlibat pelaksanaan Maulid Nabi di stadion Wembley. Di Denmark
ia mengadakan jumpa pers dengan kalangan media massa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di Darul
Musthafa, Tarim, Hadhramaut setiap tahun, bulan Rajab-Sya`ban, ia menjadi
pembicara rutin Daurah Internasional. Ia pun merangkul para dai muda di Timur
Tengah, serta membimbing dan memberikan petunjuk kepada para pemuda yang
berbakat. Ia suka duduk bersama para pemuda dan mengadakan dialog terbuka
secara bebas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam berdakwah,
ia aktif menjalin hubungan dengan berbagai kalangan masyarakat. Ia memasuki
kalangan yang paling bawah, seperti suku-suku di Afrika, hingga kalangan paling
atas, seperti keluarga keamiran Abu Dhabi. Ia berhubungan dengan kalangan awam
hingga kalangan yang paling alim, seperti Syaikh Muhammad Said Ramadhan
Al-Buthi (mufti de facto negeri Syria), Syaikh Ali Jum`ah (mufti Mesir), dan
ulama-ulama besar lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Banyak sekali
bintang film, artis dan aktris, para seniman, di Mesir yang bertaubat di
tangannya. Ini mengakibatkan pemerintah Mesir merasa khawatir, kalau hal ini
berlangsung terus akan memberikan dampak buruk bagi industri perfilman Mesir,
yang merupakan salah satu sumber penghasilan utama setelah pariwisata. Artis
yang sebelumnya “terbuka” jadi berhijab, yang dulunya aktor jadi berdakwah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kini ia pun
secara rutin tampil di televisi. Penyampaian dakwahnya menyentuh akal dan hati.
Cara dakwahnya yang sejuk dan simpatik, pandangan-pandangannya yang cerdas dan
tajam, pembawaannya yang menarik hati, membuatnya semakin berpengaruh dari
waktu ke waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemunculan Habib
Ali di dunia dakwah membawa angin segar bagi kaum muslimin, terutama kalangan
Sunni. Cara dakwahnya berbeda dengan dakwah kalangan yang cenderung keras,
kasar, dan kering dari nilai-nilai ruhani, serta cenderung menyerang orang
lain, dan banyak menekankan pada model konflik ketimbang harmoni dengan
kalangan non-muslim. Bahkan mereka memandang masyarakat muslim sekarang sebagai
reinkarnasi dari masyarakat Jahiliyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Beberapa waktu
lalu koran Denmark kembali menampilkan kartun Nabi. Berbeda dengan reaksi sebagian
kalangan muslim yang penuh amarah dan tindak kekerasan di dalam menanggapinya,
Habib Ali Jufri dengan kesejukan hatinya serta ketajaman pandangan, pikiran,
akal, dan mata bathinnya telah melakukan serangkaian langkah yang bervisi jauh
ke depan. Ia berharap, langkah-langkahnya akan berdampak positif bagi kaum
muslimin, terutama yang tinggal di negara-negara Barat, serta akan
menguntungkan dakwah Islam di masa kini dan akan datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bukannya melihat
kasus ini sebagai ancaman dan bahaya terhadap Islam dan muslimin, Habib Ali
justru secara cerdas melihat hal ini sebagai peluang dakwah yang besar untuk
masuk ke negeri Eropa secara terbuka, untuk menjelaskan secara bebas tentang
Rasulullah SAW dan berdialog dengan penduduk serta kalangan pers di sana tentang
agama ini dan tentang fenomena muslimin. Singkatnya, ia justru melihat ini
sebagai peluang dakwah yang besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tentu saja cara
pandang Habib Ali juga disebabkan pemahamannya yang sangat dalam tentang
karakter masyarakat Barat. Salah satu karakter terbesar mereka adalah mempunyai
rasa ingin tahu yang besar, berpikir rasional, dan memiliki sikap siap
mendengarkan. Karakter-karakter umum ini, ditambah sorotan perhatian kepada
Rasulullah, merupakan peluang besar untuk memberikan penjelasan. Mereka ingin
tahu tentang Nabi SAW, berarti mereka dalam kondisi siap mendengarkan. Mereka
rasional, berarti siap untuk mendapatkan penjelasan yang logis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Apabila kita bisa
menjelaskan tentang Nabi SAW dan agama ini kepada mereka dengan cara yang
menyentuh akal dan hati mereka, maka kita justru akan bisa mengubah mereka.
Dari yang anti menjadi netral, yang netral menjadi pro, yang pro menjadi
muslim, yang antipati menjadi simpati, yang keras menjadi lembut, yang marah
menjadi dingin, yang acu menjadi penasaran. Sekaligus pula mencegah simpatisan
menjadi oposan, pro menjadi anti dan seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Karena karakter
masyarakat Barat yang terbuka, toleran, lebih bisa menerima keanekaragaman
budaya, maka peluang dakwah terbuka bebas. Inilah ranah ideal untuk dakwah
Islamiyah. Tentu saja ini bagi para da`i yang berfikiran terbuka, berakal lurus
dan tajam, cerdas memahami situasi kondisi, dan memiliki dada yang cukup lapang
dalam menerima tanggapan negatif, serta giat melakukan pendekatan yang
konstruktif dan positif, serta memiliki akhlak yang mulia. Di sinilah Habib Ali
Al-Jufri masuk dengan dakwahnya yang dialogis.<br />
<br />
<b>TERJALINNYA SILATURAHIM</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tentu saja untuk
berani melakukan dialog dengan pers Barat dibutuhkan kecerdasan dan keluasan
berpikir serta pemahaman atas pola berpikir masyarakat Barat. Habib Ali dan
para dai ini, selain sangat memahami masyarakat Barat, juga memiliki tim khusus
yang melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah dan mendetail tentang subyek
apa pun yang dibutuhkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ketika melihat
berbagai reaksi yang ada atas kasus kartun Nabi, Habib Ali menemukan satu
benang merah: semua kelompok dalam masyarakat Islam marah. Kemarahan yang
mencerminkan masih adanya sisa-sisa mahabbah kepada Nabi SAW ini bersifat
lintas madzhab, lintas thariqah, lintas jama’ah, bahkan lintas aqidah. Habib
Ali melihat ini sebagai peluang pula untuk menyatukan visi kaum muslimin dan
menyatukan barisan mereka. Kalau kaum muslimin tak bisa bersatu dalam madzhab,
thariqah, bahkan aqidah, mereka ternyata bisa disatukan dalam mahabbah dan
pembelaan terhadap Nabi SAW.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Langkah Habib Ali
tidak berhenti di sini. Ia membentuk sekelompok dai yang dikenal dengan akhlaqnya,
keterbukaan pikiran dan keluasan dadanya, serta kesiapannya untuk melakukan
dialog secara intensif dan bebas dengan masyarakat Barat. Kemudian ia bersama
kelompok dai ini mengadakan safari intensif keliling Eropa bertemu dengan
kalangan pers dan berbagai kalangan lainnya untuk memberikan penjelasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Habib Ali dan
para dai tersebut mengambil momen ini untuk memupuk cinta muslimin kepada
Rasulullah, untuk menghidupkan lagi tradisi-tradisi yang lama mati, dan untuk
mengajak muslim berakhlaq mulia sebagaimana akhlaq nabinya, sambil mengingatkan
kaum muslimin yang berdemo agar menjaga adab dan akhlaq Nabi. Ia juga menyeru
kepada kaum muslimin untuk memanfaatkan momen ini dengan menghadiahkan
buku-buku tentang Nabi Muhammad kepada para tetangga dan kawan-kawan mereka
yang non-muslim, serta untuk membuka topik untuk menjelaskan kepada mereka
tentang Rasulullah dan kedudukan beliau di lubuk hati kaum muslimin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Bukan hanya itu.
Ia pun memanfaatkan momen ini untuk menyatukan dai-dai sedunia dalam satu shaf
dan mempelopori berdirinya organisasi dai sedunia. Yang menarik, dalam semua
tindakan dan langkahnya ini, ia senantiasa menggandeng, berkoordinasi, dan
bermusyawarah serta melibatkan para ulama besar dunia, seperti Syaikh Muhammad
Sa`id Ramadhan Al-Buthi, Syaikh Ali Jum`ah (mufti Mesir), dan ulama-ulama besar
lainnya. Sehingga gerakan ini menjadi gerakan kolektif, milik bersama, bukan
milik Habib Ali saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebagai salah
satu dampak dari gerakan ini adalah terjalinnya silaturahim dan tersambungnya
komunikasi yang sebelumnya terputus atau kurang intensif di antara para ulama
dan dai muslimin karena mereka menjadi giat berkomunikasi lintas madzhab,
pemikiran, kecenderungan pribadi, bahkan lintas aqidah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Gerakan yang
dipelopori Habib Ali ternyata mampu mengikat sejumlah besar pemuka Islam dari
berbagai latar belakang yang berbeda ke dalam satu shaf lurus yang panjang
untuk bersama-sama menanggapi sebuah isu internasional dengan satu suara bulat
yang tidak terpecah-pecah. Kita berharap, ini tidak akan berakhir, bahkan
justru menjadi sebuah awal dari persatuan ulama dan dai-dai muslimin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhriDiecJBgZ-XJvw95FPkP5x1BY5shhCxQnP5zFw8lSCNyxw68yUpBQZMw1t3H_3XYr5ry_g5RMRP0s4LOVI62Rt_bid2L6RFInklf4t9CzdUJnXwWw80zKMZ4Y7g7YVfMWqL98500yC8/s1600/Habib+Ali+Al-Jufri+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="337" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhriDiecJBgZ-XJvw95FPkP5x1BY5shhCxQnP5zFw8lSCNyxw68yUpBQZMw1t3H_3XYr5ry_g5RMRP0s4LOVI62Rt_bid2L6RFInklf4t9CzdUJnXwWw80zKMZ4Y7g7YVfMWqL98500yC8/s400/Habib+Ali+Al-Jufri+3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWSqtnjtalVZcg1KpmwaL1dY-_7jaW11TsiIZjYUkyDoXDZ-tTEAMQUzURj5S6-KVdLCGl7jw5aUFLAVgza2ZOZ05lqdtuR9eqN6-chqPbhgWgVnGK9pAi3p4pJfUj2QjSbeorfcdqUPc/s1600/Habib+Ali+al-Jufri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWSqtnjtalVZcg1KpmwaL1dY-_7jaW11TsiIZjYUkyDoXDZ-tTEAMQUzURj5S6-KVdLCGl7jw5aUFLAVgza2ZOZ05lqdtuR9eqN6-chqPbhgWgVnGK9pAi3p4pJfUj2QjSbeorfcdqUPc/s400/Habib+Ali+al-Jufri.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-13591222481646006042015-11-29T07:57:00.000-08:002015-11-29T08:22:50.889-08:00Islam, Iran & Sains<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFOBU_m8yeFwb6tMuWY-2-gkqjtrr_XgexBJQTDyCkjEz-S_BPZq1XNj8ARf67Wi13ZuNY6ZSUGLTTHlkWDCUWLchO7xehJeg1xEAE4OqX1S-Z4S-mT78zYZOFAb6s9L2nXwjypKNZ-k/s1600/Iran+Army+Military+Parade.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFOBU_m8yeFwb6tMuWY-2-gkqjtrr_XgexBJQTDyCkjEz-S_BPZq1XNj8ARf67Wi13ZuNY6ZSUGLTTHlkWDCUWLchO7xehJeg1xEAE4OqX1S-Z4S-mT78zYZOFAb6s9L2nXwjypKNZ-k/s400/Iran+Army+Military+Parade.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam
Islam, sains tidak bisa lepas dari pandangan tauhid termasuk etika alias
moralitas. Akan terjadi split personality pada seorang saintis muslim jika
masih melihat konflik relasi agama dengan sains, yang mengakibatkan agama
menjadi sekuler (seperti terjadi pada kalangan muslim neoliberal ciptaan
Amerika di Indonesia yang kehilangan identitas dan kepercayaan diri mereka
kepada Islam, sementara di saat lain, kelompok Wahabi pun tak lebih pion Israel
dan Amerika karena para majikan dan para tokoh, ideologi & penyedia dana
mereka dikendalikan Israel dan Amerika).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Nah,
dalam hal demikian lah, dibutuhkan bingkai cara berpikir bahwa mengembangkan
sains bagian dari tugas agama. Ibn Haitham, Ar-Razi memandang tugas sains itu
sebagai tugas agama. Mengkaji alam pada akhirnya juga membaca manifestasi dan
kebesaran Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kita
lihat di Iran, setidaknya ada indikasi kuat yang mengarah ke hal yang demikian.
Sains berkembang di Iran. Informasi ini menjadi penting, karena biasanya kita
hanya mendapat informasi tentang Iran dari sisi Revolusi dan Teologi, dan kita
jarang melihat dari sisi Sains-nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dan
perlu ditegaskan sekali lagi, kita melihat hal ini dari sisi holistik,
pengembangan sains itu menjadi bagian dari perjuangan mandiri sebagai bangsa.
Penguasaan sains menjadi elemen niscaya menjadi bangsa yang mandiri. Tuntutan agama
Islam itu kan menjadi bangsa yang mandiri, tidak hanya semangat jihad khilafah
yang justru menjelma kejahatan itu, sembari tidak memperjuangkan jihad ilmu dan
sains.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Bagi
muslim yang ingin maju, sains justru menjadi elemen penting –di mana penguasaan
sains itu sendiri bagi Muslim Syi’ah Iran merupakan tuntutan agama. Islam
secara fitrah menuntut mengembangkan semua potensi termasuk Sains. Cara
berpikir monokausal itu melihat, hanya karena faktor kejepit Iran maju, atau
hanya karena faktor Revolusi, sains berkembang pesat, atau hanya melihat faktor
Iran punya modal budaya sejarah Sains.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Harusnya
kita pakai berpikir both and, menerima banyak faktor kondisional, contohnya:
kertas, udara, api itu elemen-elemen penyebab kertas terbakar. Sains maju di Iran,
karena kombinasi, faktor Revolusi, faktor “kejepit”, faktor modal sejarah
Sains, faktor tersedianya infrastruktur budaya dan sosio religi –yang dalam hal
ini haruslah diakui bersumber dari spirit Syi’ah Iran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di
sinilah, Sayid Ali Khamenei seringkali menyampaikan pesan tentang pentingnya
jihad ilmu –tidak seperti kaum Wahabi yang memahami jihad hanya sebagai
memerangi manusia atau memerangi non muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Contoh
lainnya adalah fatwa ulama Iran tentang kloning telah menjadikan ilmu kloning
berkembang pesat di Iran. Kalau teologinya tidak rasional itu nanti jadi
penghambat kemajuan Sains –seperti kondisi muslim kebanyakan dan apalagi di
negeri Indonesia, yang meski pahit haruslah kita akui masih tertinggal dalam
pencapaian sains. Alih-alih sejumlah kelompok muslim Indonesia malah menjadi
muslim neoliberal karbitan Amerika dan jadi pelayan kepentingan Amerika serta
kehilangan kemandirian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Begitu
pun, yang juga tak dapat diingkari, Fenomena Nuklir Iran yang sudah
beberapa tahun ini menjadi headline berita-berita dunia, dengan sendirinya
menjadi fondasi utama berbagai kemajuan para ilmuwan dalam negeri Iran. Dalam
hal ini, berbagai kemajuan dan aneka prestasi Iran selama tiga dekade ini,
sesekali dipamerkan juga ke dunia internasional. Keberhasilan di bidang nuklir
ini tentu juga merupakan salah satu indikator kemajuan sains di negara
tersebut. Namun ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya
bersikap obyektif, mereka masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para
ilmuwan Iran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tak
ketinggalan pula, para saintis di bidang teknologi nano pun mengalami kemajuan
pesat, sehingga teknologi yang rumit ini sekarang sudah banyak membantu
menciptakan berbagai komoditas alias produk-produk tekhnologi –utamanya
kesehatan. Kemudian di bidang lainnya, saintis Iran juga berhasil memanfaatkan
teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini
sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya.
Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuwan
Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tak
ragu lagi, prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang kedokteran,
khususnya dalam reproduksi sel punca tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sementara
itu, di bidang kedokteran ada penciptaan obat IMOD yang berfungsi untuk
meningkatkan fungsi ketahanan tubuh menghadapi virus AIDS. Sebagaimana
diberitakan situs-situs sains dan kedokteran, keampuhan obat ini bahkan telah
diakui oleh otoritas kedokteran dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Beberapa
waktu silam, misalnya, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat
baru Angi Pars, dimana obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit
diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Tentu
juga dalam bidang pertahahan, yang belakanngan ini semakin digalakkan
karena kebutuhan defense alias pertahanan diri, di mana Iran pun sudah menerima
alokasi berbagai kreasi saintis dalam negeri Iran, dari pesawat tak berawak,
kapal selam, berbagai jenis rudal, tank-tank perang, pesawat tempur, yang
kesemuanya diciptakan oleh sebagian besar ilmuwan Iran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Begitu
pun di bidang robotik, Iran juga tidak ketinggalan dengan Jepang dan Barat.
Kemudian teknologi Roket dan Satelit juga ikut andil dalam memajukan Iran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Mendapati
perkembangan yang demikian, Amerika dan kawan-kawan pun semakin jengkel dengan
kemajuan Iran tersebut, sampai kemudian muncul sanksi PBB yang disetujui Barat,
Eropa, dan mayoritas anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (mayoritas anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB ini diduga karena ditekan Barat agar mendukung
sanksi anti-Iran).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Namun,
seperti kita lihat, Iran tetap tegak dan bahkan semakin tegak, sekaligus
bermartabat. Dari madrasah manakah bangsa Iran ini belajar? Tak lain dari
Madrasah Karbala Imam Husain ‘alayhis-salam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0Aw6pv_MhgiibdpaOdHCEq8ETza7E-eEm3Kjh__2z1bGYPoyy_ZiabYMkaLlI-D4k0e3KZK8FPfsoLLcp92YN2hrYw4frpMYpnsqIjWhgUg68P5ad4gUHnCsOqoe1ntKOoq-x2nDjcQ/s1600/Iran+Flying+Boats.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK0Aw6pv_MhgiibdpaOdHCEq8ETza7E-eEm3Kjh__2z1bGYPoyy_ZiabYMkaLlI-D4k0e3KZK8FPfsoLLcp92YN2hrYw4frpMYpnsqIjWhgUg68P5ad4gUHnCsOqoe1ntKOoq-x2nDjcQ/s400/Iran+Flying+Boats.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxt0z4ZB3J5diOLPVh57btE6wF92UiwcvfgboKUSBE94wClULjDiqjatfB-mJ7amBGod0d5XgGJhUfpryR-TJDD9UZTA0q4QxiQh_dd7MuI7V0plLGcjNpFs0nJtDttdQvR1yu9nLHHG8/s1600/Iran+Military+Parade.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxt0z4ZB3J5diOLPVh57btE6wF92UiwcvfgboKUSBE94wClULjDiqjatfB-mJ7amBGod0d5XgGJhUfpryR-TJDD9UZTA0q4QxiQh_dd7MuI7V0plLGcjNpFs0nJtDttdQvR1yu9nLHHG8/s400/Iran+Military+Parade.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="text" style="background: rgba(0, 0, 0, 0.6); border: 0px; box-sizing: border-box; color: white; font-family: HelveticaNeue, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 1.3em; line-height: 1.4; margin: 0px; padding: 0px 0px 5px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<div class="fix-wrap" style="-webkit-box-flex: 1; background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Iranian soldiers attend the National Army Day military parade in Tehran, Iran on April 18, 2014.</span></div>
</div>
<span style="font-size: 12.0pt;"></span><br />
<div class="footer" style="background: rgba(0, 0, 0, 0.6); border: 0px; bottom: 0px; box-sizing: border-box; color: white; font-family: HelveticaNeue, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 9.6px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 40px);">
<div class="credit" style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 0.9em; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #999999; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">April 18, 2014</span><span class="spacer" style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #999999; margin: 0px 5px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">| </span><a href="http://www.gettyimages.com/galleries/photographers/anadolu_agency" ng-click="$event.stopPropagation()" style="-webkit-tap-highlight-color: rgb(76, 183, 255); background: transparent; box-sizing: border-box; color: #999999; font-size: 10.8px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Credit: Anadolu Agenc</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdwjMlVQ7yq0kTIIGzuMLNI1Q6zlhnHbBK6ZZ5h9MaRKpwiZmpr-aDYcZU_2bPLzyzXYgHvxfbq2lIKenbZZVG2QMXrdRYt81pPYCBC4mb4_r5x2PQqV25G8yER_0xhz4Cx7YvzkhubYc/s1600/Mahmoud+Ahmadinejad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdwjMlVQ7yq0kTIIGzuMLNI1Q6zlhnHbBK6ZZ5h9MaRKpwiZmpr-aDYcZU_2bPLzyzXYgHvxfbq2lIKenbZZVG2QMXrdRYt81pPYCBC4mb4_r5x2PQqV25G8yER_0xhz4Cx7YvzkhubYc/s400/Mahmoud+Ahmadinejad.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, 'Arial Unicode MS', sans-serif; font-size: 10px; line-height: 13px; text-align: left;">Iranian President Mahmoud Ahmadinejad, center, waves to well wishers from his car, during an annual rally commemorating the anniversary of the 1979 Islamic revolution, which toppled the late pro-U.S. Shah, Tehran, February 10, 2013.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD4hkLrg7NxEMBx60EvRg7oCxqKFOk8JbBDGx6EQmkLwqFXk6-BZU-vYs50RLMgRyG4yqlyBk6BzfL1ZG3EnZetdQsXXSZmN4ecCJC5cOXax1bKnd8rPXECY4apvJf6RMV_dlzuWadkHw/s1600/Putin+and+Ahmadinejad+in+Teheran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD4hkLrg7NxEMBx60EvRg7oCxqKFOk8JbBDGx6EQmkLwqFXk6-BZU-vYs50RLMgRyG4yqlyBk6BzfL1ZG3EnZetdQsXXSZmN4ecCJC5cOXax1bKnd8rPXECY4apvJf6RMV_dlzuWadkHw/s400/Putin+and+Ahmadinejad+in+Teheran.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: #f1f1f1; color: #888888; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Putin and Ahmadinejad in Tehran</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfmMkQ_qn2mEUQ7nuLtWRseOd_wE-SoBDy3VXSXDcx0RfNXBxRyXvhfyw5XMluiehu_iTnce-gD_QPeONNjx9Qq1pjU9a_Mx5CGi1_IEGNWkNo3EAUEd1OFDTnHi8x80xQtoHkaSZqgjk/s1600/Putin+and+Ahmadinejad+in+Teheran+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfmMkQ_qn2mEUQ7nuLtWRseOd_wE-SoBDy3VXSXDcx0RfNXBxRyXvhfyw5XMluiehu_iTnce-gD_QPeONNjx9Qq1pjU9a_Mx5CGi1_IEGNWkNo3EAUEd1OFDTnHi8x80xQtoHkaSZqgjk/s400/Putin+and+Ahmadinejad+in+Teheran+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="npPhotoCredit" style="background-color: #333333; color: #cccccc; float: right; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, sans-serif; font-size: 9px !important; line-height: 12px; margin: 1px 0px 0px; padding: 0px 0px 0px 4px; text-align: start;">files</span><span class="npPhotoCaption" style="background-color: #333333; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, sans-serif; font-size: 11px !important; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">Iranian President Mahmoud Ahmadinejad, right, walks with then-Russian president Vladimir Putin past Iran’s foreign ministry building, decorated with sculptures of Iranian soldiers from ancient imperial Persia. </span><span style="background-color: #333333; color: #cccccc; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, sans-serif; font-size: 9px; line-height: 12px; text-align: left;">BEHROUZ MEHRI / AFP / Getty Images</span></div>
<div class="credit" style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 0.9em; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-54231363645487486932015-11-21T02:05:00.002-08:002015-11-21T02:05:52.015-08:00Film Muhammad Messenger of God, Pesan Damai Islam dari Iran <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVHFwdNmrIYKB38SAAOJrDm9a75NQSxzYOd7DxjL5wjkW9wPLSZRON6x5MJmN3QhwiebeZoscfzeMNWV_nC0P63PhRbPg8ZCBykyv3oWMq_2n4Bu2cSmZb-rjwMoaOW1nYfM4vZjxeD4E/s1600/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVHFwdNmrIYKB38SAAOJrDm9a75NQSxzYOd7DxjL5wjkW9wPLSZRON6x5MJmN3QhwiebeZoscfzeMNWV_nC0P63PhRbPg8ZCBykyv3oWMq_2n4Bu2cSmZb-rjwMoaOW1nYfM4vZjxeD4E/s400/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh
<b>Afifah Ahmad</b> (penulis & travelog)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Malam
itu, <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Muhammad</span></strong> kecil tak dapat
memejamkan mata, lantaran suara rintihan para budak yang kehausan. Tangan kaki
dirantai, sementara pakaian mereka kumal dan tubuh menggigil. Muhammad yang tak
kuasa menyaksikan pemandangan itu menghabiskan malamnya dengan mengisi gerabah
air dan menuangkannya ke dalam mulut-mulut kering mereka. Dari balik tabir
tenda, <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aminah</span></strong>, sang bunda, menyaksikan
dengan mata berkaca-kaca.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di
bagian lain, terlihat saat Muhammad yang mulai beranjak remaja tengah
menggembalakan kambing-kambing di padang sabana. Suara gaduh pertengkaran
perempuan dan laki-laki menggelisahkannya. Berjalanlah ia mendekati arah suara.
Ternyata, mereka pasangan suami istri yang sedang meributkan kelahiran bayi
perempuan. Si ayah yang merasa itu aib ingin menguburkan bayi hidup-hidup,
namun sang Ibu yang susah payah mengandung dan melahirkannya tak rela dengan
perbuatan si suami. Muhammad datang menggendong bayi perempuan cantik yang
hampir di kubur hidup-hidup. Dengan lemah lembut, ia menunjukkan kepada si ayah
betapa cantik bayi perempuannya itu. Ajaib, amarah lelaki itu mulai
mereda.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dua
potongan film <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Muhammad Rasulullah"</span></em> (<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Muhammad: The Messenger of God"</span></em>) ini, seperti
mewakili janji <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Majid Majidi</span></strong>, sang
sutradara, untuk menampilkan kehidupan Rasulullah yang welas asih. Delapan
tahun lalu, ia terluka oleh penayangan film yang menghina <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong> di Denmark. Ia pun tak memenuhi
undangan festival film di kota itu, karena penghormatannya kepada baginda Nabi.
Di tahun yang sama, ia berjanji untuk membuat film sisi kehidupan <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong> yang tak banyak diketahui kaum Barat.
Setelah melakukan riset selama tiga tahun melalui berbagai sumber sejarah, baik
dari kalangan Sunni maupun Syiah, serta empat tahun pengambilan gambar, film
ini akhirnya bisa dinikmati masyarakat luas.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sebulan
setelah penayangan perdana di bioskop-bioskop Teheran pada 26 Agustus lalu,
Film <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Muhammad Rasulullah"</span></em> (<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">"Muhammad: The Messenger of God"</span></em>) masih
diserbu oleh ribuan penonton. Saya sendiri terpaksa harus datang dua kali ke
bioskop Kourosh. Malam pertama, setelah mengantri cukup panjang, saya harus
pulang dengan tangan kosong karena hanya tersisa tiket yang tayang jam 12
malam. Sementara durasi film hampir 3 jam. Terbayang, bisa-bisa saya tidur di
bioskop. Untunglah, beberapa hari kemudian saya mendapat tiket dengan membeli
secara <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">online</span></em>. Jam di ponsel saya
menunjukkan angka 20.20 saat film tentang <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong>
mulai tayang di gedung teater 10 Kourosh.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Film
tentang <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong> ini termasuk
salah satu film relijius dengan kemasan sekelas Hollywood. Di beberapa bagian
kita akan melihat perpaduan gambar dan musik yang luar bisa, seperti saat
penyerangan pasukan Gajah ke kota Mekkah, saat melukiskan suasana khidmat
kelahiran Nabi Muhammad, atau episode menjelang akhir, saat para sahabat
berjalan membawa lampu-lampu tempel dengan latar suara wahyu dari langit.
Benar-benar membawa emosi kita seolah masuk dan menjadi bagian dari potongan
film itu.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Majid Majidi</span></strong><span style="font-size: 12.0pt;"> tidak bekerja sendiri, ia menggandeng beberapa sineas
internasional yang pernah memenangkan Academy award dan Oscar seperti, Vittorio
Storaro dan AR Rahman sebagai sinematografer dan penata musik. Tempat
pengambilan gambar juga dibangun khusus selama hampir satu tahun. Kota Mekkah
dan Madinah buatan itu benar-benar terlihat seperti di kawasan jazirah Arabia,
padahal lokasinya di wilayah Iran, dekat jalan tol antara Teheran-Qom. Film ini
diperkirakan menelan biaya sekitar US$40 juta (Rp560 miliar lebih) sekaligus
menjadi film termahal dalam sejarah Iran.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di
sisi lain membuat film dengan latar sejarah Nabi memang tidak mudah.
Adegan-adegan dalam film akan dengan mudah tertebak oleh penonton. Apalagi,
film ini merupakan satu bagian dari trilogi film Nabi Muhammad yang hanya
menampilkan kisah kanak-kanak Nabi hingga remaja. Ini merupakan tantangan
tersendiri bagi sutradara. Namun, <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Majid Majidi</span></strong>
menyiasatinya dengan membuat alur <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">flashback</span></em>. Film diawali
dengan makar kaum Quraisy yang ingin mendesak <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Abu
Thalib</span></strong> agar berpihak pada mereka dalam peristiwa pemboikotan
ekonomi di Syi’ib. Di tengah kegalauan itulah <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Abu
Thalib</span></strong>, yang diperankan oleh <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Mehdi
Pakdel</span></strong>, teringat berbagai mukjizat Nabi sebelum kelahiran
hingga masa remaja.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Potongan-potongan
kehidupan <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong> kecil pun
mengalir dalam layar, sejak kehadiran sosok <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Halimah
Sadiyah</span></strong> yang sangat signifikan dalam sejarah sampai ramalan
sang pendeta Buhaira Kristen tentang kenabian beliau. Bahkan, berbagai ekspresi
kesedihan maupun kebahagiaan <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Aminah</span></strong> yang sulit kita
resapi saat membaca buku sejarah, tergambar secara utuh dalam film ini. Atau
bagaimana welas asih yang ditunjukkan oleh kakek beliau, <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Abdul Muthalib</span></strong>, bisa kita rasakan secara jelas.
Sulit mendeskripsikan potongan-potongan ini kecuali Anda menyaksikannya sendiri.
Munculnya, <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Samuel</span></strong>, tokoh antagonis yang
selalu berusaha memburu Nabi sejak beliau baru dilahirkan, menambah seru film
ini. Bagaimana petualangan dan akhir cerita <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Samuel</span></strong>?</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dari
seluruh bagian film, saya menangkap pesan humanistik menjadi benang merah yang
merekatkan episode demi episode. Dan memang begitulah kehidupan nyata Nabi yang
kerap disalahpahami oleh media Barat. Sejak kecil Nabi telah memiliki rasa
empati yang dalam agar kelak saat diangkat menjadi Nabi mampu memimpin umat
dengan cinta, menjadi pelindung dan rahmat bagi seluruh alam.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sayangnya,
film yang memiliki pesan dalam ini, sejak awal telah mendapat sambutan buruk
dari berbagai kalangan, terutama para ulama konservatif di beberapa negara
Arab. Di antara alasan yang kerap dilontarkan adalah munculnya sosok <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Nabi Muhammad</span></strong> dalam film itu, dianggap mengurangi
kesakralan Nabi. Walaupun sebenarnya, kekhawatiran itu tidak terlalu mendasar,
karena meskipun sosok kanak-kanak Nabi ditampilkan, hanya tampak belakang dan
samping, sementara bagian muka tetap tidak diperlihatkan. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vB7hYABP7j4DzxSaTGNGVV06wYodibk-Pxxxptd0Spv8-waEAPAJWdJTWnO8lJCb2D6UBEdBpuQBcI6WRSyzyNeMv2Uu-RKd4eEjn1ASqs2vrqec6QR_Yfqimpgv8Il3-7mWrsJfJKs/s1600/Majid+Majidi+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vB7hYABP7j4DzxSaTGNGVV06wYodibk-Pxxxptd0Spv8-waEAPAJWdJTWnO8lJCb2D6UBEdBpuQBcI6WRSyzyNeMv2Uu-RKd4eEjn1ASqs2vrqec6QR_Yfqimpgv8Il3-7mWrsJfJKs/s400/Majid+Majidi+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQMus60A0CDiQ1zjdYEmFQ_DCsde-_0z91L0fp8OLFd2Fe5k7tzP6tVKLQ6-bxFPu6UbJfcpwVxF676ySwLxq1Ftz5KPbMY_DAGGXvpdfzWBP16O9S95kTIUSOG9ygNdehMdmu-X7uRvs/s1600/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQMus60A0CDiQ1zjdYEmFQ_DCsde-_0z91L0fp8OLFd2Fe5k7tzP6tVKLQ6-bxFPu6UbJfcpwVxF676ySwLxq1Ftz5KPbMY_DAGGXvpdfzWBP16O9S95kTIUSOG9ygNdehMdmu-X7uRvs/s400/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPAvxPyOe6WbidNpHLR9FjZqUONHWLrT6UfHqH6qN2x5voZmlVVXqwZzWiF-kaWCCHt_kuV4iVHMLmoK_1N6OTzG5nAstCRBh7Ea7_NWlwr8GNL29IcInLDhB9X9b27uxzxU7kn6t1I-k/s1600/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPAvxPyOe6WbidNpHLR9FjZqUONHWLrT6UfHqH6qN2x5voZmlVVXqwZzWiF-kaWCCHt_kuV4iVHMLmoK_1N6OTzG5nAstCRBh7Ea7_NWlwr8GNL29IcInLDhB9X9b27uxzxU7kn6t1I-k/s400/Majid+Majidi+Muhammad+Messenger+of+God+3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidm3eTip42SueXzb_GAo5WdApzS9fTj9g7UEFXy-BeQPfDYGWkTymDi4pJqzHGy8jIpR2adevW3ZU258_V3AmKgLNFM44cHJbyCTn-KkGjjKrbWbwneWWAXUwKd43ww9izd8UFqlby-GI/s1600/Majid+Majidi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidm3eTip42SueXzb_GAo5WdApzS9fTj9g7UEFXy-BeQPfDYGWkTymDi4pJqzHGy8jIpR2adevW3ZU258_V3AmKgLNFM44cHJbyCTn-KkGjjKrbWbwneWWAXUwKd43ww9izd8UFqlby-GI/s400/Majid+Majidi.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-44793262080257406672015-11-18T05:45:00.003-08:002015-11-18T05:56:08.071-08:00Sejarah Menurut Ayatullah Murtadha Mutahhari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBvXBNIFrXn8gVqwCi9HlmNrspNqK3SDaFIZypkexA42-1PY0p_YvQuBN2ZpwxVs7SmsZwjJ9MkboCtMDPteSImsR03D7qqs0cNNGtxX6LTFY8pjZZhqLmBd8PyEpXyEsyS0ZWJF0HjA8/s1600/Muthahhari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBvXBNIFrXn8gVqwCi9HlmNrspNqK3SDaFIZypkexA42-1PY0p_YvQuBN2ZpwxVs7SmsZwjJ9MkboCtMDPteSImsR03D7qqs0cNNGtxX6LTFY8pjZZhqLmBd8PyEpXyEsyS0ZWJF0HjA8/s1600/Muthahhari.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-size: 12pt;">Menurut
Ayatullah Murtadha Mutahhari, sejarah dapat didefinisikan dalam tiga cara
yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">[1]</span></b><span style="background: white; font-size: 12pt;"> Pengetahuan tentang kejadian-kejadian,
peristiwa-peristiwa, dan keadaan-keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam
kaitannya dengan kejadian-kejadian masa kini. Pengertian tersebut meliputi
empat hal, yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">SATU: Sejarah merupakan pengetahuan tentang sesuatu berupa pengetahuan
tentang rangkaian episode pribadi atau individu, bukan merupakan pengetahuan
tentang serangkaian hukum dan hubungan umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">DUA: Sejarah merupakan suatu telaah atas riwayat-riwayat dan
tradisi-tradisi, bukan merupakan disiplin rasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TIGA: Sejarah merupakan pengetahuan tentang mengada (being), bukan
pengetahuan tentang menjadi (becoming).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">EMPAT: Sejarah berhubungan dengan masa lampau, bukan masa kini. Tipe
sejarah ini menurut Mutahhari disebut sebagai sejarah tradisional (tarikh
naqli) atau sejarah yang ditransmisikan (transmitted history).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-size: 12pt; text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><span style="background: white;">[2]</span></b><span style="background: white; font-size: 12pt;"> Sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum
yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui
penyelidikan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau. Sejarah dalam
pengertian ini menurut Mutahhari disebut sebagai sejarah ilmiah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><b style="font-size: 12pt;"><span style="background: white;">[3]</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"> Filsafat sejarah (kesejarahan) didasarkan pada
pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat bergerak
dari satu tahap ke tahap yang lain. Filsafat sejarah membahas tentang
hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, filsafat
sejarah adalah ilmu tentang proses menjadinya (becoming) masyarakat, bukan
hanya tentang maujudnya (being) saja.</span></b></div>
<b style="font-size: 12pt;">
</b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><b style="font-size: 12pt;">FILSAFAT SEJARAH MENURUT MURTADHA MUTAHHARI</b></b></div>
<b style="font-size: 12pt;">
</b>
<b style="font-size: 12pt;"></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><b style="font-size: 12pt;"><span style="background: white;">[1] Filsafat Sejarah</span></b></b></div>
<b style="font-size: 12pt;">
</b>
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">Filsafat sejarah bersifat rasional</span><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;"> </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">('aqli)</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">, bukan tradisional</span><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;"> </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">(naqli)</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">. Filsafat sejarah merupakan pengetahuan tentang
menjadinya masyarakat, bukan tentang maujudnya. Namun perlu dicatat, bahwa
penggunaan atau pemakaian istilah 'filsafat sejarah', hendaknya tidak semata
diartikan bahwa filsafat sejarah hanya berhubungan dengan masa lampau.
Sebaliknya, filsafat sejarah merupakan telaah tentang arus menerus yang berasal
dari masa lampau dan terus mengalir menuju masa mendatang. Waktu, dalam
menelaah tipe masalah ini, tidak boleh dianggap hanya sebagai suatu bejana
(yang diisi oleh kenyataan sejarah), tetapi harus pula dipandang sebagai salah
satu dimensi kenyataan ini.</span><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;"> </span></div>
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><b style="font-size: 12pt;"><span style="background: white;">[2] Sejarah Ilmiah</span> </b></b></div>
<b style="font-size: 12pt;">
</b>
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;">Sejarah ilmiah didasarkan pada sejarah
tradisional. Sejarah tradisional memberikan bahan untuk laboratorium sejarah
ilmiah. Dengan demikian, pertama, harus diselidiki dengan sempurna apakah
kandungan sejarah tradisional itu otentik dan dapat dipercaya. Apabila tidak
dapat dipercaya, maka seluruh penelitian dan kesimpulan ilmiah atas hukum-hukum
yang menguasai masyarakat-masyarakat masa lampau akan sia-sia dan tidak
bermakna.</span></span></div>
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt;">Apabila
sejarah tradisional itu dapat dipercaya, dan bahwa hakikat dan kepribadian
masyarakat itu tak tergantung pada individu, maka penyimpulan atas hukum-hukum
umum peristiwa-peristiwa dan episode-episode sejarah akan bergantung pada
hipotesis bahwa hukum sebab-akibat atau ketentuan sebab-akibat, menguasai
lingkup kegiatan manusia.</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-size: 12pt;"><b style="font-size: 12pt;"><span style="background: white;">[3] Filsafat Sejarah Islam</span></b><span style="font-size: 12pt;"> </span></b></div>
<b style="font-size: 12pt;">
</b>
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">Menurut Mutahhari untuk mengetahui pandangan
suatu aliran pemikiran mengenai sifat sejarah, bisa digunakan ukuran tertentu
yang dapat membantu, sehingga dapat memastikan pendekatannya terhadap berbagai
gerakan sejarah dan peristiwa. Untuk itu, ia mengajukan beberapa ukuran yang
dipandang tepat untuk telaah tersebut. Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa
nasib manusia tidak pernah berubah kecuali apabila ia mengubah sikap mental dan
keruhaniannya (Al-Quran, 13:11). Menurut Muthahhari, ayat ini dengan jelas
menafikan teori determinisme ekonomi sejarah.</span><span style="background-color: transparent; font-size: 12pt;"> </span></span></div>
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-size: 12pt;">
</span>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">[4] Gerak atau Dinamika Sejarah</span></b><span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="font-size: 12pt; text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt;">Dalam buku-buku filsafat sejarah,
masalah-masalah dinamika sejarah dan faktor-faktor penggerak yang menyebabkan
gerak maju masyarakat biasanya dirumuskan dalam suatu cara pemikiran tertentu.
Beberapa teori yang berkaitan dengan gerak sejarah (menurut Muthahhari) adalah:</span><span style="font-size: 12pt;"> </span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI RASIAL<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut teori ini, ras-ras tertentu merupakan penyebab utama kemajuan
sejarah. Beberapa ras mampu menciptakan budaya dan peradaban, sedang ras lain
tidak memiliki bakat semacam itu. Beberapa ras memberikan sumbangan kepada ilmu
pengetahuan, falsafah, kesenian, keterampilan, dan moralitas, sementara ras-ras
lainnya hanya merupakan konsumen produk-produk ras-ras tertentu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI GEOGRAFIS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut teori ini, faktor utama penyebab terciptanya perbedaan dan
budaya serta perkembangan industri ialah lingkungan fisik. Perangai-perangai
moderat dan pikiran-pikiran kuat berkembang di kawasan-kawasan beriklim sedang.
Pada permulaan bukunya, Al-Qanun, Ibn Sina membahas secara terinci pengaruh
faktor lingkungan fisik atas ragam pemikiran, rasa, dan segi-segi kejiwaan
lainnya dari kepribadian manusia.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI PERANAN JENIUS DAN PAHLAWAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut teori ini, seluruh perubahan dan perkembangan ilmiah, politik,
teknologi, dan moral sepanjang sejarah ditimbulkan oleh orang-orang jenius.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI EKONOMI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut teori ini, ekonomi merupakan faktor penggerak sejarah. Semua
ragam masyarakat dan sejarah setiap bangsa, termasuk segi-segi budaya, agama,
politik, militer, dan masyarakat, mencerminkan ragam dan hubungan-hubungan
produksi suatu masyarakat. Perubahan apa pun dalam dasar ekonomi suatu
masyarakat, secara keseluruhan, mengubahnya dan membawanya maju (progress). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI KEAGAMAAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut teori ini, semua kejadian di dunia berasal dari Tuhan dan
ditentukan oleh kebijaksanaan sempurna Tuhan. Segala evolusi dan perubahan yang
terjadi dalam sejarah merupakan perwujudan-perwujudan kehendak Tuhan dan
Kebijaksanaan Sempurna Tuhan. Jadi, penggerak dan pengubah sejarah ialah
Kehendak Tuhan. Drama sejarah ditulis dan diarahkan oleh Kehendak Tuhan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut Mutahhari, kebanyakan teori tidak berhubungan secara memadai
dengan sebab penggerak sejarah. Misal, teori rasial merupakan hipotesis
sosiologi yang dapat dikemukakan dalam hubungan dengan masalah apakah semua ras
memiliki jenis-jenis bakat turunan yang sama dan pada tingkat yang sama.
Demikian juga dengan teori geografi, hal ini bermanfaat dalam konteks
sosiologis mengenai peranan lingkungan kawasan dalam perkembangan
kemampuan-kemampuan pikir, budaya, susila, dan kejiwaan manusia. Menurut teori
ini, gerakan sejarah terbatas pada manusia suatu kawasan tertentu, pada kawasan
lainnya kehidupan tetap statis dan tidak berubah sebagaimana kehidupan hewan.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">TEORI ALAM<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Ada teori ketiga yang dapat disebut 'teori sifat manusia'. Menurut
teori ini, manusia memiliki sifat-sifat melekat tertentu, yang bertanggung
jawab atas watak evolusioner kehidupan masyarakat. Salah satu sifat semacam itu
ialah kemampuan mengumpulkan dan menyimpan pengalaman-pengalaman hidup. Segala
yang telah diperoleh melalui pengalaman disimpan sehingga menjadi dasar bagi
pengalaman-pengalaman selanjutnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Sifat kedua manusia adalah kemampuannya untuk belajar lisan dan
tulisan. Pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang telah dicapai orang lain
dikomunikasikan melalui lisan dan tulisan. Sifat ketiga manusia adalah bahwa ia
mampu bernalar dan mencipta. Sifat ketiga ini membuatnya mampu mencipta dan
menemukan, yang merupakan perwujudan dari daya ciptanya. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmlqHhiRn8UcwyQcEIlFrp0Ewr9VZ_vkez0wFqqejQJmECe3z2SyyHQ5QzKD4S_mdQSULb8ym_vgIGRLg7HTwTCFXreATZjFMwozLRYplMPrIOlfiuWhTNGkDZjuDFC0yvt1-Ls7kO3pE/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmlqHhiRn8UcwyQcEIlFrp0Ewr9VZ_vkez0wFqqejQJmECe3z2SyyHQ5QzKD4S_mdQSULb8ym_vgIGRLg7HTwTCFXreATZjFMwozLRYplMPrIOlfiuWhTNGkDZjuDFC0yvt1-Ls7kO3pE/s400/Kristen+Ortodoks+Rusia+2.jpg" width="278" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPI-NVDNBYDlrbs_dPMWlA84Adibf_L-Fa_NjJ4zhUfLrhOg81s_G8zIPmDkIEYODEi7Sgf8BtqRcZZA35m0_OQAzKETKxGIzmQGwqgTrI6DKW6_IIAMqVpVDr_pB1jk85usTcyFkjt4/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPI-NVDNBYDlrbs_dPMWlA84Adibf_L-Fa_NjJ4zhUfLrhOg81s_G8zIPmDkIEYODEi7Sgf8BtqRcZZA35m0_OQAzKETKxGIzmQGwqgTrI6DKW6_IIAMqVpVDr_pB1jk85usTcyFkjt4/s320/Kristen+Ortodoks+Rusia+3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe9OyaGoWmci1K2jr89ZGZzr9TYSCifm_Wzf7lwJ25g8ImJR400QgcKL126sYXVNelYw-sGNYO-thzLwcajVIMEpsy6cRaqwZaJTt6ab0FG66PpWmUhSXYWGj-P-J3grfyMHiAFosTCWY/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe9OyaGoWmci1K2jr89ZGZzr9TYSCifm_Wzf7lwJ25g8ImJR400QgcKL126sYXVNelYw-sGNYO-thzLwcajVIMEpsy6cRaqwZaJTt6ab0FG66PpWmUhSXYWGj-P-J3grfyMHiAFosTCWY/s400/Kristen+Ortodoks+Rusia.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdlTR0pux47eKy9M0g0kxCmDymhBS-e0QF99sR8bVtsQn79huM6819C9QCzrOE3Mc6JvV94EF81FVGVpAsQLzD-mjg_Y-ZvxEso_VXPhcT5EDTYg6euEe-78L-vfsb5B2va05XxbhmYnU/s1600/Puisi+Sungai+Sulaiman+Djaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdlTR0pux47eKy9M0g0kxCmDymhBS-e0QF99sR8bVtsQn79huM6819C9QCzrOE3Mc6JvV94EF81FVGVpAsQLzD-mjg_Y-ZvxEso_VXPhcT5EDTYg6euEe-78L-vfsb5B2va05XxbhmYnU/s320/Puisi+Sungai+Sulaiman+Djaya.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN1wkAtu-PSXCtUsFtHlitXUgJwgZBvC0Ty-1HEoMbG8RPKPvEuW9QNxCrwrjh33kDXtZxfqra7Jm5s9hk8QHLWkLq6mnf_LSQwcaUEh7OOK5KTK9xHwGAPP5hPIXf_69Z2L9qCGrAzMg/s1600/Muslim+Syi%2527ah+Afghanistan+di+Yunani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN1wkAtu-PSXCtUsFtHlitXUgJwgZBvC0Ty-1HEoMbG8RPKPvEuW9QNxCrwrjh33kDXtZxfqra7Jm5s9hk8QHLWkLq6mnf_LSQwcaUEh7OOK5KTK9xHwGAPP5hPIXf_69Z2L9qCGrAzMg/s320/Muslim+Syi%2527ah+Afghanistan+di+Yunani.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
</div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-64758639998187075182015-11-13T01:32:00.001-08:002015-11-13T01:32:05.077-08:00Ajaran Sosial Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad (as) dalam Risalatul Huquq<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinyVPMFRYpDVWOqEtujctzrKfBSwedsp3rI3ME1Vrhn_7Q1CdTeDY3d-4FnSCNoVjaEr9-JJQNc04z26T9QyfcJFxwP8gt6QQa9ddG9JAslHuS_gR4iOKf0XTNMbnJo96G92Xla3u2hnM/s1600/Risalatul+Huquq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinyVPMFRYpDVWOqEtujctzrKfBSwedsp3rI3ME1Vrhn_7Q1CdTeDY3d-4FnSCNoVjaEr9-JJQNc04z26T9QyfcJFxwP8gt6QQa9ddG9JAslHuS_gR4iOKf0XTNMbnJo96G92Xla3u2hnM/s1600/Risalatul+Huquq.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Dalam perspektif Islam, hubungan di antara manusia harus tercipta dengan
landasan ketulusan dan kejujuran tanpa ada noda tipu daya dan kecurangan.
Pergaulan yang baik akan melahirkan keamanan dan ketenangan hati, sementara
penyalahgunaan kepercayaan akan memicu kemerosotan akhlak dan menimbulkan
banyak dilema sosial lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Menurut para ahli, kemunduran dan dekandensi akhlak di tengah masyarakat
biasanya disebabkan oleh kesalahan individu yang lantas menemukan bentuknya
dalam hubungan sosial. Fenomena itu secara perlahan akan menggerus tatanan
sosial dan membawanya ke arah penyimpangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Untuk mempererat hubungan di antara manusia, agama menganjurkan kita untuk
berbuat baik kepada sejumlah kelompok, diantaranya tetangga. Berbuat baik
kepada tetangga sangat berkesan dalam menciptakan ketenangan dan mendatangkan
rasa aman bagi anggota keluarga. Limpahan berkah akan datang ketika orang-orang
yang bertetangga menjalin hubungan yang baik di antara mereka. Salah satu
berkahnya adalah kian menguatnya jiwa kebersamaan dan rasa saling menolong
untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat. Hal itu akan menimbulkan
kesan yang baik pada jiwa dan memperpanjang usia. Tetangga yang baik adalah
nikmat Ilahi yang sangat berharga. Hati akan tertambat saat hubungan antartetangga
terbina dengan penuh kasih sayang. Karena itu, Islam menekankan hubungan baik
ini. Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata, “<i><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #373737; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Tetangga
yang baik akan memakmurkan negeri dan memperpanjang usia.</span></i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Bersikap baik, menolong kala diperlukan, mengunjungi saat sakit,
mengulurkan bantuan keuangan dan berbagi rasa, adalah tanda-tanda bagi hubungan
cinta sesama di antara manusia dan tugas yang diemban masing-masing orang
terhadap tetangganya. Rasulullah Saw dalam sebuah hadisnya bersabda, bahwa
banyak sekali perintah Allah untuk menjaga hak tetangga sampai-sampai muncul
anggapan bahwa tetangga akan saling mewarisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Dalam sebuah hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda, “<i><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #373737; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berbuat
baik kepada tetangganya.</span></i>” Berbuat baik dalam hadis itu memiliki
makna yang luas. Menurut beliau, seseorang yang ingin meninggikan atap rumahnya
supaya meminta persetujuan tetangganya agar peninggian atap rumah itu tidak
menghalangi tiupan angin atau masuknya cahaya ke dalam rumah tetangganya. Jika
tetangga mendapat suatu anugerah hendaknya ia datang untuk mengucapkan selamat.
Ucapan itu akan menyenangkan hati tetangganya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad (as) dalam Risalatul Huquq menyebutkan
beberapa hak bagi tetangga. Beliau mengatakan, “<i><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #373737; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Hak
tetangga adalah hendaknya engkau menjadi penjaga baginya saat ia tidak ada.
Saat ia ada hendaknya engkau menghormatinya dan membantunya dalam semua hal.
Jangan memata-matainya untuk mengetahui rahasia dan kejelekannya. Jika
mengetahui keburukannya maka jadilah engkau benteng atau tabir yang
menutupinya. Jangan engkau dengarkan kata-kata yang menyudutkannya. Jangan
biarkan ia sendirian mengatasi kesulitan. Janganlah iri saat melihat ia
mendapat kesenangan. Maafkanlah jika ia melakukan kesalahan. Perlakukanlah ia
dengan lemah lembut meski ia melakukan tindakan bodoh terhadap dirimu. Jangan
pernah engkau mencemoohnya dengan kata-kata. Dan perlakukanlah ia dengan
penghormatan.</span></i>”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Sejatinya, gesekan adalah satu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan
bermasyarakat. Ketika sekelompok manusia hidup bersama dalam sebuah lingkungan
mungkin ada sejumlah oknum yang tidak mengindahkan prinsip pergaulan dan
hubungan yang baik. Tindakan itu akan menghilangkan kenyamanan dan membuat
banyak orang terganggu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Kondisi yang demikian itu akan memicu munculnya ketidakharmonisan dan
kekeruhan hubungan di tengah masyarakat. Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad
mewanti kita untuk tidak mencari-cari kesalahan dan kekurangan orang lain serta
selalu berusaha menjaga keamanan mereka. Rumah adalah tempat berlindung yang
aman bagi semua orang. Beliau juga menekankan bahwa semua orang hendaknya
memerhatikan ketegangan dan kenyamanan anggota masyarakat lainnya, terutama
tetangga. Jangan sampai mengganggu dan jika ada kesalahan kita diimbau untuk
berlapang dada dan memaafkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">HAK SESAMA MANUSIA</span></b><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Bermacam-macamnya akidah dan kepercayaan yang ada di dunia ditambah dengan
keberagaman etnis, suku bangsa dan bahasa menciptakan istilah mayoritas dan
minoritas dalam sebuah masyarakat. Istilah minoritas yang saat ini dikenal
menunjuk kepada sekelompok manusia yang berbeda dengan kebanyakan anggota
masyarakat dan tidak terlibat dalam sistem politik dan sosial. Perbedaan
kelompok ini dari kebanyakan orang bisa disebabkan oleh unsur kesukuan atau
keyakinan dan agama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Ketika menilik pandangan Islam terkait hubungan antar manusia, kita akan
berkesimpulan bahwa Islam menolak pengelompokan masyarakat berdasarkan kesukuan
dan ras. Dalam ideologi Islam, kebangsaan diatur berdasarkan dua kriteria:
keimanan dan perjanjian. Karena itu di sebuah negara Islam para pemeluk agama
ilahi yang lain bisa menjadi bagian dari masyarakat dengan ketentuan dan
syarat-syarat tertentu yang diatur dalam perjanjian dengan masyarakat Muslim.
Dengan demikian mereka berhak masuk menjadi bagian dari bangsa dan masyarakat
itu meski dalam bentuk kelompok minoritas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Salah satu keistimewaan yang ada pada Islam adalah bahwa agama ini tidak
pernah memaksa orang untuk mengikuti Islam. Dulu, ketika menyampaikan misi
risalah kenabiannya, Rasulullah Saw juga membiarkan masyarakat untuk menentukan
sendiri pilihan mereka. Al-Quran menyinggung hal itu dalam banyak kesempatan
diantara dalam surat al-Kafirun. Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk mengatakan
kepada kaum kafir, "<i>Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah
dan kalianpun tidak menyembah apa yang aku sembah.</i>" Di akhir surat itu
ditegaskan, "<i>Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.</i>"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Kaum muslimin sebagaimana diserukan oleh al-Quran mengimani risalah para
nabi sebelumnya Rasulullah Saw dan kitab-kitab Ilahi yang turun untuk umat-umat
sebelumnya. Umat Islam memandang cara nabi terdahulu sebagai insan-insan saleh
dan hamba-hamba pilihan Allah. Karena itu, Islam menghormati pemeluk
agama-agama Ilahi yang terdahulu dan menyeru kaum muslimin untuk menjaga etika
insani dalam pergaulan dengan mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Islam menyebut kelompok agama lain dengan sebutan dzimmi, Ahlul Kitab atau
mu'ahad yang berarti kelompok yang menjalin perjanjian dengan pemerintahan
Islam. Pemerintahan Islam harus melindungi hak-hak insani mereka. Imam Ali bin
Abi Thalib (as) dalam mandatnya kepada Malik Asytar menegaskan, "<i>Masyarakat
terbagi dua, saudaramu seagama atau padananmu dalam penciptaan. Sebagaimana
engkau suka jika Allah memaafkanmu dan menutup mata dari kesalahanmu, maka
perlakukan mereka dengan kasih sayang dan lemah lembut.</i>"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Diriwayatkan bahwa suatu hari Imam Ali bin Abi Thalib (as) yang saat itu
menjabat sebagai khalifah umat Islam melihat seorang lelaki tua yang buta. Imam
bertanya tentang orang itu. Para sahabat beliau menjawab, "Dia adalah
lelaki Nasrani yang dulu ketika masih muda dan punya penglihatan yang baik
menghabiskan waktunya untuk mengabdi kepada pemerintahan. Imam Ali bin Abi
Thalib (as) berkata, "<i>Saat muda kalian memanfaatkannya dan kini saat
renta dan tak berdaya kalian tidak memberinya apa yang menjadi haknya.</i>"
Beliau lantas memerintahkan bendahara Baitul Mal untuk memenuhi kebutuhan
lelaki tua itu dari khazanah kekayaan kaum muslimin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Islam sangat memerhatikan kondisi seluruh anggota masyarakat. Imam Ali
Zainal Abidin as Sajjad (as) dalam kitab Risalatul Huquq menjelaskan hak-hak
Ahlu Dzimmah. Mereka adalah kelompok non Muslim yang hidup di tengah masyarakat
Islam dengan tetap memegang teguh agama dan kepercayaannya. Dalam aturan Islam,
mereka terikat perjanjian untuk membayar upeti (pajak) sebagai jaminan
perlindungan atas hak-hak mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Mengenai kelompok Ahlu Dzimmah, Imam Sajjad (as) berkata: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">"<i>Hak Ahlu Dzimmah adalah bahwa engkau harus menerima dari mereka
apa yang Allah terima dari mereka dan engkau harus setia dengan perjanjian yang
telah Allah tentukan bagi mereka. Perlakukan mereka sesuai hukum Allah dan
jauhilah kezaliman terhadap mereka sebab mereka berada dalam perlindungan Allah
dan Rasul-Nya. Dari Rasulullah Saw diriwayatkan bahwa beliau bersabda, Siapa
saja yang menzalimi kaum dzimmi berarti dia musuhku. Karena itu, takutlah
kepada Allah dalam hal ini.</i>" <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: IN;">Poin penting yang disinggung oleh Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad (as)
adalah masalah kesetiaan terhadap perjanjian yang telah diikat pemerintahan
Islam dengan kaum Dzimmi.<o:p></o:p></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-68867746711841287392015-11-11T08:10:00.002-08:002015-11-22T18:53:19.883-08:00Putin & Rusia: Kebangkitan Sang Beruang Merah Dari Sekaratnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXCBgo7Cluieko2Evngh3sqINHzGaOYttbylRTmoJfA8leO4p2UlVk1IO1mB_9qkp8RKLMggThbPrffNnkvZegr_kRz3uc15i9TTbKSmPFvr0AwnalPA9He6o_V3QTV0HVYu1NpzIC2tw/s1600/Vladimir+Putin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXCBgo7Cluieko2Evngh3sqINHzGaOYttbylRTmoJfA8leO4p2UlVk1IO1mB_9qkp8RKLMggThbPrffNnkvZegr_kRz3uc15i9TTbKSmPFvr0AwnalPA9He6o_V3QTV0HVYu1NpzIC2tw/s400/Vladimir+Putin.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLg8TWTxIYf8u5egWFS6tAEfmRqlWyUaYncsSTMOEr2zXwq4gQ_Emfim5sI5J9hW8qImP9Z1Rr8F_DHCI-Q5uQfIuoW-i2ljMsKxDaYhS9LthtvpY3vnnKDoZ7g9gHgoFuDy8WONzZyjM/s1600/Vladimir+Putin+Christian+Orthodox.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLg8TWTxIYf8u5egWFS6tAEfmRqlWyUaYncsSTMOEr2zXwq4gQ_Emfim5sI5J9hW8qImP9Z1Rr8F_DHCI-Q5uQfIuoW-i2ljMsKxDaYhS9LthtvpY3vnnKDoZ7g9gHgoFuDy8WONzZyjM/s400/Vladimir+Putin+Christian+Orthodox.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Vladimir
Putin dilahirkan di St. Petersburg (salah satu kota distrik federal di Rusia)
pada 7 Oktober 1952. Meski terlahir di negara komunis Uni Soviet (sebelum
Federasi Rusia), Vladimir Putin dibaptis berdasarkan kepercayaan Gereja
Ortodoks Rusia. Putin muda biasa dipanggil "Putka", ayahnya bernama Vladimir
Spirodonovich Putin dan ibunya bernama Maria Ivanovna Putina.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Putin
ahli dalam berbahasa Inggris dan Jerman, selain itu ia juga ahli beladiri,
khususnya sambo (beladiri Rusia) dan Judo (sudah black belt). Dari sisi
akademis, Putin muda menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Hukum Universitas
Negeri di St. Petersburg dan lulus pada tahun 1975.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Meskipun
demikian, ia tidak sempat menjalani karir sebagai praktisi hukum, karena
setelah lulus dia memilih masuk KGB (Komitet Gasudarstvenoi Bezopasnosti), yaitu
dinas keamanan rahasia di masa Uni Soviet, dan akhirnya Putin menjalani karir
panjangnya sebagai agen rahasia (spionase) di KGB (yang dapat dibilang sebagai
sebuah pencapaian yang luar biasa di masa itu).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Setelah
berhenti berkarir di KGB paska runtuhnya Uni Soviet, Putin merambah lebih jauh
ke dunia Politik. Ia juga sempat menjadi Asisten Walikota Moskow, kemudian
karirnya menanjak menuju Staf Kepresidenan di era Presiden Boris Yeltsin
(presiden pertama Federasi Rusia), setelah itu mengepalai dinas FSB (dinas
keamanan Rusia pengganti KGB), hingga akhirnya menjadi presiden Rusia dua
periode di tahun 2000 dan 2004, dan sekarang kembali menduduki kursi
kepresidenan untuk ketiga kalinya di tahun 2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam
hal ini, tentu untuk melihat ‘posisi politis’ & ‘strategis’ Vladimir Putin
bagi Rusia saat ini, tak dapat dilepaskan dari sejarah politis Rusia itu
sendiri dari masa ke masa –hingga Putin menduduki kursi kepresidenan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt;">PUTIN & RUSIA</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Di masa-masa akhir era Perang Dingin (1947 – 1991), Rusia sempat hendak “gulung
tikar” dan hampir-hampir menjadi negara gagal (failure state). Kala itu,
inflasi meroket, ekonomi ambruk serta dikuasai segolongan oligarkh, yang pada
saat yang sama kriminalitas dan mafia kejahatan merajalela, sistem sosial
berantakan dan kekarutan sosial-politis-ekonomis lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Ketika
Januari 2000-an Presiden Boris Yeltsin menunjuk Vladimir Putin sebagai Perdana
Menteri (PM), mayoritas rakyat Rusia belum mengenalnya. Tak ubahnya mitos
“Satrio Paningit” dalam kepercayaan masyarakat Jawa (yang dirindu berbagai
kalangan di Indonesia), Putin dapat dikatakan sebagai orang yang dinantikan
oleh Rusia. Ia bukan hanya pemimpin hebat bagi Beruang Merah, tetapi juga ahli
strategi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Setidak-tidaknya,
ada beberapa hal yang mendorong Putin berhasil menjadi seorang pemimpin Rusia
yang telah merubah Rusia yang hampir ambruk dan sekarat kembali menjadi negara
besar yang bangkit dan memiliki taring dalam politik global saat ini.
Salah-satunya adalah kepemimpinannya yang tegas dan tak ragu-ragu, yang membuat
semua kebijakannya berhasil. Putin juga dikelilingi oleh orang-orang terpercaya
dari St. Petersburg daerah asalnya. Di sinilah ia sangat berbeda dengan rezim
sebelumnya, dimana anak-anak Yeltsin serta menantunya turut campur tangan dalam
politik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dalam
konteks politik global, ia menggunakan kesempatannya sebagai presiden dengan
menjalin kemitraan dengan para pemimpin yang ‘anti’ Amerika dan tentu saja,
kembali menghidupkan sentiment Blok Timur yang sempat terabaikan di masa
Yeltsin atau pun Gorbachev.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Secara
ekonomis dan politis, dalam dua periode masa jabatannya (8 tahun) dahulu,
hampir sekitar 20 juta rakyat Rusia dientaskan dari kemiskinan, kemudian sistem
pendidikan serta kesehatan diperbaiki, industri strategis dinasionalisasi,
pengangguran dikurangi, korupsi bisa berkurang, pembayar pajak meningkat, utang
luar negeri 200 miliar dollar dilunasi, mata uang rubel menguat, cadangan
devisa menjadi 450 dollar AS (nomor tiga di dunia pada dekade 2007-an).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Dan
akhirnya, yang paling membanggakan bagi rakyat dan bangsa Rusia adalah bahwa
Putin dinilai berhasil membangun kembali martabat Rusia Raya sehingga disegani
oleh dunia. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tKRl5kWGTKdbmn5gyR08ldTYMOQEesTKB5d5XK2wYFZbXE6XDvyJvrICrBal-2TN7d3VAF5KxU_6IDKBMrqfwRz_eTv7W0DTt4pAEpG7-UMORCNApo5vuMeZuPTxZei0grm80N5wA4o/s1600/Vladimir+Putin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tKRl5kWGTKdbmn5gyR08ldTYMOQEesTKB5d5XK2wYFZbXE6XDvyJvrICrBal-2TN7d3VAF5KxU_6IDKBMrqfwRz_eTv7W0DTt4pAEpG7-UMORCNApo5vuMeZuPTxZei0grm80N5wA4o/s400/Vladimir+Putin.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5s4kEp8jV5a8kmHMGCJ4N0HdnnX_U-cAg6sUftPek5qOBNyaVK1p8vJ7YS2xrXlbtFcOFln1VdPU1olXPmBxzdPx7QcXrpWBI9li3Au2UczdasYAUZikLoV1wUDCxHfDBH3T3FxHtx0/s1600/Vladimir_Putin_21_February_2001-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5s4kEp8jV5a8kmHMGCJ4N0HdnnX_U-cAg6sUftPek5qOBNyaVK1p8vJ7YS2xrXlbtFcOFln1VdPU1olXPmBxzdPx7QcXrpWBI9li3Au2UczdasYAUZikLoV1wUDCxHfDBH3T3FxHtx0/s400/Vladimir_Putin_21_February_2001-2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUOdg_UV1jEll6DY9JvV4Hp5J2ffWNZEf5YUYa3wxRUUJGgwiBL7bMKgZow-k7K4ayAyQLAOqxAPOgvWUA2DcWLSSqOJAa9g8RYUPXAi3_tDCnERlfJk1awwA7dlmIX9PKOx0P2mpX7Yg/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUOdg_UV1jEll6DY9JvV4Hp5J2ffWNZEf5YUYa3wxRUUJGgwiBL7bMKgZow-k7K4ayAyQLAOqxAPOgvWUA2DcWLSSqOJAa9g8RYUPXAi3_tDCnERlfJk1awwA7dlmIX9PKOx0P2mpX7Yg/s640/Kristen+Ortodoks+Rusia+2.jpg" width="425" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAykHAPzkxipZfP-U5JJqthozdJsm7Iqt_SoEmNaeVdCHITQGfbEcARQSjqp2DYCZ8tXxIWMnt5d3bPAmg698DYAtbErVAqk0UL45Tq3CpuaL-DLRShvjI9Md-YhZFzP6a236oip7S9-w/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAykHAPzkxipZfP-U5JJqthozdJsm7Iqt_SoEmNaeVdCHITQGfbEcARQSjqp2DYCZ8tXxIWMnt5d3bPAmg698DYAtbErVAqk0UL45Tq3CpuaL-DLRShvjI9Md-YhZFzP6a236oip7S9-w/s640/Kristen+Ortodoks+Rusia+3.jpg" width="426" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNmjwkhvUYTCdliuoGw2FDbaAtPxtQf4j9HK2CIwDMpFgi5JBwNtmfJYvBjuJUMC1hPFJVf5piFukeyKNGaeRV1iVLib_-93U_ilX3oX_HHGmHj02JQ3W4poINstNaczgGMJNkw9l-8A0/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNmjwkhvUYTCdliuoGw2FDbaAtPxtQf4j9HK2CIwDMpFgi5JBwNtmfJYvBjuJUMC1hPFJVf5piFukeyKNGaeRV1iVLib_-93U_ilX3oX_HHGmHj02JQ3W4poINstNaczgGMJNkw9l-8A0/s400/Kristen+Ortodoks+Rusia+4.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2PsKJQhBiG6poa3uV-zMJkBvirx3M5ZiOHXzhK8aNkayK5RlXTmLJIS0yulHEFyYerjZpuiZ7DeY5sDP7Hn8HX6ptCbP_0noBHyED1jeq8an3VtPmW1sFt1eho1zQYgirEXqRkRWK6E8/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2PsKJQhBiG6poa3uV-zMJkBvirx3M5ZiOHXzhK8aNkayK5RlXTmLJIS0yulHEFyYerjZpuiZ7DeY5sDP7Hn8HX6ptCbP_0noBHyED1jeq8an3VtPmW1sFt1eho1zQYgirEXqRkRWK6E8/s400/Kristen+Ortodoks+Rusia+5.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOIweFsoOkFuX01l9F09Uth3_wAjtM49LmJF60xfnqvbvc1454CRJHjp7fW1YtbGpK6xKeG8Bx2wCrWXTLDDf7EIvCbRxoLYi1OkLItAUxaliMI1cVnR6CBKlkmORAldjaWj-vqXQjzKg/s1600/Kristen+Ortodoks+Rusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOIweFsoOkFuX01l9F09Uth3_wAjtM49LmJF60xfnqvbvc1454CRJHjp7fW1YtbGpK6xKeG8Bx2wCrWXTLDDf7EIvCbRxoLYi1OkLItAUxaliMI1cVnR6CBKlkmORAldjaWj-vqXQjzKg/s640/Kristen+Ortodoks+Rusia.jpg" width="480" /></a></div>
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-56990219871504899702015-10-20T06:37:00.001-07:002015-10-20T06:37:13.106-07:00Jabal ‘Amil, Taman Bunga Bertabur ‘Ulama <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkhR_7_a2Qt4hV_fGjRZ9zlmlBJa3VVsZ-LqtrousksFCT677qP54zuSxSnqiXh0jPJjiodRp53mn0-3trs698TQKAx01R8QqCXMGy7wiO7XTp97YVtB_QkhZW5M6h6U-jXZKN46Dn2Ig/s1600/Libanon+Selatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkhR_7_a2Qt4hV_fGjRZ9zlmlBJa3VVsZ-LqtrousksFCT677qP54zuSxSnqiXh0jPJjiodRp53mn0-3trs698TQKAx01R8QqCXMGy7wiO7XTp97YVtB_QkhZW5M6h6U-jXZKN46Dn2Ig/s400/Libanon+Selatan.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh <b>Maman Firmansyah</b> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;">Jabal
‘Amil merupakan sebuah wilayah perbukitan di selatan Libanon. Wilayah ini
merupakan bagian yang esensial dan tidak terpisahkan dari Libanon. Jabal ‘Amil
disebut demikian karena dulu wilayah ini ditempati oleh suku ‘Amilah, sebuah
suku Arab selatan yang beranggotakan suku-suku Hamadan, Lakhm dan Judham yang
berada di Suriah, Palestina, sebagian wilayah Yordania dan Libanon. Bila dahulu
wilayah ini dikenal dengan nama Jabal ‘Amilah, maka saat ini lebih akrab
dikenal dengan nama Jabal ‘Amil.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<br />
<span style="background: white;">Jabal ‘Amil merupakan sinonim dengan bagian
utara Galilea (Arab: al-Jalil) dan secara historis digunakan sebagai
identifikasi dari tanah leluhur Muslim Syiah di selatan Libanon yang juga
meliputi komunitas Muslim Syiah antara Sidon dan Beirut, seperti Joun,
Wardanieh, Rmaileh, Sibleen, Jieh, Qmatieh dan Kaifun. Beberapa tempat di barat
Lembah Beeka seperti Yuhmur al-Beeka, Suhmur, Maidun, Zillaya, Libbaya, Mazraat
Dallafeh, Ain al-Tineh, Qillaya dan Mashghara juga termasuk dalam cakupan
wilayah ini. Bagaimana pun, Jabal ‘Amil merupakan wilayah selatan Sidon dan
membentang dari pegunungan Jbaa dan Rihane sampai bagian terdalam selatan yang
berbatasan dengan wilayah Palestina. Wilayah ini meliputi kota-kota seperti
Tyre, Sarafand, Nabatiyeh, Tibnine, Bint Jbeil dan ratusan desa serta
perkampungan yang saling dipisahkan oleh bukit-bukit serta pegunungan.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Di kalangan penduduk Jabal ‘Amil berkembang
sebuah kepercayaan bahwa komunitas yang menempati wilayah ini beralih menganut
mazhab Syiah oleh Abu Dzar al-Ghiffari, seorang sahabat Nabi Muhammad dan Imam
Ali ibn Abi Thalib, pada abad ke-7 Masehi. Pada kenyataannya, majelis-majelis
ilmu didirikan oleh beliau di Mays al-Jabal dan Sarafand, sebuah lokasi dimana
makamnya kini berada.<span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<span style="background: white;">Muslim Syiah merupakan salah satu komunitas
tertua di Libanon. Yang mesti diingat adalah Syiisme berkembang di
wilayah-wilayah lain di Libanon, seperti wilayah Kiswaran, Matn, Jbeil dan
Zawiyeh. Menurut catatan sejarah, yang juga harus disebutkan adalah bahwa kata
“Jabal ‘Amil” dikaitkan lebih jauh dengan keberadaan populasi Syiah di wilayah
Baalbek dan Hermel. Sebagai contoh, desa Karak Nuh dekat Zahle adalah “rumah”
dari Syiah, yang telah banyak melahirkan ulama-ulama yang banyak berjasa
mengembangkan doktrin-doktrin Islam Syiah.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Saat ini, Jabal ‘Amil didominasi oleh Muslim
Syiah dengan Sidon, Tyre, Nabatieh, Bint Jbeil dan Tebnine sebagai kota-kota
yang penting. Di wilayah ini terdapat lebih dari 500 distrik, perkampungan dan
lahan-lahan pertanian. Secara historis, Jabal ‘Amil dan kawasan selatan Libanon
juga mencakup tujuh perkampungan yang dicaplok Israel pada tahun 1948, yaitu
perkampungan Malikieh, Quds, Nebi Youshaa, Tarbikha, Salha, Hounine dan Ebel
al-Qameh. Lahan pertanian Sheeba yang kini masih dalam cengkeraman Israel, juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Libanon. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt;"> Pada abad ke-16, ulama-ulama Jabal ‘Amil
banyak berjasa dalam mengubah orientasi kerajaan Safawi di Iran untuk memeluk
mazhab Syiah. Syeikh Amili dan keluarganya hijrah ke Isfahan untuk mendirikan
hawzah-hawzah dan mendidik ulama-ulamanya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
mereka telah berhasil mengemban tugasnya dan meninggalkan pengaruh yang amat
besar bagi Syiisme hingga hari ini. Abad berganti abad. Tetapi Jabal ‘Amil
tetap produktif dalam melahirkan ulama-ulama yang mumpuni di bidangnya. Sebut
saja semisal Syahid Awwal, Syahid Tsani, Syeikh Hurr al-Amili, Syeikh Muhsin
Amin, Syeikh Raghib Harb, Sayyid Abbas Musawi. Syeikh Muhammad Mughniyah, Musa
Shadr, Syeikh Muhammad Syamsuddin, Syeikh Abdul Amir Qabalan, Ayatullah
Muhammad Husein Fadhlullah dan yang saat ini bintangnya sedang bersinar,
seorang mujahid dan orator ulung, Sayyid Hasan Nasrallah, Sekjen organisasi
perlawanan Islam, Hizbullah.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
<br />
<b><span style="background: white;">AMAL
AL-AMIL<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><br />
<span style="background: white;">Amal al-Amil, merupakan sebuah kitab yang
ditulis oleh seorang ulama yang bernama Muhammad ibn Hasan ibn Ali. Beliau
lebih dikenal dengan sebutan al-Hurr al-‘Amili. Kitab yang berjudul lengkap
Amal al-Amil fi ‘Ulama Jabal ‘Amil adalah sebuah kitab dua jilid yang berisi
tentang biodata ulama-ulama dari wilayah Jabal ‘Amil beserta karya-karyanya. Sebagaimana
yang ditulis sendiri oleh penulisnya di bagian pendahuluan bahwa kitab tersebut
disusun untuk memenuhi beberapa tujuan antara lain:<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<b><span style="background: white;">[1]</span></b><span style="background: white;"> Mengenal individu-individu (rijal) yang meriwayatkan
hadits-hadits Nabi saw dan Aimmah as (dalam hal ini khususnya perawi dari Jabal
‘Amil). Di sini penulis mengutip sebuah riwayat dari Imam Ja’far al-Shadiq as
yang berkata, “<b><i>Kenalilah individu-individu dari kami atas apa yang mereka riwayatkan
dari kami</i></b>” (Rijal al-Kasyi, h. 9).<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Imam Muhammad
al-Baqir ditanya tentang ayat, “Falyanzhur al-insan ila tha’amihi,” “Maka
perhatikanlah manusia hingga makanannya.” Maka beliau menjawab, “Pengetahuan
manusia berasal dari apa yang diambilnya (dimakannya)” (Rijal al-Kasyi, h. 11).<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<b><span style="background: white;">[2]</span></b><span style="background: white;"> Sebagai perwujudan dari kecintaan terhadap tanah air,
sebagaimana dikatakan, “Mencintai tanah air adalah bagian dari keimanan,” dan
“Di antara sebagian keimanan adalah mencintai kaumnya.” Tentu saja kecintaan
tanah air di sini bukan dalam maknanya yang sempit, melainkan karena
alasan-alasan yang lebih bersifat irfani. Perlu diketahui bahwa Jabal ‘Amil,
yang termasuk bagian integral dalam wilayah Syam, merupakan wilayah di mana
para Nabi Allah pernah melintasi atau singgah di wilayah tersebut.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Dalam tafsirnya, jilid I hlm. 305-306,
al-‘Iyasyi meriwayatkan dari Daud ar-Raqi dari Imam Ja’far al-Shadiq as tentang
firman Allah ta’ala, “Udkhulu al-ardh al-muqaddasah allati kataballahu lakum,”
“Masuklah kalian ke negeri yang disucikan yang telah Allah tetapkan bagi kalian.”
Beliau berkata bahwa yang dimaksud dengan negeri tersebut adalah Syam. (Syam
meliputi wilayah Suriah, Libanon, Palestina, Yordania dan sebagian wilayah
Turki). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="background: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Penulis mengatakan bahwa ia
telah mendapati dari para ulama yang dinukil dari kakeknya dari Syahid al-Awwal
dari Ibn Babawayh dari Imam Ja’far al-Shadiq as bahwasannya beliau ditanya
tentang apakah penduduk Syam beserta karakter-karakter yang melekat pada diri
mereka pada saat kemunculan al-Qaim al-Mahdi dan masa kegaibannya adalah
pengikut (Syiah) Ahl al-Bayt. Maka Beliau menjawab, “Sungguh mereka adalah
syiah kami, penolong-penolong kami, saudara-saudara kami, sahabat dalam
keterasingan kami, penjaga rahasia kami, lemah lembut hati mereka terhadap
kami, keras tegas hati mereka terhadap musuh-musuh kami, jangkar kapal pada
masa kegaiban al-Qaim kami, memerintahkan yang ma’ruf, mencegah yang munkar,
mengetahui hak-hak Allah dan berkasih sayang terhadap saudara-saudaranya.
Merekalah orang-orang yang dianugerahi ampunan Allah, baik yang masih hidup
maupun yang telah wafat darinya, laki-lakinya dan kaum wanitanya, berkulit
hitam dan yang berkulit putihnya, orang-orang yang merdeka dan budaknya. Di
antara mereka terdapat orang-orang yang menanti kehadiran al-Qaim. Dan Allah
menyukai orang-orang yang senantiasa menantikan saat-saat itu."<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br />
<br />
<span style="background: white;">Dalam kitab Tarikh ibn ‘Asakir diriwayatkan
bahwa apabila al-Qaim dari keluarga Muhammad muncul, maka Allah akan menghimpun
penduduk timur dan barat untuknya seperti Allah mengumpulkan awan yang berarak.
Adapun penolong utamanya adalah penduduk Kufah, sedangkan abdalnya adalah
penduduk Syam. Beberapa peneliti mensinyalir Abdal al-Qaim dari penduduk Syam
tersebut adalah ulama-ulama dan orang-orang shalih dari Jabal ‘Amil. Sinyal
yang serupa juga ditangkap oleh Ayatullah al-‘Uzhma Sayyid Shadiq Syirazi,
dalam kitabnya al-Mahdi fi al-Sunnah halaman 41.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<b><span style="background: white;">[3]</span></b><span style="background: white;"> Untuk “mengabadikan” kitab-kitab yang penulis jadikan
referensi bagi kitabnya. Dalam bagian ini penulis mengatakan bahwa dalam kitab
yang ditulisnya ini, beliau menukil dari berbagai kitab antara lain kitab
Fihrist karya Syeikh Ali ibn ‘Ubaydillah ibn Babawayh, kitab al-Rijal karya Ibn
Daud, kitab Durr al-Mantsur karya Syeikh Ali ibn Muhammad ibn Hasan bin Syahid
Tsani, kitab Salafah al-‘Ashr karya Sayyid Ali ibn Mirza Ahmad al-Musawi, Kitab
Fihrist karya Syeikh Muhammad ibn Ali ibn Syahr Asyub Mazandarani, Muruj
a-Dzahab karya al-Mas’udi, ijazah Syeikh Hasan ibn Syahid Tsani kepada Ibn
Najm, ijazah Syahid Tsani kepada Syeikh Husein ibn Abd Shamad, ijazah Syahid
Muhammad ibn Makki kepada Ibn Najdah, ijazah‘Allamah al-Hilli kepada Bani
Zahrah dan lain-lain<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Dalam kitab ini penulis mencatat tidak kurang
dari 1124 orang ulama dari Jabal ‘Amil lengkap dengan namanya, nama
penggilannya, gelarnya, silsilah keluarganya, karangan-karangannya,
karakter-karakternya dan sebagainya. Sungguh sebuah contoh ketekunan yang luar
biasa! Meskipun demikian, dalam penutup kitab itu, dengan rendah hati sang
penulis mengutip sebuah syair, “<b><i>Betapa banyak yang meluputkan awal untuk
mengejar yang akhir</i></b>.” </span></span><br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="background: white;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_xNlnHyOKC8D7iB5o7bZRu1k6vzx2Zy4GGwg9smIcP_QcjJJl9294K_MvFekgLoLJ1_mRJZKsjtm3CdO0jaZXCdvlM5hRsols8fq4AWPUQbj1JWSgwrlbUC-myU9tcG0Pcm1dsVLVOvI/s1600/Libanon+Selatan+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_xNlnHyOKC8D7iB5o7bZRu1k6vzx2Zy4GGwg9smIcP_QcjJJl9294K_MvFekgLoLJ1_mRJZKsjtm3CdO0jaZXCdvlM5hRsols8fq4AWPUQbj1JWSgwrlbUC-myU9tcG0Pcm1dsVLVOvI/s400/Libanon+Selatan+2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_JOHLA5hMMLuYM5ND3AkYnZTiF0_JW7Dult2ei4hxNI3SpY4dtz8uXtBHKItGAdyc4HlBmWBQi3sTvuN4BjTV8FeI_mWqRaF64Pte-LBg0Xv6zTxAsG6EVNmRe_c2rDEev78inci3Ww/s1600/Libanon+Selatan+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_JOHLA5hMMLuYM5ND3AkYnZTiF0_JW7Dult2ei4hxNI3SpY4dtz8uXtBHKItGAdyc4HlBmWBQi3sTvuN4BjTV8FeI_mWqRaF64Pte-LBg0Xv6zTxAsG6EVNmRe_c2rDEev78inci3Ww/s400/Libanon+Selatan+3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBcil86PRcMKblhasQRO2W8rb_yLjlVwfr6XWgm5echpPeb2IBgi3s4QODlM4l3Cj1teLlpRlBMVJQcFxHx5hjJ_5xyIKyIPW7fm8MpJ5bwONSLzAV6KtvpRQR_xQ40ZiUVur-Yk3HUkQ/s1600/Libanon+Selatan+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBcil86PRcMKblhasQRO2W8rb_yLjlVwfr6XWgm5echpPeb2IBgi3s4QODlM4l3Cj1teLlpRlBMVJQcFxHx5hjJ_5xyIKyIPW7fm8MpJ5bwONSLzAV6KtvpRQR_xQ40ZiUVur-Yk3HUkQ/s400/Libanon+Selatan+4.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuIA34OHAR25NwZdRmQ2UoZx5U3CqXfqRcxJUBE10gcqu2aA27yxP5VDU1l8Bjr0gjJCHWDflFlPUQgnM4hEz-QOg-2UNGT7LU_QncKeMQ0gkkjbq18KzmRTPZwp8T8UVY-6uyWNxd4Nc/s1600/Libanon+Selatan+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuIA34OHAR25NwZdRmQ2UoZx5U3CqXfqRcxJUBE10gcqu2aA27yxP5VDU1l8Bjr0gjJCHWDflFlPUQgnM4hEz-QOg-2UNGT7LU_QncKeMQ0gkkjbq18KzmRTPZwp8T8UVY-6uyWNxd4Nc/s400/Libanon+Selatan+5.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU0WbsEhHp2DmhnsoMS2YUCrPEw64NSoBk2gT_Hcnh2ECbZOhYkidTP045baxW70l6d3nd0FlxaTq2cO1yuN-lSW4mI3HVSFVPGtixS2yGFbVEs9505WQLJcMONKWFzNdEPP-hI3mjrwg/s1600/Libanon+Selatan+6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU0WbsEhHp2DmhnsoMS2YUCrPEw64NSoBk2gT_Hcnh2ECbZOhYkidTP045baxW70l6d3nd0FlxaTq2cO1yuN-lSW4mI3HVSFVPGtixS2yGFbVEs9505WQLJcMONKWFzNdEPP-hI3mjrwg/s400/Libanon+Selatan+6.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzPWOAKSgu8-JZWWfrrj2igRhNITVL657NVzHTKJ_gDX9WYEMK1WW3-jyY9K9vwQ06lB9ayYMwPoIW5YA9xiSBXapMACDPg6MN6TGR0VRLeEtLFNrP-PSg0kXiPMX6TEpy-ZzO_2ku5zc/s1600/Libanon+Selatan+7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzPWOAKSgu8-JZWWfrrj2igRhNITVL657NVzHTKJ_gDX9WYEMK1WW3-jyY9K9vwQ06lB9ayYMwPoIW5YA9xiSBXapMACDPg6MN6TGR0VRLeEtLFNrP-PSg0kXiPMX6TEpy-ZzO_2ku5zc/s400/Libanon+Selatan+7.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqcGuOmOGDhEgEolZjuvB0l8L3gI_f-JO-jbCxwZTRhiXMmorbBqFsUkX3GFBdACnedh3f-XM5q9hOLJP9yFrTTaTKtfsFKE9Lbta0iDzojo0vJFJkmynRjazUuDk3-OH7ygLaxFqYu5A/s1600/Libanon+Selatan+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqcGuOmOGDhEgEolZjuvB0l8L3gI_f-JO-jbCxwZTRhiXMmorbBqFsUkX3GFBdACnedh3f-XM5q9hOLJP9yFrTTaTKtfsFKE9Lbta0iDzojo0vJFJkmynRjazUuDk3-OH7ygLaxFqYu5A/s400/Libanon+Selatan+8.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Sz2usipmKWPYRRoD1CV3gPkr8Di0_eXyLQCX50wM0YjmAfNP8a96_L0yLcOvL6hoBTQthXYVoncAZlaRbHyvQXGnLvoQ4C3HgNunBe_3KC_dA7FAJpjCu55_i_JGSLFEACKXJ7VCZbw/s1600/Libanon+Selatan+9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Sz2usipmKWPYRRoD1CV3gPkr8Di0_eXyLQCX50wM0YjmAfNP8a96_L0yLcOvL6hoBTQthXYVoncAZlaRbHyvQXGnLvoQ4C3HgNunBe_3KC_dA7FAJpjCu55_i_JGSLFEACKXJ7VCZbw/s400/Libanon+Selatan+9.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3nuBn_f0MMQnFCQ0JARwM49i1YBfI07S0vqPaQyd_mhfLCuk8LkNGVjzfXI9Uz70l98TPNjDrV5H20tq_RE8R-Fy_jikUgUdkkrDjto-vF3hC_IlYEbcI95arZuzM-Xw9rVXM4hXfK-g/s1600/Libanon+Selatan+10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3nuBn_f0MMQnFCQ0JARwM49i1YBfI07S0vqPaQyd_mhfLCuk8LkNGVjzfXI9Uz70l98TPNjDrV5H20tq_RE8R-Fy_jikUgUdkkrDjto-vF3hC_IlYEbcI95arZuzM-Xw9rVXM4hXfK-g/s400/Libanon+Selatan+10.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1_YElqnogZTHwFAfhO-fctAEqofuRER05EbxLYpwLZzBjTwHf4vPz2d_P_jAGmf1LqHkkRDNJIKmpX-atdoMsvFKbE25D_sVRDYBJOq6ZZ4TZDdmngaPVQ4NFLKwGvSDH-unADLvUG2w/s1600/Libanon+Selatan+11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1_YElqnogZTHwFAfhO-fctAEqofuRER05EbxLYpwLZzBjTwHf4vPz2d_P_jAGmf1LqHkkRDNJIKmpX-atdoMsvFKbE25D_sVRDYBJOq6ZZ4TZDdmngaPVQ4NFLKwGvSDH-unADLvUG2w/s400/Libanon+Selatan+11.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmLmVJzFn7PcNIwGRbqfvQ8PlNelevUUCsOYD2VhnbLBZ-dudCIEHFMEksFAayziSfxL-lrKSQYsDQV2hB0m5s9AZQ4nbokCXERjsLMCOb0ZWbfVuB0cPBF13g4P5hcFJLkGf71B0b8to/s1600/Libanon+Selatan+12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmLmVJzFn7PcNIwGRbqfvQ8PlNelevUUCsOYD2VhnbLBZ-dudCIEHFMEksFAayziSfxL-lrKSQYsDQV2hB0m5s9AZQ4nbokCXERjsLMCOb0ZWbfVuB0cPBF13g4P5hcFJLkGf71B0b8to/s400/Libanon+Selatan+12.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin2vaLpDIJqam2x8w_ONLTDggVVrrsWncK9AKVR_oViJgKs0fhNxQHmeQcVM1nz6qV6knGkmVOoMLTVf0_XuglMKQiHjRuU0jSFYHAhKlaHKBDN5RBXyU_X1l7b7GVQhfqguBPCtUowZo/s1600/Libanon+Selatan+13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin2vaLpDIJqam2x8w_ONLTDggVVrrsWncK9AKVR_oViJgKs0fhNxQHmeQcVM1nz6qV6knGkmVOoMLTVf0_XuglMKQiHjRuU0jSFYHAhKlaHKBDN5RBXyU_X1l7b7GVQhfqguBPCtUowZo/s400/Libanon+Selatan+13.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-VG783EQWyl7OotHSrmaZoZOlTKmCcNOS2YHgW8WRyLnf-FhGGNu10jCygxvG4Hv2pebWjWlyOaNX2139FPXpgT92QwyOEaUzTLQjfPq71aWrhMYZ4Nq-qTchlDob3eTsHYgoHzn5uWk/s1600/Libanon+Selatan+14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-VG783EQWyl7OotHSrmaZoZOlTKmCcNOS2YHgW8WRyLnf-FhGGNu10jCygxvG4Hv2pebWjWlyOaNX2139FPXpgT92QwyOEaUzTLQjfPq71aWrhMYZ4Nq-qTchlDob3eTsHYgoHzn5uWk/s400/Libanon+Selatan+14.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc4obAZPw18IPDvHbwhC-Ff2Xkj-MZu11WvOckPco2cNVCYUrmh1GV_6NJIshTfzTlVRWERzAp_1WyThR3EfjeHfv_q6-gl0I0fFdtnii3Oy5cqg0l8vJq_7HSK_YqgTFM1xj5UOcKw6I/s1600/Libanon+Selatan+15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc4obAZPw18IPDvHbwhC-Ff2Xkj-MZu11WvOckPco2cNVCYUrmh1GV_6NJIshTfzTlVRWERzAp_1WyThR3EfjeHfv_q6-gl0I0fFdtnii3Oy5cqg0l8vJq_7HSK_YqgTFM1xj5UOcKw6I/s400/Libanon+Selatan+15.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiAfL8wfLA02awmKfZ4nxj2JadoY0IIrlu0MjU86zNMG_Vpv1T57LEfVvFhetU0md1-zu4pXtjy1f-ktGgbjPq3ZbcYZNvvdZPHxm40_ZMfZZt09kUmf0i76LXdhPMEhJZwJsv-pi1o4E/s1600/Libanon+Selatan+16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiAfL8wfLA02awmKfZ4nxj2JadoY0IIrlu0MjU86zNMG_Vpv1T57LEfVvFhetU0md1-zu4pXtjy1f-ktGgbjPq3ZbcYZNvvdZPHxm40_ZMfZZt09kUmf0i76LXdhPMEhJZwJsv-pi1o4E/s400/Libanon+Selatan+16.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-83457511462113073572015-09-12T05:55:00.001-07:002015-09-12T05:55:14.161-07:00Syi’ah, Peradaban, dan Sains <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwNTGJmjfSyk5PW0T2UGh-Q0mFdisQOpHPSmSD4vXgMb-6keMaaj-YUuKMp0s9FtpWCfAYKx1pUz5gRsehwkM727ZUpurfANvXrS2_Tayd07va0YaNkTQPPGgf5fPVvVtutaXcUk2L2o/s1600/Peradaban+Syiah+dan+Ilmu+Keislaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwNTGJmjfSyk5PW0T2UGh-Q0mFdisQOpHPSmSD4vXgMb-6keMaaj-YUuKMp0s9FtpWCfAYKx1pUz5gRsehwkM727ZUpurfANvXrS2_Tayd07va0YaNkTQPPGgf5fPVvVtutaXcUk2L2o/s1600/Peradaban+Syiah+dan+Ilmu+Keislaman.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">Oleh <b>Prof.
Dr. Sulaiman Dunya</b> (Guru Besar Filsafat dari Fakultas Usuluddin di
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;">“Agar
terjalin pertalian antara Syi’ah dan Sunni atas dasar prinsip-prinsip
persaudaraan, pertalian cinta-kasih dan solidaritas, sekaligus mencerabut
benih-benih perpecahan yang telah ditanamkan oleh musuh-musuh kedua mazhab ini”<br />
<br />
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah; Tuhan alam semesta. Shalawat dan
salam atas Rasulullah, sebaik-baiknya makhluk, dan atas keluarganya yang suci
nan mulia, serta atas segenap sahabatnya.<br />
<br />
Amma ba'du. Beberapa waktu yang lalu, saya telah menulis sebuah risalah
sederhana di bawah judul “Antara Syi’ah dan Sunni”; risalah yang menyimpan
harapan yang besar dan keinginan yang kuat agar terjalin pertalian antara
Syi’ah dan Sunni atas dasar prinsip-prinsip persaudaraan, pertalian cinta-kasih
dan solidaritas, sekaligus mencerabut benih-benih perpecahan yang telah
ditanamkan oleh musuh-musuh kedua mazhab ini ke dalam jiwa-jiwa setiap
penganutnya. Masih di dalam risalah yang sama, saya menyerukan supaya setiap
mazhab memandang perspektif mazhab lainnya selayaknya orang alim yang sedang
mencari kebenaran, dan menyadari bahwa hanya kebenaranlah yang sepatutnya
diikuti.<br />
<br />
Telah saya katakan di sana, bahwa bila semangat yang kita warisi dari
orang-orang soleh kita yang terdahulu itu telah menekankan keharusan komitmen
pada kebenaran di mana pun, dan menerangkan bahwa kebenaran adalah pusaka
berharga seorang mukmin yang hilang yang akan ia ambil di mana pun ia
menemukannya, meskipun jatuh dari mulut orang kafir. Mereka menegaskan kepada
kita bahwa orang yang berakal tidak akan menentukan kebenaran atas dasar figur
seseorang, akan tetapi atas dasar bukti dan argumentasi. Maka dengan mengenal
kebenaran, ia juga akan mengenal orang-orang yang benar.<br />
<br />
Oleh karena itu, telah menjadi keharusan atas kita sebagai generasi penerus
mereka, supaya senantiasa mencari kebenaran, berpegang teguh padanya,
mempersiapkan diri dalam rangka menyampaikan pesan-pesannya dan bergerak di
sekitar porosnya, tanpa lagi memandang siapa yang menyerukannya kepada kita.<br />
<br />
Tentunya, dapat dimaklumi oleh orang-orang yang berakal bahwa perkara-perkara
yang secara yakin masih belum diketahui selalu menjadi titik silang pendapat.
Begitu pula, sikap saling menghormati setiap pendapat oleh setiap pengkaji
dalam segala persoalan yang membuka pelbagai macam benturan pemikiran adalah
sebuah keharusan dan tuntutan. Maka itu, mereka dapat berselisih pandangan dan,
pada saat yang sama, duduk sejajar sebagai sahabat-sahabat yang baik.<br />
<br />
Semoga Allah swt. melimpahkan rahmat kepada seseorang yang mengatakan:
"Selisih pendapat tidaklah mengancam jalinan cinta". Sesungguhnya
Islam adalah agama yang menjunjung semangat toleransi dan keterbukaan sebegitu
tingginya. Al-Quran menyatakan: "Dan berserulah ke jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan sebaik-baiknya
cara". Maka, bila seseorang ingin menikmati kebebasan dirinya dan
mengekspresikan hasil-hasil kajian dan pikirannya, tidaklah sepatutnya
memungkiri hak kebebasan pada orang lain untuk berbicara dan mengungkapkan
hasil-hasil pemikiran dan pencarian intelektualnya.<br />
<br />
Dan cukuplah sebuah kebanggaan bagi kaum Muslim tatkala mereka bersatu dan
mufakat di atas prinsip-prinsip agama. Tampak begitu jelas; bagaimana prinsip
ketuhanan menempati puncak sakralitas di dalam jiwa-jiwa Muslim, bagaimana
prinsip Hari Kebangkitan, prinsip Kenabian dan kebergantungan umat manusia
kepada prinsip-prinsip ini serta penutupan silsilah kenabian oleh Tuan umat
manusia, Muhammad bin Abdillah saw., bagaimana mereka semua mempercayai
kebenaran Al-Quran Al-Karim dan hadis-hadis sahih dari Rasulullah saw. Semua
prinsip kepercayaan agama ini terpatri kuat di dalam dada dan jiwa segenap umat
Islam.<br />
<br />
Kehormatan dan sakralitas tiap-tiap prinsip itu tak terimbangi oleh sakralitas
dan fanatisme agama apapun pada jiwa para penganutnya. Semua di atas tadi telah
saya sampaikan bahkan lebih intensif lagi dalam risalah sederhana "Antara
Syi’ah dan Ahli Sunnah (Sunni)", meskipun di dalam risalah ini saya belum
sempat menuliskan apa yang ingin aku ungkapkan lantaran pertimbangan kondisi proses
penyetakan kala itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br />
Dan kini adalah sebuah kebahagiaan besar bagi saya; yaitu diberi kesempatan
guna membubuhkan kata pengantar untuk sebuah karya Sayyid Hasan Abu Muhammad,
yang berjudul "Peradaban Syi’ah dan Ilmu Keislaman". Di dalamnya,
beliau membuka sebentang cakrawala yang barangkali masih asing bagi kebanyakan
masyarakat Sunni.<br />
<br />
Pada mulanya, saya ingin sekali mempelajari buku ini secara objektif, sehingga
berdasarkan sejumlah data dan argumentasi, akan tampak jelas nilai kebenaran
duduk persoalan yang tengah diupayakan oleh penulisnya untuk ditangani. Namun,
saya mendapatkan buku ini justru di atas kapasitas dan kualifikasi saya
sendiri, sebab penulis ra. memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan kekayaan
data yang melimpah, sehingga beliau mampu memetakan semua ilmu-ilmu Islam dan
Arab, memberikan klaim dan penilaian selayaknya seorang yang menguasai seluk
beluknya, menggali kandungan rahasianya, membongkar faktor-faktor kelahirannya
dan melacak tahaptahap perkembangannya.<br />
<br />
Pada dasarnya, setiap jenjang ilmiah di atas menuntut keterlibatan sejumlah
kelompok pakar dalam setiap ilmu tersebut, sehingga masing-masing pakar
meneliti materi penelitiannya, lalu penulis yang mulia menerimanya atas dasar
bukti, sebagaimana ia pun dapat menolaknya atas dasar bukti pula. Dan
seandainya saya tidak lagi sempat berkecimpung di bidang ini dan mencermati
subjek buku ini secara kritis lantaran kepercayaan saya pada kesungguhan para
pakar yang begitu besar dalam mempelajari buku ini, tentu saya akan kecewa bila
saja saya kehilangan kesempatan guna menorehkan sebuah kalimat yang saya anggap
sebagai pendalaman atas apa yang telah tertulis di dalam risalah saya;
"Antara Syi’ah dan Ahli Sunnah". Kalimat itu ialah bahwa penulis yang
mulia ra. mengklaim Syi’ah sebagai pelopor dalam merintis ilmu-ilmu agama dan
Arab, lalu beliau membawakan bukti-bukti pendukung. Oleh sebab itu, buku ini
berkisar pada penguraian klaim ini dan pemaparan argumentasinya.<br />
<br />
Sementara di hadapan klaim tersebut, pembaca berada di antara dua sikap: Sikap
pertama adalah sikap kaum pelajar, yaitu mereka yang tidak peduli terhadap
peletak dan penggagas suatu bidang ilmu, dan hanya sibuk mempelajari
materi-materi ilmu itu sendiri. Bagi mereka, tidaklah penting identitas para
penggagas ilmu-ilmu; apakah ilmu itu hasil kreativitas Muslim Syi’ah saja, atau
hasil kreativitas Muslim Sunni saja, atau hasil kerja sama mereka berdua.<br />
<br />
Sikap kedua adalah sikap kaum terpelajar, yaitu mereka yang selain mempelajari
ilmu-ilmu itu sendiri, juga mengamati kelahiran dan para penggagasnya serta
tahap-tahap perkembangan yang dilaluinya. Karena, semua bidang ilmu mempunyai
awal pembentukan dan perumusannya, persis dengan awal kelahiran tokoh-tokoh
besar. Maka dari itu, setiap ilmu memiliki latar belakang sejarah sebagaimana
akar sejarah kelahiran para tokoh besar tersebut.<br />
<br />
Kepada kaum terpelajar saya katakan, bahwasanya buku ini merupakan usaha keras
yang patut disyukuri. Penulisnya telah mengetengahkan buku tersebut kepada
dunia Islam sebagai langkah partisipasi dalam mengemban tugas yang semestinya
dipikul oleh para ulama Islam. Itulah sejarah ilmu-ilmu keislaman dan sejarah
ilmu-ilmu lain yang diturunkannya.<br />
<br />
Untuk itu, tidaklah pantas membalas budi usaha keras dan besar ini dengan cara
pandang yang dangkal yang berdasar pada sikap acuh atau sinis. Tidaklah
sepatutnya kita mengatakan, misalnya, bahwa usaha ini hanyalah fanatisme, atau
penantangan, atau apa saja yang senada dengan kata-kata ini, sebagaimana yang
digunakan sebagai alasan pembenaran diri oleh orang yang tidakmenginginkan
dirinya terlibat di dalam jerih penelitian.<br />
<br />
Sekali lagi, tidaklah sepatutnya kita beranggapan bahwa hanya ini, tidak ada
selainnya. Sebab, tidak ada alasan untuk bersikap fanatik, pun tidak ada dalih
untuk berlaga menantang, karena Syi’ah sebagaimana Sunni; mereka adalah
Muslimin. Perselisihan pendapat mereka dengan Sunni hanya seputar
persoalan-persoalan yang masih berada di bawah dataran prinsip agama. Maka itu,
Syi’ah adalah saudara Muslim seiman, dan kepeloporan mereka dalam merintis
sebagian bidang ilmu tak ubahnya dengan keunggulan seorang saudara di atas
saudara lainnya. Dan bagaimanapun, fakta ini menumbuhkan semangat bersaing dan
gairah kompetisi, tanpa menciptakan dampak negatif semacam kecurigaan,
permusuhan dan pertikaian. Oleh kerena itu, kita tidak punya selain dua pilihan
berikut ini:<br />
<br />
Pertama, menundukkan kepala sebagai rasa syukur dan penghargaan atas usaha
keras yang telah dicurahkan oleh penulis yang mulia, dan atas hasil-hasil
penelitian yang telah dicapainya.<br />
<br />
Kedua, membalas usaha keras penulis dengan cara dan kerja serupa, serta
menawarkan hasilhasil penelitian yang diraih, berikut bukti-bukti yang kuat dan
argumentasi yang dapat diterima.<br />
<br />
Selanjutnya, saya menghadapkan diri kepada Allah; Dzat Yang Maha Kuasa, sambil
berharap semoga Dia menyucikan jiwa-jiwa dari noda-noda yang mencemari mereka
dan menggantikannya dengan benih-benih cinta, ketulusan dan persaudaraan,
mengembalikan persatuan kepada Muslimin, memahamkan agama kepada mereka,
mengingatkan akibat dari setiap urusan mereka, memberikan taufik-Nya kepada
mereka sehingga tertuntun di bawah hidayah Islam dalam kehidupan pribadi dan
sosial mereka, dan mengaruniakan inayah-Nya pada mereka agar dapat menyampaikan
ajaran agama kepada umat manusia dengan mengamalkannya dan menjaga
hukum-hukumnya sebagai bukti yang kuat atas keindahan dan kesempurnaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br />
Pada kesempatan ini, saya ingin sekali menyinggung salah satu keunggulan dan
kegemilangan kaum Muslimin yang patut kita angkat dan kita banggakan, yaitu
karya-karya Sayyid Muhammad Baqir Ash-Ashadr. Saya tidak mengira bahwa dunia
sekarang dapat menciptakan semacamnya di tengah-tengah kondisi yang mempersulit
penyusunannya. Kecerdasan beliau yang luar biasa telah menghasilkan dua karya
besar; yaitu "Falsafatuna" dan "Iqtishoduna". Itulah
karya-karya yang mengetengahkan akidah Islam dan sistem sosialnya, dengan tetap
mengoreksi pandangan-pandangan yang digagas oleh arus ateis Barat dan para
antek-antek mereka yang seringkali memakai jubah Islam sedangkan Islam sendiri
tampak jauh dari mereka.<br />
<br />
Itulah pandangan-pandangan laksana tumbuhan kesembuhan yang sempat mengapung di
permukaan laut lalu tenggelam hilang seakan tak pernah muncul. Untuk itu,
kepada mereka yang mengoleksi pelbagai teori palsu di dalam kepala, saya
menganjurkan agar menelaah karya-karya itu, dengan harapan mereka dapat
menyucikan diri dari kotoran dan najis kebatilan dengan air suci kebenaran, dan
menangkap cahaya wujud dari balik hati nurani mereka setelah tersesat di tengah
arus alienasi, serta dapat menemukan diri mereka setelah menyia-nyiakannya.<br />
<br />
Dan kepada kaum remaja Muslim yang terkecoh oleh sebersit janji peradaban yang
palsu, saya menganjurkan agar meluangkan waktu guna membaca karya-karya
tersebut. Pada saat yang sama, saya pun sadar bahwa bagaimana membaca
karya-karya itu menjadi terasa sukar bagi mereka yang hidup dengan gaya
hedonistik dan serba puas, hilang kesungguhan, lebih kerap dengan kebatilan
daripada dengan kebenaran. Sebab, kebatilan dan hidup bersenang-senang adalah
dua kendala yang telah menyelimuti akal, naluri dan hati sehingga mereka lalai
dari kesungguhan dan kebenaran.<br />
<br />
Begitu pula saya menganjurkan kepada para guru agar mempelajari karya-karya
tersebut sehingga dapat membina jiwa-jiwa yang telah rusak, hati-hati yang telah
gelap, akal-akal yang telah lumpuh dan terhina di mata para pecandu dunia
lantaran mereka tidak mengecap betapa besar berkah dan fungsinya, dan pada
gilirannya mereka pun tidak lagi mengenal nilai yang sesungguhnya. Dengan
begitu, keadaan mereka tak menentu, kehidupan mereka menyimpang dan
harapan-harapan mereka kabur, dan akhirnya mereka jatuh ke dalam kondisi yang
perlu diciptakan kembali dari awal.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br />
Di akhir pengantar ini, tidak ada yang layak saya sampaikan selain ungkapan
terima kasih kepada saudara yang terhormat, Sayyid Murtadha Ar-Radhawi, pemilik
perpustakaan An-Najah di kota Najaf, Republik Irak, atas usaha-usahanya yang
mulia dalam menebarkan ilmu dan memperkenalkan khazanah-khazanah yang selama
ini terpendam, juga atas kesempatan yang diberikan kepada saya sehingga saya
dapat mengetahui karya ilmiah yang berharga ini [Peradaban Syi’ah dan Ilmu
Keislaman].<br />
<br />
Saya percaya bahwa buku ini akan menjadi subjek penelitian yang amat berarti
bagi kaum pelajar dan terpelajar seketika edisi penerbitan terbarunya sampai di
tangan mereka, Insya-Allah.<br />
<br />
20 Ramadhan 1386 / 1 Januari 1967 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHpOfgvB1OjOUfW80mhOdywlcp7fAfyLoBoctzGyOzdk-pxMAbwViVsoFFkGD6CTOzfZ5a1DdcJgiqhczOZ8MLAs-feR_B70KKx7YSA9knyZeWQb9IPEenbF3B-pYFI_iliSQXarq_hMY/s1600/iran-science4653-620x354.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHpOfgvB1OjOUfW80mhOdywlcp7fAfyLoBoctzGyOzdk-pxMAbwViVsoFFkGD6CTOzfZ5a1DdcJgiqhczOZ8MLAs-feR_B70KKx7YSA9knyZeWQb9IPEenbF3B-pYFI_iliSQXarq_hMY/s400/iran-science4653-620x354.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguRsVE3XsYjQ3lWylv017hRuLx3J9EtR1-ugJeBHzJ_gOOUMgIHfEIx6wPUj14IScrNuZ4DPKcu57ncfgq9mmYwqyTsSpee_-KCaxZHw9rOMJr4MliMvLifwYWGzhR9cyfid46Jp2sS9k/s1600/MainPaper_3724_8_20504_NewsCut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguRsVE3XsYjQ3lWylv017hRuLx3J9EtR1-ugJeBHzJ_gOOUMgIHfEIx6wPUj14IScrNuZ4DPKcu57ncfgq9mmYwqyTsSpee_-KCaxZHw9rOMJr4MliMvLifwYWGzhR9cyfid46Jp2sS9k/s400/MainPaper_3724_8_20504_NewsCut.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-844639271516110857.post-14920276326333972242015-09-02T06:20:00.000-07:002015-09-02T07:48:56.975-07:00Spirit Islam Imam Husain<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAKDGfHGl8fLFIpY0WQ-9W6pXMskR33qddWypZL3PIQo2X43fkxS2brIcvIz6UDy1C7FByueA-YIPsuSpVs8gYOpMX-CMcVQWxY_PN2hx-jN5_OJry9fAJDWneQj1cDkh7fYGqy1gpMHM/s1600/Spirit+Islam+Imam+Husain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAKDGfHGl8fLFIpY0WQ-9W6pXMskR33qddWypZL3PIQo2X43fkxS2brIcvIz6UDy1C7FByueA-YIPsuSpVs8gYOpMX-CMcVQWxY_PN2hx-jN5_OJry9fAJDWneQj1cDkh7fYGqy1gpMHM/s400/Spirit+Islam+Imam+Husain.jpg" width="312" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sulaiman Djaya</b> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">esais</i> dan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">penyair</i>). Sumber: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Radar Banten</i>, 17 Mei 2013</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">“Tragedi Karbala adalah
sebuah lensa sejarah di mana ummat Islam atau masyarakat mana pun dapat melihat
pantulan kesadaran dan pelajaran tentang semangat kebebasan, kemanusiaan, dan
sejarah itu sendiri”</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Menjadi pribadi yang
tegak, menyongsong kemajuan, dan memberikan kebaikan bagi semua ummat manusia,
itulah teladan Asyura Imam Husain. Demikianlah kesan singkat saya saat beberapa
kali membaca ulang kisah dan peristiwa paling menyedihkan dalam sejarah,
sekelompok kecil manusia harus menemui ajalnya dalam keadaan sangat mengenaskan
dan bersimbah darah di tangan ribuan tentara, yang memang merupakan sebuah
peristiwa pembantaian oleh satu kelompok di satu sisi, sekaligus teladan
keteguhan, kesabaran, dan keberanian dalam kelompok yang lain, yaitu barisan
Imam Husain as Syahid.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sementara itu, menurut Ali
Syari’ati, contohnya, peristiwa Karbala sebenarnya telah memberikan kepada kita
tentang tiga gambaran dan karakter individu dan masyarakat, yang mungkin tetap
relevan di setiap masa. Kelompok <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">pertama</i></b> –adalah mereka yang
menyadari sebuah situasi yang tak hanya memerlukan kezuhudan semata untuk
melakukan perubahan masyarakat dan situasi ke arah yang lebih baik, tetapi
memang harus dengan tenaga dan jihad dalam arti fisik (yang dalam hal ini
kesadaran dan perjuangan mereka untuk melawan tirani dan rezim despotik).
Kelompok pertama ini tak lain adalah Imam Husain dan para pengikutnya, yang
memang selain merupakan pribadi-pribadi yang zuhud, juga adalah
individu-individu yang telah matang di medan laga demi mempertahankan
kehormatan dan tonggak masyarakat yang berdiri di aras kebajikan dan keadilan,
keteguhan demi menegakkan diri berhadapan dengan tirani.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kelompok <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedua</i></b>
–adalah orang-orang yang cenderung mencari jalan aman dan kepentingan diri
sendiri, hingga memilih tidak berpihak kepada dua sudut yang tengah berlawanan.
Dan kelompok yang <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketiga</i></b> –adalah mereka yang menjadi budak tirani dan tak sanggup
melakukan kesadaran, di mana kelompok ini digambarkan lewat tokoh Syimir sang
jagal kesayangan Yazid bin Muawwiyah dan Marwan ibn Hakam sang broker politik.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">KARBALA SEBAGAI LENSA SEJARAH</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Di mata Ali Syariati, sang filsuf dan sosiolog itu, contohnya, Karbala adalah
sebuah lensa sejarah di mana ummat Islam atau masyarakat mana pun dapat melihat
pantulan kesadaran dan pelajaran tentang semangat kebebasan, kemanusiaan, dan
sejarah itu sendiri dari gambar yang ditampilkannya kepada kita saat merenungi
dan membaca peristiwa dan tragedi yang sangat keji dan berdarah tersebut.
Sementara itu, Imam Husain sendiri tak ubahnya “figur” yang dipinjam sebagai
seorang saksi (syahid = yang menyaksikan) akan pentingnya kesadaran dan
perlawanan untuk menolak tirani. Dengan demikian, secara kiasi, Peristiwa
Karbala merupakan sebuah perumpamaan yang telah ditampilkan oleh sejarah di
mana kita dapat memetik pelajaran atau pun refleksi kemanusiaan darinya, yang
salah-satunya adalah penolakan terhadap tirani dan rezim yang despotik.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Figur Imam Husain,
demikian lanjut Ali Syariati, tak diragukan lagi merupakan figur dan contoh
seseorang yang zuhud, namun sekaligus seorang yang memiliki visi politik yang
bertolak-belakang dengan tirani dan rezim despotik ala Yazid bin Muawwiyah yang
meraih kekuasaannya dengan cara-cara yang justru bertentangan dengan cita-cita
etis dan politik kekuasaan itu sendiri. Bila demikian, Yazid bin Muawwiyah
adalah seorang fasis dan despotik dalam arti yang nyata, sedangkan kekuasaan
politiknya itu sendiri merupakan bentuk pengingkaran terhadap semangat keadilan
dan tujuan politik itu sendiri. Sebaliknya, Imam Husain, adalah sebuah simbol
di mana politik dan kekuasaan tidak bisa dipaksakan tanpa kerelaan dan
persetujuan ummat.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kita tahu, di Karbala
ribuan tahun silam itu, Imam Husain dan para pengikutnya berjuang dengan sekuat
tenaga dalam keadaan kehausan, dikepung oleh ribuan pasukan rezim despotik
Yazid bin Muawwiyah dari segala sudut. Menurut catatan sejarah, Imam Husain
beserta para keluarga dan pengikutnya yang hanya berjumlah puluhan orang, itu
terpaksa berjuang mempertahankan diri melawan ribuan pasukan Ubaydullah ibn
Ziyad, Gubernur Kufah yang sangat patuh kepada Yazid demi mempertahankan
kedudukannya sendiri sebagai gubernur. Alhasil, pertempuran itu memang lebih
merupakan ladang pembantaian paling sadis dan keji dalam sejarah yang menimpa
Imam Husain dan para pengikutnya, meski mulanya Imam Husain dan para
pengikutnya telah membuat gugur ratusan tentara rezim tiran Yazid bin
Muawwiyah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Karbala, demikian masih
menurut Ali Syariati, di sisi lain, juga menggambarkan sebuah situasi politik
dan kondisi masyarakat yang tengah berada dalam situasi yang sulit dan tengah
mengalami krisis kesadaran. Sebuah situasi dan kondisi ketika masyarakat
kehilangan kesadaran dan keberanian untuk melawan tirani, hingga nyaris
menganggap “wajar” despotisme Yazid bin Muawwiyah itu sendiri. Dalam situasi
seperti itulah, Imam Husain dan para pengikutnya merupakan pengecualian. Di
mana Imam Husain dan para pengikutnya mencerminkan individu-individu yang
memiliki kesadaran untuk mendapatkan dan meraih kondisi politik yang lebih
baik, semacam hijrah dalam arti yang sebenarnya, dari situasi politik yang
lalim dan tiranis menuju masyarakat yang menjunjung keadilan dan martabat kemanusiaan.
Yang kira-kira kalau dibahasakan dengan bahasa yang sederhana, adalah
masyarakat kreatif yang sanggup menolong dirinya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">MAKNA HISTORIS KARBALA</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"><br />
Jika demikian, Tragedi Karbala, sebagai lensa sejarah, memiliki makna yang
tidak remeh. Sejumlah ulama dan penulis bahkan meyakini Karbala memang
“rekayasa” dan “kehendak” Tuhan itu sendiri sebagai cermin untuk direnungi,
mirip sebuah ajaran kiasi, di mana figur Imam Husain beserta keluarga dan para
pengikutnya yang setia itu sengaja dipinjam oleh Tuhan agar menjadi contoh dan
teladan agar kita menjadi individu dan masyarakat yang kreatif, dapat menolong
diri sendiri, dan sanggup melawan situasi dan keadaan yang akan memandulkan
kreativitas dan kesadaran kita. Singkatnya, para syuhada di Karbala itu
merupakan gambaran orang-orang yang memiliki kesadaran dan menolak tunduk
kepada tirani dan ketidakadilan yang tengah menjelmakan dirinya dalam bentuk
figur Yazid bin Muawwiyah, yang memang dalam beberapa hal tak ubahnya
metamorfosis Fir’aun di jaman Nabi Musa.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Begitulah, karena
koherensi dan relevansinya yang melampaui sekat-sekat dan batas-batas antara
Sunni atau Syi’ah, atau bahkan relevan untuk seluruh ummat manusia, Tragedi
Karbala memang merupakan peristiwa sejarah yang menjelmakan dirinya sebagai lensa
sejarah dan kiasan nyata di mana kita dapat mengambil atau “memetik”
untaian-untaian makna yang terkandung dari peristiwa nyata sejarah tersebut.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt;">Di sana, meski terjadi
ribuan tahun silam, masih tetap terpancar sebuah pesan sekaligus kiasan dan
“ibrah” bagi kita tentang nilai-nilai martabat dan keutamaan untuk menjadi
manusia yang merdeka dalam segala situasi dan kondisi, untuk menjadi manusia
yang kreatif dan senantiasa memiliki kesadaran dan lanskap-wawasan demi
terus-menerus sanggup menentukan pilihan kita sendiri agar senantiasa menjadi
individu dan masyarakat yang merdeka, secara lahir maupun bathin, syahid dalam
arti yang sesungguhnya. </span><br />
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuZizjUEhsJFIx7O3TYBay-yO8lAY5EDPHnJ6dhLBz-f52_ra1rhtmTMWf7OIwTbddzKqwZ-9dy3G5mgrrOLWspvIDeux2C8RE3OZlvBQXeqez2Ju4xECIrGPsKcpAz7xl7HiMr5OICxg/s1600/Ya+Zainab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuZizjUEhsJFIx7O3TYBay-yO8lAY5EDPHnJ6dhLBz-f52_ra1rhtmTMWf7OIwTbddzKqwZ-9dy3G5mgrrOLWspvIDeux2C8RE3OZlvBQXeqez2Ju4xECIrGPsKcpAz7xl7HiMr5OICxg/s640/Ya+Zainab.jpg" width="374" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq5h5N4lnBoHXVNyrW2JpbrWWXTxHsAdZm2WoE9TGAzAc8Y-xQcRuxJwNqKgOq4ug0G2F2FzHgtCVw99SKmM-Tr0YBN1aQ1JKn1qPjQxqMYYRwph0D689SraxHBKpB4iBkyuBdSFEiuDg/s1600/Labbaik+ya+Hussain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq5h5N4lnBoHXVNyrW2JpbrWWXTxHsAdZm2WoE9TGAzAc8Y-xQcRuxJwNqKgOq4ug0G2F2FzHgtCVw99SKmM-Tr0YBN1aQ1JKn1qPjQxqMYYRwph0D689SraxHBKpB4iBkyuBdSFEiuDg/s400/Labbaik+ya+Hussain.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
</div>
Blog Kaum Hawahttp://www.blogger.com/profile/16747472974392483583noreply@blogger.com0